Detikspot- Menpora Imam Nahrawi telah melepas sembilan atlet yang akan berlaga di Paralympic Games 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Para atlet diminta jangan minder.
Para atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia itu dikukuhkan sekaligus dilepas Menpora Imam Nahrawi, di Lor In Hotel, Solo, Jawa Tengah, Jumat (2/9/2016) pagi.
Prosesi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan dengan penyerahan bendera secara simbolis dari Menpora ke Chef de Mission (CdM) Sukarno.
Jumlah NPC Indonesia pada edisi kali ini meningkat dibanding pada 2012 lalu yang hanya empat orang saja. Meski begitu, Indonesia mampu membawa satu buah medali perunggu atas nama Dian David Jacobs dari cabang tenis meja.
Pada 2016, NPC Indonesia akan turun di empat cabang, yaitu angkat besi (diwakili oleh Ninengah Widiasih, Siti Mahmudah), atletik (Abdul Halim Dalimonte, Setyo Budi Hartanto), renang (Agus Ngaimin, Jendi Pangabean, Marinus Melianus Yowey, Syuci Indriyani) dan tenis meja (Dian David Jakob).
Dalam sambutannya, Menpora Imam Nahrawi menekankan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk berprestasi. "Jangan minder, kalian sama-sama berjuang. Tunjukkan bahwa kalian adalah sama posisi dengan atlet lain. Kalian datang untuk mengharumkan nama bangsa," ujar Imam dalam rilis yang diterima Detiksport.
"Jumlah atlet yang lolos ke Paralympic Games 2016 ini lebih banyak daripada Paralympic Games 2012 lalu. Pada ajang olahraga multievent 2012 di London, Inggris. Indonesia hanya mengirimkan empat atlet. Meskipun demikian, Indonesia berhasil membawa pulang medali perunggu atas nama Dian David Jacobs di tenis meja," tambah Menpora.
"Pemerintah tidak henti-hentinya untuk mendorong melalui Satlak Prima, NPC dan juga lewat Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga untuk menjadikan Paralympic ini barometer bangkitnya olahraga Indonesia. Karena itu, tunjukan tekad dan kemampuan kalian untuk membawa medali emas," tegas Imam.
Humas Kemenpora RI |
Berkaitan dengan bonus atlet Paralympic Games 2016, akan mendapatkan hak yang sama dengan atlet Olimpiade yang lalu. Demikian pula jaminan hari tuanya.
"Sekali lagi mari kita support para atlet difabel Indonesia dan untuk para pelatih dan pendamping berikan semangat atlet kita. Berikan motivasi untuk mengibarkan sang saka merah putih di Brasil," tambahnya.
Atlet NPC Indonesia sudah melakukan persiapan matang dipusatkan di Solo sejak Januari 2016 hingga Agustus. Kesembilan atlet berlatih rutin sesuai program pelatihan masing-masing cabor. Tenis meja berlatih di kompleks Stadion Manahan, atletik di Lapangan Sriwedari, renang di kolam renang Tirtomoyo, dan angkat berat di kantor NPC Indonesia.
Rombongan kontingen Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Rio de Janeiro pada Minggu (5/9). Di akhir acara dilakukan prosesi penciuman bendera Merah Putih oleh kesembilan atlet Paralympic dengan diiringi lagu Kebyar-Kebyar.
(rin/din)