Sabtu, 03 Agustus 2019

Peresmian 5 Sekolah Ramah Gempa dan 3 Masjid dilakukan Oleh Wapres Jusuf Kalla

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) meresemikan 5 Sekolah Ramah Gempa dan 3 Masjid bantuan PMI di markas PMI NTB (03/8).  

Mataram - Bantuan Sekolah Ramah Gempa dan Masjid tersebut berlokasi di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara dan Lombok Timur yang merupakan wilayah terdampak gempa bumi yang melanda NTB pada 2018 lalu. 

Peresmian sekolah ramah gempa dan masjid ini ditandai dengan penandatanganan delapan prasasti oleh Wapres RIJusuf Kalla. Dalam sambutannya Jusuf Kalla mengatakam gempa yang melanda NTB beberapa waktu lalu telah merusak bangunan termasuk sekolah dan masjid. Melalui bantuan ini, Ketua Umum PMI berharap masyarakat dapat memanfaatkan sekolah dan masjid dengan sebaik-baiknya. 

"Anak-anak dan para guru dapat kembali melalukan kegiatan belajar mengajar dengan rasa aman karna bangunan sekolah ini dibangun dengan baham ringan sehingga ramah gempa. Masyarakat juga dapat memanfaatkan masjid baru untuk beribadah." Kata Jusuf Kalla. 

Kedelapan bangunan yang diresmikan tersebut adalah SDN 2 Gumantar Lombok Utara, SDN 1 Dangiang Lombok Utara, MTs Nahdlatul Wathan Pangsor Gunung Lombok Timur, SDI Obel-Obel Lombok Timur, SD Asyababiyah Lombok Barat, Masjid Nurul Anshor Tibuharapan Lombok Timur, Masjid Nurul Muttakin Lombok Utara, dan Masjid Nurul Iman Lombok Tengah. Sementara itu masyarakat dan PMI saat ini masih dalam proses membangun 3 bangunan masjid lainnya, yaitu Masjid Quba' Lombok Barat, Masjid Al Muhajirin dan Masjid Al Muttaqin Lombok Utara. 

Dalam Peresmian ini, Jusuf Kalla juga menyaksikan simbolis bantuan 1 kendaraan tangki air dan 2 kendaraan ambulans dari Taiwan Economic Trade Offiec (TETO), serta 1 kendaraan ambulans dari PT. Samsung Electronic Indonesia. Bantuan ini diserahkan pada ketua PMI provinsi NTB. 

Data PMI per 2 Agustus 2019, bantuan PMI untuk masyarakat terdampak gempa bumi selama masa rehabilitasi dan pemulihan di NTB berupa distribusi 25.554.500 liter air bersih kepada 193.056 penerima manfaat, membangun pipanisasi sepanjang 46.907 meter, membangun 2 sekolah darurat, 22 tempat ibadah darurat, pelayanan kesehatan kepada sekitaer 13.429 penerima manfaat, promosi kebersihan menjangkau 23.762 penerima manfaat, dan dukungan psikososial kepada 20.355 penerima manfaat. (LNG04)

7 Kabupaten di NTB Resmi Keluar Dari Status Daerah Tertinggal

Tujuh kabupaten di NTB telah resmi dinyatakan keluar dari status daerah tertinggal. Kabar gembira ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Nomor 79 Tahun 2019 tentang penetapan kabupaten daerah tertinggal yang dientaskan tahun 2015-2019.

Mataram - Dalam Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015 – 2019, terdapat delapan kabupaten yang berstatus daerah tertinggal. Kini, hanya satu kabupaten yang masih menyandang status daerah tertinggal, yaitu Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Sementara, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu dan Kabupaten Bima sudah tidak lagi menyandang status tersebut.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP menegaskan, keputusan ini juga telah diketahuinya pihaknya. 

"Memang benar, tujuh kabupaten di NTB sudah terentaskan. Tinggal KLU yang belum," ujar Ardhi, Jumat, 2 Agustus 2019.

Capaian ini, menurut Ardhi, adalah berkat upaya semua pihak, termasuk masyarakat NTB di daerah yang berhasil melepaskan diri dari status daerah tertinggal. Selain itu, keberhasilan mengentaskan tujuh daerah tertinggal ini juga tidak berarti tugas Pemda semakin ringan. 

