Malam penutupan even tahunan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS) yang berlangsung di pantai Senggigi, Lombok dihebohkan dengan penampilan tarian Sumbawa dan Jogjakarta.
Tarian asal Sumbawa Besar berjudul Lonto Engal dan tarian Selemor Ate berhasil mencuri perhatian tamu undangan dan turis asing yang hadir. Sementara itu tarian Dingklak Sinden asal Jogjakarta juga sukses menghebohkan panggung penutupan even tahunan ini.
Pantauan lombokita.com dari tempat acara, saat ditampilkan tarian sumbawa tersebut tampak puluhan bule-bule duduk manis di pasir sambil menikmati alunan musik serta tarian yang dibawakan oleh pemuda pemudi asal Sumbawa ini. Mereka tampak kagum dengan aksi panggung para penari ini.
Seperti yang diungkapkan Edward (27) Pria asala Prancis ini mengaku kagum dengan tarian tersebut. Menurutnya, tarian tersebut sangat eksotis karena dipadu dengan ketukan gendang tradisional.
“Sungguh menakjubkan, tarian mereka benar benar bagus. Pukulan gendangnya juga sangat bagus ,” kata dia.
Sedangkan tarian Dingklak Sinden yang dibawa oleh penari Insitut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta yang dibawa oleh ibu-ibu ini juga tak kalah menarik. Mereka berhasil mengocok perut para tamu undangan yang hadir pada acra tersebut karena aksi unik yang mereka bawa.
Kehobahan aksi panggung para penari asal Jogjakarta ini terletak saat beberapa orang ibu-ibu dengan pakaian adat jawa beraksi dengan tarian kayang dan jungkir balik bak atlet silat.
Melihat tarian tersebut para penonton dan tamu undangan khususnya wagub NTB Muhammad Amin spontan bertepuk tangan dan merasa tidak percaya dengan aksi unik mereka. Sebab, di usia mereka yang rata rata menginjak pertengahan abad namun sangat energic.
“Bayangkan saja di usia 50 tahun masih bisa jungkir balik itu perlu diberikan apresiasi. Jarang-jarang ada orang seperti mereka semangat mereka mengalahkan anak muda,” ucap Amin sembari tertawa disambut tepukan tangan penonton.
Sekadar informasi, Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS) merupakan Event tahunan pemerintah provinsi NTB. Event tersebut digelar selama satu bulan sejak tanggal 16 Agustus dengan menampilkan berbagai kegiatan seperti pawai adat, perlombaan dan beberapa kegiatan budaya lainnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar