Rabu, 07 September 2016

Menpora Lepas Sembilan Atlet yang Akan Berlaga di Paralympic Games 2016


Detikspot- Menpora Imam Nahrawi telah melepas sembilan atlet yang akan berlaga di Paralympic Games 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Para atlet diminta jangan minder.

Para atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia itu dikukuhkan sekaligus dilepas Menpora Imam Nahrawi, di Lor In Hotel, Solo, Jawa Tengah, Jumat (2/9/2016) pagi. 

Prosesi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan dengan penyerahan bendera secara simbolis dari Menpora ke Chef de Mission (CdM) Sukarno.

Jumlah NPC Indonesia pada edisi kali ini meningkat dibanding pada 2012 lalu yang hanya empat orang saja. Meski begitu, Indonesia mampu membawa satu buah medali perunggu atas nama Dian David Jacobs dari cabang tenis meja.

Pada 2016, NPC Indonesia akan turun di empat cabang, yaitu angkat besi (diwakili oleh Ninengah Widiasih, Siti Mahmudah), atletik (Abdul Halim Dalimonte, Setyo Budi Hartanto), renang (Agus Ngaimin, Jendi Pangabean, Marinus Melianus Yowey, Syuci Indriyani) dan tenis meja (Dian David Jakob).

Dalam sambutannya, Menpora Imam Nahrawi menekankan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk berprestasi. "Jangan minder, kalian sama-sama berjuang. Tunjukkan bahwa kalian adalah sama posisi dengan atlet lain. Kalian datang untuk mengharumkan nama bangsa," ujar Imam dalam rilis yang diterima Detiksport.

"Jumlah atlet yang lolos ke Paralympic Games 2016 ini lebih banyak daripada Paralympic Games 2012 lalu. Pada ajang olahraga multievent 2012 di London, Inggris. Indonesia hanya mengirimkan empat atlet. Meskipun demikian, Indonesia berhasil membawa pulang medali perunggu atas nama Dian David Jacobs di tenis meja," tambah Menpora.

"Pemerintah tidak henti-hentinya untuk mendorong melalui Satlak Prima, NPC dan juga lewat Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga untuk menjadikan Paralympic ini barometer bangkitnya olahraga Indonesia. Karena itu, tunjukan tekad dan kemampuan kalian untuk membawa medali emas," tegas Imam. 

Humas Kemenpora RI

Berkaitan dengan bonus atlet Paralympic Games 2016, akan mendapatkan hak yang sama dengan atlet Olimpiade yang lalu. Demikian pula jaminan hari tuanya.

"Sekali lagi mari kita support para atlet difabel Indonesia dan untuk para pelatih dan pendamping berikan semangat atlet kita. Berikan motivasi untuk mengibarkan sang saka merah putih di Brasil," tambahnya.

Atlet NPC Indonesia sudah melakukan persiapan matang dipusatkan di Solo sejak Januari 2016 hingga Agustus. Kesembilan atlet berlatih rutin sesuai program pelatihan masing-masing cabor. Tenis meja berlatih di kompleks Stadion Manahan, atletik di Lapangan Sriwedari, renang di kolam renang Tirtomoyo, dan angkat berat di kantor NPC Indonesia.

Rombongan kontingen Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Rio de Janeiro pada Minggu (5/9). Di akhir acara dilakukan prosesi penciuman bendera Merah Putih oleh kesembilan atlet Paralympic dengan diiringi lagu Kebyar-Kebyar.



(rin/din)

Sosialisasi Asian Games Kurang Gaungnya, Menpora: Harusnya INASGOC Lebih Kreatif

Detikspot - Indonesia sudah dua tahun ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Namun hingga kini gaung dan atmosfernya masih belum terasa ke seluruh lapisan masyarakat. Menpora Imam Nahrawi menyebut sosialisasi Asian Games kurang kreatif.

"Kalau lihat sosialisasi (kemarin-kemarin), itu kurang lah. Kalau cuma mengumpulkan massa, dibayar pun mereka datang," kata Imam, ketika ditanya soal kabar Asian Games 2018, pada Selasa (7/9/2016) malam.

Padahal, lanjut dia, jika ada keinginan sosialisasi harusnya dikemas dengan ide-ide kreatif dan membuat heboh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga siapapun itu akan merasakan atmosfernya walau multiajang itu baru akan digelar dua tahun lagi.

"Dulu saya pernah kasih ide untuk mengelindingkan bola besar denga diameter 5 meter di 34 provinsi. Semua mendorong, di seluruh provinsi. Ramai-ramai, jadi geregetnya dapat, beritanya dapat," ungkapnya.

"Harusnya malah 2016 ini bola itu sudah mengelinding, tapi ya begitu...," ujar Imam seraya membuka tangan tanda pasrah.

INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committee) sebelumnya sudah menggelar sosialisasi Asian Games di sepanjang tahun 2015-2016 di berbagai kota di Indonesia dan berbagai negara Asia. Bahkan untuk menunjang itu, 15 Desember 2015, pemerintah telah mengelontorkan biaya sekitar Rp 61 miliar untuk kebutuhan Asian Games, yang salah satunya diperuntukkan anggaran sosialisasi di enam kota besar pada 29-31 Desember 2015. Namun hingga kini efeknya masih belum terasa.

Bahkan sosialisasi yang dilakukan di Jakarta dan sekitarnya dinilai seperti sekadar ada. Tak ayal, buntut dari beberapa sosialisasi Asian Games menimbulkan dugaan penyimpangan anggaraan dana sosialisasi.

Meski mengaku gemas, hati kecil pria asal Bangkalan ini masih optimistis persiapan yang dilakukan melalui kerja sama semua pihak dan dukungan Kementerian Lembaga bakal lancar. Terpenting, kata dia, ada kemauan.

"Optimistis, tidak ada ceritanya saya pesimistis. Yang penting ada kemauan," tegas dia.

"Kementerian PUPera (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dengan renovasinya, Satlak Prima fokus ke pembinaan atlet dan prestasi, dan INASGOC fokus ke masalah sosialisasinya, penyiapan voolunternya, apanya. Cari terobosan, bisa kok! Kalau tidak bisa juga diskusi dengan saya, tapi harus dijalani. Masih ada waktu jadi kita tidak boleh menyerah. Kalau memang 2016 tidak bisa, 2017 bisa. Soal yang gelinding bola itu bisa kok setahun dijalanin," tukas dia. 
(mcy/din)

Sudah 7 Pebalap Berbeda Menangi MotoGP Musim Ini


Detikspot - MotoGP 2016 menghadirkan salah satu musim paling seru dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini sudah ada 7 pebalap dari 6 tim berbeda berhasil jadi juara.

Maverick Vinales tampil hebat untuk menjuarai MotoGP Inggris yang dilangsungkan Minggu (4/9/2016) malam WIB di Sirkuit Silverstone. Itu menjadi kemenangan perdana Vinales di kelas rajanya balap motor, yang sekaligus menjadi kemenangan pertama Suzuki sejak yang terakhir diraih pada 2007.

Keberhasilan Vinales dan Suzuki di Inggris melanjutkan tren kemenangan pertama yang ditraih pebalap dan tim MotoGP. Dua pekan sebelum di Republik Ceko, Cal Cruthlow meraih capaian terbaiknya dengan menjadi juara di sana. 

Kondisi serupa terjadi di Austria. Andrea Iannone merasakan kemenangan pertamanya, yang sekaligus menuntaskan puasa kemenangan Ducati yang sudah berlangsung sejak 2010 lalu. Jack Miller juga meraih kemenangan pertama dia saat tampil di MotoGP Belanda.

Keberadaan Vinales, Crutchlow, Iannone dan Miller di podium teratas membuat musim balap tahun ini sudah menghasilkan tujuh pebalap berbeda. Tiga nama lainnya yang sudah meraih kemenangan adalah Jorge Lorenzo (3), Valentino Rossi (2), dan Marc Marquez (3).

Ketujuh pebalap tersebut datang dari enam tim berbeda, yakni Repsol Honda, Movistar Yamaha, Ducati, Team Suzuki Ecstar, LCR Honda, dan Marc VDS. Dari total lima pabrikan yang berlaga di MotoGP musim ini, ada empat pabrikan sudah dapat kemenangan (Honda, Yamaha, Suzuki, dan Ducati). Satu-satunya pabrikan yang belum dapat kemenangan adalah Aprilia.

Statistik-statistik itu membuat MotoGP 2016 menjadi salah satu musim paling menarik dalam beberapa tahun terakhir - terkait keberagaman pebalap dan tim yang memenangi balapan. Dalam setidaknya delapan tahun terakhir rata-rata jumlah pebalap yang berhasil memenangai race per musim hanya empat orang.

Kali terakhir ada tujuh pebalap berbeda yang memenangi balapan dalam satu musim adalah pada 2006. Pada musim tersebut, pebalap yang berhasil memenangi seri adalah Loris Capirossi, Valentino Rossi, Marco Melandri, Dani Pedrosa, Nicky Hayden, Toni Elias dan Troy Bayliss.

Meski musim ini telah menghasilkan tujuh pebalap berbeda yang jadi juara, persaingan menjadi juara dunia tinggal melibatkan tiga pebalap saja. Marquez berada di posisi teratas dengan 210 poin, di posisi kedua ada Rossi (160) dan Lorenzo pada urutan tiga (146). 
(din/cas)

Vinales Beri Suzuki Kemenangan Pertama Sejak 2007


Detikspot - Maverick Vinales membuat Suzuki akhirnya merasakan kembali podium teratas di MotoGP. Kemenangan pertama Suzuki sejak 2007 silam.

Vinales tampil sebagai pemenang dalam MotoGP Inggris di sirkuit Silverstone, Minggu (4/9/2016) malam WIB,. Selepas restart --balapan sempat dihentikan-- Vinales memimpin sejak putaran pertama, membuat jarak aman, hingga finis terdepan untuk kali pertama dalam kariernya di MotoGP.

Kemenangan yang ditunggu-tunggu Suzuki itupun akhirnya tiba juga. Vinales memberikan kemenangan pertama sejak 2007, tepatnya dalam tujuh musim terakhir keikutsertaan mereka di MotoGP --Suzuki sempat absen di musim 2012-2013.

Sebelum Vinales, kali terakhir Suzuki merasakan kemenangan diberikan oleh pebalap Australia Chris Vermeulen di MotoGP Prancis.

Vinales memang tampil menonjol bersama Suzuki di musim ini, yang kemudian jadi salah satu faktor Yamaha Movistar merekrutnya untuk musim depan. Pebalap 21 ini pula yang mengakhiri penantian Suzuki untuk naik podium sejak 2008, kala finis ketiga di Prancis.

Lewat kemenangan di Silverstone ini, Vinales menegaskan potensi besarnya. Dia berhasil meloloskan diri dari pertarungan ketat yang melibatkan tiga pebalap di belakangnya, yakni Cal Crutchlow, Valentino Rossi, dan Marc Marquez.

Crutchlow dan Rossi melengkapi tiga podium teratas. Balapan sendiri sempat diwarnai kibaran bendera merah, ketika Loris Baz dan Pol Espargaro bersenggolan dalam kecepatan tinggi di putaran pertama. 
(raw/rin)