Menurut Ardhi, hal ini justru memunculkan tantangan yang lebih berat. Salah satu tantangan baru yang harus dihadapi adalah mempertahankan agar kabupaten yang sudah terentaskan dari status tertinggal tersebut tidak lagi kembali menjadi daerah tertinggal. 

"Ini yang harus kita jaga. Jangan sampai mereka menjadi tertinggal lagi," ujarnya.

Pemprov NTB sendiri terus menerus mencermati postur APBD kabupaten/kota. Upaya ini adalah salah satu mekanisme yang penting untuk dilakukan. Adanya postur APBD yang sehat, memungkinkan daerah tersebut untuk menitikberatkan sumber dayanya pada kegiatan pembangunan fasilitas dasar untuk masyarakat.

Ardhi menambahkan, sejumlah variabel penentu keberhasilan keluar dari status daerah tertinggal harus terus menerus dipantau. Sejumlah variabel tersebut, perlu diperhatikan bersama-sama agar terus memperlihatkan kemajuan yang menggembirakan. (LNG04)

Bersama Gubernur NTB, Jusuf Kalla Resmikan Ponpes Dea Malela

Wakil Presiden Republik Indonesia Dr. H. Muhammad Jusuf Kalla didampingi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah melakukan silaturahmi sekaligus peletakan batu pertama  sejumlah fasilitas baru di Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela di Sumbawa, sabtu (3/8/2019). Kedatangan ini adalah kedatangan kedua kalinya sejak juli 2016 yang lalu.

Dalam kesempatannya, Jusuf Kalla menyampaikan apresiasinya kepada Din Syamsuddin selaku pengasuh Pesantren modern ini karena telah berhasil membangun sebuah tempat pendidikan yang maju seperti ini.

"Alhamdulillah sekarang pesantren ini sudah menjadi komplek yang baik, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam pembangunan pesantren ini," kata Wapres yang biasa dipanggi JK ini.

Pembangunan pesantren ini selain untuk beramal, pesantren ini juga sebagai apresiasi dari berbagai pihak kepada Din Syamsuddin karena telah mengabdikan dirinya kepada pembangunan keagamaan di Indonesia.

Ia mengungkapkan bahwa peradaban Islam di Indonesia ini akan menjadi contoh peradaban Islam yang akan ditiru oleh negara-negara Islam lainnya, mulai dari pendidikan Ilmu pengetahuan umum hingga pengetahuan tentang agama.

"Jika zaman dulu kita mengirim anak-anak kita untuk menuntut ilmu agama ke luar negri, sekarang orang luar yang menuntut ilmu ke Indonesia," terang JK.

Dari sekian banyak negara Islam di dunia ini kata JK, Indonesia adalah negara yang paling aman dari konflik karena memiliki nilai-nilai kebinekaan.

"Mimpi kita menjadi peradaban Islam yang maju akan terwujud apabila anak bangsa kita mendapat pendidikan yang baik, baik ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman-pengalaman dan juga upaya kita mencapai tingkat amal yang tinggi dalam bidang keagamaan," terang JK.

Wapres menambahkan bahwa para santri yang sedang menempuh pendidikan di pesantren ini hendaknya mampu mengambil setiap kesempatan untuk mendapatkan ilmu sebanyak mungkin dari guru-guru yang ada di Pesantren Mondern Internasional ini.

"Kita tidak menyadari bahwa banyak sekali negara-negara yang ingin mencontoh negara kita, jadi kesempatan ini harus dimaksimalkan agar kita tidak hanya bisa memperlihatkan namun juga bisa mengajarkan Islam yang damai seperti di Indonesia ini," pesannya.

Ia berharap Indonesia menjadi negara yang sangat berpengaruh besar terhadap peradaban Islam di dunia.

Gubernur NTB dalam kesempatannya ini mengungkapkan bahwa Jusuf Kalla adalah seorang inspirator ulung yang memberikan pelajaran penting buat kita bahwa seberapa penting dan tinggi jabatan kita tidak boleh melupakan kampung halaman kita.

"Kita boleh terbang kemanapun yang kita inginkan, namun kita harus kembali ke kampung halaman kita," tutupnya.

Din Syamsuddin mengatakan bahwa PMI Dea Malela ini memiliki 320 santri dan santriwati yang berasal dari berbagai daerah Yaitu jawa timur, jawa barat, depok, aceh dan 50 santri dari manca negara diantaranya timur leste, kamboja thailand, malaysia, rusia dan Filipina.

"Lembaga pendidikan ini dicita-citakan menjadi pusat keunggulan pendidikan di dunia Islam, memang berada di pelosok desa, namun kitq harapkan nanti menjadi lembaga pendidikan bertaraf internasional," terang Din Syamsuddin.

Ia menambahkan bahwa PMI ingin melakukan secara nyata apa yang selama ini dikritik tentang dikotomi ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu keduniaan, disinilah kita mulai integrasi, unifikasi dari al-Qur'an dan ilmu pengetahuan umum.

Nilai-nilai pendidikan Islam kita coba untuk integrasikan yang disebut simaya yang artinya adalah insan yang beriman, berakhlak mulia mandiri, kreatif, inovatif dan kompetitif. Ia meminta dukungan dari semua pihak agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud.

"Terakhir izinkan saya berterimakasih karena sekolah ini bisa berdiri tegak seperti ini dengan dukungan berbagai pihak," pungkasnya.(LNG04)

Kunker Wapres RI di NTB Aman dan Lancar, Pangdam IX/Udayana Ucapkan Syukur

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.IP., bersama Gunernur NTB Dr. H. Zulkieflimanyah, SE. M.Sc., menyambut kedatangan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan rombongan di Bandara Sultan Muhammad Kaharudin III jalan Garuda Sumbawa dalam, Sabtu (3/8).

Sumbawa - Wapres RI Jusuf Kalla turun menggunakan Helly Super Puma milik TNI AU dan selanjutnya menuju Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela Dusun Pamangong Desa Lenangguar Kecamatan Lenangguar dan disambut Pimpinan Yayasan Ponpes PMI Dea Malela Prof. Dr. Din Samsuddin di lapangan Lenangguar dan selanjutnya menuju tempat acara di Ponpes.

"Alhamdulillah pelaksanaan kunjungan Wapres dan rombongan di Pulau Sumbawa dan Lombok berjalan aman dan tertib," ungkap Pangdam seusai pelaksanaan pengamanan VVIP. 

Menurutnya, kegiatan pengamanan VVIP ini merupakan tanggung jawab TNI Polri dibawah kendali Pangkoops Pam VVIP Bali Nusa Tenggara yang harus dilaksanakan secara maksimal dengan harapan tidak ada gangguan selama kunjungan.

Selaku Pangkoops Pam VVIP, lanjut Pangdam, dirinya harus memastikan keamanan Wapres selama kunjungan maupun lokasi-lokasi sasaran kunjungan dari segala ancaman, gangguan dan hambatan baik sebelum, waktu pelaksanaan dan pasca kunjungan.

Usai meresmikan beberapa bangunan dan fasilitas di Ponpes PMI Dea Melela, Wapres dan rombongan menuju Bandara LIA, dan selanjutnya menuju tempat acara di Kantor Palang Merah Indonesia NTB di Mataram.

Selain itu, Pangkoops Pam VVIP wilayah Bali dan Nusa Tenggara memberikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh anggota TNI, Polri dan semua pihak di NTB atas dukungan dan partisipasinya sehingga Kunker Wapres di NTB berjalan sukses, aman dan lancar.

Jumat, 02 Agustus 2019

Jelang Pertandingan Sepak Bola Liga Shopee antar Persija VS Arema Malang, Polsek Tanjung Duren Gelar Silaturahmi antar Supporter

Personil Polsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat guna menciptakan situasi yang aman kondusif di wilayahnya dalam rangka menghadapi kegiatan pertandingan sepak bola  
Liga Shopee antara persija dengan arema malang pada sabtu (3/8/2019). 

Jakarta Barat - Polsek Tanjung duren polres metro jakarta barat menggelar silaturahmi antar suporter sepakbola bola persija dengan suporter arema malang di Rumah Makan Simpang Raya
Jl. Daan Mogot Raya Kel. Tanjung Duren Utara Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat,  Jumat (2/8/2019) 

Kapolsek Tanjung Duren Kompol Lambe P Birana, Sik Mengatakan bahwa kegiatan silaturahmi ini merupakan sebagai langkah pendekatan yang bersifat persuasif antar suporter sepakbola yang akan melangsungkan pertandingan klub masing-masing kebanggaan nya pada sabtu sore nanti antara persija dengan arema malang 

"Kegiatan Silaturahmi yang di lakukan oleh jajaran Polsek Tanjung Duren untuk menyamakan persepsi serta meningkatkan sinergitas sekaligus juga menyampaikan himbauan Kamtibmas" Ujar Kapolsek Tanjung Duren Kompol Lambe P Birana, Sik

Kapolsek Menghimbau kepada suporter persija maupun suporter arema di wilayah Tanjung Duren yang akan datang mendukung klub kebanggaan nya agar bersama sama untuk menjaga kondusifitas selama kegiatan pertandingan sepakbola berlangsung baik di dalam stadion maupun di kewilayahan sehingga di setiap pertandingan sepakbola dapat berjalan lancar dan sukses, imbuhnya. (LNG01)

Gempa 7,4 SR Guncang Banten. Berpotensi Sunami

Gempa bumi menguncang wilayah Sumur-Banten pada jum’at malam, tanggal  2 Agustus 2019 pukul 19:03:21 WIB. BMKG melaporkan gempa berkekuatan 7,4 SR di 147 kilometer barat daya Sumur-Banten. 

Banten - BMKG memperingatkan gempa berpotensi tsunami. Masyarakat diminta waspada.
"#Gempa Mag:7.4, 02-Aug-19 19:03:21 WIB, Lok:7.54 LS,104.58 BT (147 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG," kicau akun twitter resmi BMKG @infoBMKG. 
Gempa dirasakan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hingga ke Lampung. 
Daerah yang berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan:
[ Kota/ Kabupaten (Provinsi) - Status Peringatan ]
• PANDEGLANG BAGIAN SELATAN (BANTEN) - SIAGA
• PANDEGLANG PULAU PANAITAN (BANTEN) - SIAGA
• LAMPUNG-BARAT PESISIR-SELATAN (LAMPUNG) - SIAGA
• PANDEGLANG BAGIAN UTARA (BANTEN) - WASPADA
• LEBAK (BANTEN) - WASPADA
• TANGGAMUS PULAU TABUAN (LAMPUNG) - WASPADA
• SUKABUMI UJUNG-GENTENG (JABAR) - WASPADA
• TANGGAMUS BAGIAN TIMUR (LAMPUNG) - WASPADA
• LAMPUNG-SELATAN KEP. KRAKATAU (LAMPUNG) - WASPADA
• LAMPUNG-SELATAN KEP. LEGUNDI (LAMPUNG) - WASPADA
• LAMPUNG-BARAT PESISIR-TENGAH (LAMPUNG) - WASPADA
• LAMPUNG-BARAT PESISIR-UTARA (LAMPUNG) - WASPADA
• BENGKULU-UTARA PULAU ENGGANO (BENGKULU) - WASPADA
• KAUR (BENGKULU) - WASPADA
• LAMPUNG-SELATAN KEP. SEBUKU (LAMPUNG) - WASPADA
• BENGKULU-SELATAN (BENGKULU) - WASPADA
• SERANG BAGIAN BARAT (BANTEN) - WASPADA
• SELUMA (BENGKULU) - WASPADA http://inatews.bmkg.go.id/


(LNG01)

PIB dan Ekonomi Proteksi Untuk Masyarakat NTB

Jangan dengarkan kata orang jika ingin maju. Bagus atau jelek, jalani saja. Kalau jelek ya dievaluasi di tengah jalan. Sebab dengerin kata orang itu ndak ada habisnya. Bahkan kita tidak bergerak sekali pun, itu tetap akan dikomentari: "Ini orang masih hidup atau sudah mati, kok cuma diam saja gerakannya." Maka itu, ikuti kata hatimu. Follow your heart. Kata Rasulullah “Istafti Qolbak.”

******

Ekonomi Protektif: Sebuah Rintisan

Keluarga kita hendaknya tidak beli di luar toko sesama keluarga, untuk apa? Para anggota kita disarankan tidak jajan kecuali di kantin milik anggota kita, untuk apa? Para anggota kita misalnya nih dilarang langsung memakai jasa loundry kecuali kepada usaha Loundry anggota kita, untuk apa?

Para anggota kita misalnya dilarang pesan baju dan kaos di luar usaha orang kita tapi harus kepada perusahaan konveksi anggota kita, untuk apa? Padahal di luar mungkin belanjanya lebih murah, lebih lengkap, makannya mungkin lebih enak, tapi kenapa semuanya harus serba di sesama anggota kita?

Ada satu hal yang sangat perlu kita ingat, untuk membangun ekonomi umat secara singkat, maka diperlukan pasar yang sudah jadi yang siap kita gerakkan. 

Bahwa kalau kita terjun langsung kepada ekonomi umat, akan langsung digerus oleh perusahaan-perusahaan raksasa dengan modal ratusan trilliun untuk kemudian membuatnya jadi serpihan kecil yang hanya bisa menjadi konsumen dan tanpa pernah menjad produsen.

PIB tahu itu, maka itulah PIB menggagas apa yang kita sebut saja Ekonomi Protektif seperti yang saya ilustrasikan di atas. Bisa jadi barang sesama anggota PIB kalah murah, bisa jadi produk makanan olahan dari orang² PIB kalah lezat, bisa jadi baju buatan member PIB kurang rapi, tapi karena konsumennya jelas dan pasti, maka otomatis akan selalu ada perbaikan menjadi lebih baik lagi ke depannya nanti.

Yang paling penting dari gerakan Ekonomi Proteksi ini adalah, semua keuntungan digunakan untuk memberikan kesejateraan kepada para pelaku usaha itu sendiri, bahkan juga untuk memberi subsidi kepada sesama mereka, PIB tidak pernah meminta balasan apapun jua.

Ibarat sebuah rumah, PIB yg diinisiasi mulai 2016 silam ingin mulai giat menggerakkan publik untuk selalu hadir dalam The PIB Talkshow dan berikhtiar mengatur, mana yang bisa dikonsumsi keluarganya, dan mana yang tidak boleh, karena dengan terus bertambahnya penghuni di seluruh Nusa Tenggara, maka potensi "tidur" itu harus selalu dibangunkan oleh para pecinta PIB.

Gagasan dan Terapan

Bagaimana lebih gamblangnya soal formulasi Ekonomi Protektif ini? Dengan ini PIB mengungang publik untuk hadir dan mengikuti dengan bahagia bersama seluruh keluarga dan koleganya masing² pada: 

SABTU, 03 AGUSTUS 2019
Di HARAMAIN MART Narmada
utara Pasar depan kantor Camat
LOMBOK BARAT

EKONOMI PROTEKSI: Konsep & Aplikasi
Sebuah Dialog Interaktif bersama
H. DAHLAN, Direktur Haramain Mart
SUNARTO, Pengusaha Bakery

BAZAAR buka mulai pukul 15:00
The Talkshow pukul 20:00-22:00
(Malam minggu malam panjang)

Acara keren dari PIB terbuka untuk semua orang yang masih hidup dan sehat dan selalu gratis! Maka dihimbau untuk hadir dan menyebarkan informasi acara ini kepada publik melalui semua sarana komunikasi seluas²nya karena perubahan hanya dimungkinkan oleh keterlibatan masyarakat luas dan terus bertumbuh bertambah tiada henti prosesnya.

Konfirmasi & Registrasi:
ke chat wa.me/6281999397588
tulis PIB03/08#Nama#Alamat

Entrepreneurship Talkshow
PANGGUNG INSPIRASI BISNIS
Ciptakan Momentum Hidupmu

_____
fb.com/groups/bibforum
t.me/channelpib

Tempati Sekolah Sementara, Belajar Sangat Terganggu

Satu dari sekian banyak SD di Lombok Utara masih menempati sekolah sementara. SDN 4 Bentek yang terletak di Dusun Lenek Desa Bentek Kec.Gangga KLU menempati bangunan sementara

Lombok Utara - Semenjak gempa yang terjadi satu tahun silam, seluruh gedung dan ruang belajar SDN 4 Bentek mengalami kerusakan dan tidak bisa ditempati lagi. Mastun,S.Pd kepala SDN 4 Bentek menceritakan kepada media (02/8/19) bahwa awalnya gedung sekolah akan dibangun oleh Pemda namun tidak jadi.

" Awalnya, setelah gempa itu pemerintah daerah akan langsung membangunkan sekolah sementara, namun pada saat ini ada donatur yang akan siap membangun kembali sekolah ini, maka pada saat itu Pemda mundur. namun pada saat itu donatur yang akan membangun sekolah ini menghilang " ungkap mastun

Seperti yang disampaikan mastun bahwa para murid yang belajar disekolah ini mereka penduduk sekitar. Dimana mayoritas penduduk disekitar sekolah adalah beragama Budha. Dari data yang ada jumlah murid SDN 4 Bentek tercatat 146 orang dimana 142 orang beragama Budha dan 2 orang beragama Hindu dan 2 orang beragama Kristen. Sedangkan jumlah tenaga pendidik tercatat 11 orang termasuk kepala sekolah.

Selaku kepala sekolah Mastun terus berupaya mendapatkan donatur yang siap akan membangun kembali sekolah tersebut. Dan pada akhirnya dirinya mendapatkan donatur yang akan membangunkan kembali sekolah dan sekaligus juga tenaga pendidiknya. Berjalan beberapa waktu, dirinya memberhentikan tenaga pengajar tersebut karena dalam pengajaran yang diberikan ada tujuan tertentu yang mana menurut masyarakat tidak terima dan  lalu kemudian donatur juga pergi.

Melalui yayasan vihara, seperti yang disampaikan mastun siap akan membangun kembali sekolah tersebut dan sekarang sudah bisa dipakai dan di tempati untuk mengajar. Pembangunan sekolah saat ini berasal dari yayasan vihara. Namun seperti yang disampaikan oleh mastun kepada media, ada beberapa kendala yang dialami pada saat proses belajar mengajar diantaranya konsentrasi belajar tidak fokus karena ruang belajar kecil dan siswa ramai apalagi, ketika kelas lain sedang belajar dan lainnya ribut, sangat ramai dan tidak konsentrasi. Mastun juga menambahkan kondisi cuaca yang panas seperti saat ini karena atap terbuat dari spandek dan tidak terlalu tinggi dan dinding dari kalsiboad yang pernah rusak. Selain murid SD ada juga PAUD yang ada di lingkungan halaman sekolah, sehingga menambah suasana jadi sangat ramai, konsentrasi belajar jadi tidak fokus dan ribut.

Harapannya kepada pemerintah daerah untuk secepatnya membangun kembali sekolah yang baru dan nyaman, sehingga anak anak senang belajar, nyaman dan suara ribut bisa berkurang. Termasuk juga para guru senang dalam mengajar dengan konsentrasi yang baik. (LNG06) 

Kamis, 01 Agustus 2019

Wapres Jusuf Kalla Kunjungi NTB, Ini Penekanan Pangdam IX/Udayana

Dalam rangka kunjungan kerja Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Korem 162/WB menggelar Apel Gelar Pasukan yang dipimpin Kepala Staf Korem 162/WB Letnan Kolonel Inf Endarwan Yansori di lapangan Sangkareang Mataram, Jumat (2/8).

Mataram - Apel Gelar Pasukan diikuti seluruh personel Kodim jajaran Korem 162/WB wilayah Pulau Lombok, Lanal Mataram, Lanud ZAM Rembiga, Polda NTB dan Polres Mataram, Brimob Polda NTB, Pemadam Kebakaran, PLN dan instansi terkait.

Dalam Apel Gelar Pasukan tersebut, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.IP., dalam amanatnya yang dibacakan Kasrem 162/WB menyampaikan Apel Gelar Pasukan ini dilakukan untuk mengecek sejauh mana tingkat kesiapan pasukan Satgas Pengamanan VVIP baik perorangan maupun satuan, serta pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur Satgas yang ada serta langkah dan tindakan yang diambil dalam mengatasi persoalan harus sesuai dengan Protap Pengamanan VVIP yang berlaku.

Selain itu, lanjutnya, Apel Gelar Pasukan ini juga untuk memastikan sinergitas dan kerjasama antar unsur pengamanan yang terlibat. 

"Manfaatkan Apel Gelar Pasukan ini sebagai sarana komunikasi dan koordinasi antar unsur pengamanan, utamanya untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas serta untuk menghindari terjadinya kesalahan sekecil apapun dalam pelaksanaan tugas di lapangan," tegasnya.

Kodam IX/Udayana selaku Koops Pam VVIP wilayah Bali dan Nusa Tenggara bersama-sama Polda, Pemerintah Daerah setempat dan unsur pendukung lainnya selalu bersinergi untuk mencapai tujuan dan sasaran pengamanan secara maksimal. 

Selaku Pangkoops Pam VVIP wilayah wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Pangdam IX/Udayana memberikan beberapa penekanan sebagai pedoman bagi seluruh peserta pengamanan antara lain, pertama, pahami dan kuasai Prosedur Tetap pengamanan VVIP. kedua, pegang teguh disiplin dengan memahami Rantai Komando yang efektif dan efisien. ketiga, tingkatkan kepekaan dan jangan lengah terhadap situasi yang berkembang. keempat, jangan ragu dalam bertindak dan tingkatkan koordinasi secara optimal dan kelima, cermati dan ikuti perkembangan situasi secara terus menerus dan laporkan.

Apel Gelar Pasukan tersebut dihadiri Danlanal Mataram Kolonel Laut (P) Dados Raino Danlanud Zam Rembiga Kolonel Nav Budi Handoyo, M.Tr(Han), Perwakilan Polda NTB, Forkopimda NTB, Para Dandim se Pulau Lombok, para Kasi Korem, Kapolres Mataram,  Danyonif 742/SWY dan undangan lainnya.   

Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., dilokasi menyampaikan Apel Gelar Pasukan ini tidak hanya dilakukan di Mataram, namun juga dilaksanakan di Makodim 1607/Sumbawa yang dipimpin Dandim Sumbawa Letnan Kolonel Inf Samsul Huda, SE. M.Sc., karena Wapres akan meresmikan beberapa obyek di Ponpes Dea Malela di Dusun Pemangong Desa Lenangguar Kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa.

"Kami berharap selama kunjungan kerja Wapres di NTB berjalan aman dan lancar sesuai harapan kita bersama," pungkasnya. (LNG01)

Anggota DPRD Prov Sulbar,Yahuda : Pelaksanaan PIFAF POLMAN Hendaknya Dievaluasi

Polewali Mandar International Folk & Art Festival (PIFAF) secara resmi kembali digelar tahun 2019, yang dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar (ABM), Kamis, 01/08/19.

Mamuju - Menyikapi hal tersebut anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat Yahuda Salempang, mengatakan bahwa pelaksanaan PIFAF 2019,dinilai telah menghambat atau mengganggu proses pelayanan publik di Pemerintahan Sulawesi Barat.

“Ini jelas menganggu jalannya proses pelayanan di pemerintah. Bagaimana tidak, mulai dari Gubernur, Sekda, bahkan kepala OPD, hampir semua ada di Polman untuk event tersebut sejak kemarin,” kata Yahuda.

Selain itu, Ketua fraksi Partai Demokrat DPRD Sulawesi Barat itu mengharapkan, agar pelaksanaan PIFAF hendaknya dievaluasi. utamanya jika acara itu berefek pada pincangnya pelayanan publik di pemerintahan.

“Apa yang bisa dikerjakan di kompleks kantor Gubernur sana, sebagian besar pemangku kebijakannya tidak ada di tempat. Ini yang saya sesalkan,” tutupnya.

Sementara itu di terpisah, Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar (ABM) spontan menepis tudingan yang disampaikan Yahuda itu, karena menurutnya keberadaan para pemangku kebijakan di lingkup eksekutif Provinsi di arena PIFAF, tak bisa dilepaskan dari apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya di pemerintahan.

“Di sini kan mereka juga tugas, ada-ada saja itu. Asal ada bicaranya saja itu. Di sini mereka menghadiri acara, kemudian kemarin kita rapat, hari ini, pagi rapat, sore menghadiri PIFAF. Mereka bertugas semua,” ucap ABM di sela-sela pembukaan PIFAF, di Stadion.HS. Mengga.

Selain itu mantan Bupati Kabupaten Polewali Mandar itu juga menjamin, akan  keberadaan sebagian besar pejabat OPD di lingkup pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat di Kabupaten Polewali Mandar, dan tidak akan menganggu jalannya pelayanan publik.

“Tidak ada yang terganggu. Aman semua,” tutupnya. (LNG01)

Ketua TP-PKK NTB Kuatkan Budaya Membaca

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, M.Sc mengingatkan kepada anak-anak untuk terus membaca demi masa depan yang cerah, hal itu diungkapkan saat menghadiri acara Roah Literasi di Bale Baca Desa Gegerung Lombok Barat, kamis (1/8/2019).

Lombok Barat - Hj. Niken mengungkapkan bahwa membaca adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan, ia bercerita sebuah kisah wahyu pertama yang diterima nabi Muhammad dimana wahyu pertamanya adalah membaca.

"Kita disuruh membaca, dengan membaca kita akan menjadi cerdas, kita adalah satu-satunya mahluk yang dikaruniai kemampuan untuk membaca, bukan hanya sekedar membaca, tapi juga membaca situasi dalam kehidupan kita," terangnya.

Hj. Niken memberikan semangat kepada anak-anak di Bale Baca untuk merawat buku-buku yang ada  agar bisa dibaca oleh yang lain karena dengan membaca anak-anak menjadi generasi yang  bermanfaat bagi bangsa dan negara khususnya NTB.

Hj. Niken mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada pihak yang telah menyelenggarakan acara ini, ia berharap acara-acara seperti ini dilaksanakan sesering mungkin agar membentuk generasi muda NTB yang berkualitas.

"Saya mengapresiasi yang sebesar-besarnya untuk kerajaan dongeng, para relawan dan orang-orang yang berperan dalam acara ini," kata Hj. Niken.

Ia berpesan kepada kerajaan dongeng agar selain membaca, anak-anak juga diajarkan berdiskusi terkait apa yang telah dibaca untuk meningkatkan kemampuan berpikir anak sejak dini.

Ibu Khusnul selaku koordinator relawan di Bale Baca ini mengungkapkan bahwa semangat membaca anak-anak di Desa Gegerung sangat tinggi, hal itu yang membuat para relawan bersemangat untuk mendatangkan buku dan memperindah Bale Baca yang sebelumnya kumuh dan banyak sampah.

" Terimakasih kepada Ibu Gubernur karena telah berkesempatan hadir, kami sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah agar Bale Baca ini menjadi lebih baik lagi," tutupnya. (LNG04)

Zugito Bebas Dari Tuntutan Hukum, Begini Reaksi Ketua JOIN Sulsel

H.Zulkifli Gani Ottoh, SH mantan Ketua PWI Sulsel periode 2010-2015 divonis bebas oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar, Kamis 1 Agustus 2019.

Zugito, panggilan karib Ketua PWI Pusat Bidang Kerjasama ini dinyatakan tidak terbukti melakukan tindak pidana atas penyewaan gedung PWI Sulsel di Jl.AP. Pettarani 31 Makassar.

Unsur dakwaan  tindak pidana korupsi dalam penyewaan Gedung PWI yang didakwakan JPU tidak bisa dibuktika.

Hal tersebut menjadi dasar Majelis Hakim PN Makassar menvonis mantan ketua PWI, Zulkifli Gani Ottoh (Zugito) dinyatakan bebas.

Ketua Majelis Hakim, Suratno, menyatakan, semua pasal yang didakwakan oleh JPU tidak bisa dibuktikan. Dengan vonis bebas ini, semua hak terdakwa akan dipulihkan.

“Dengan vonis bebas ini biaya persidangan sebesar Rp10 ribu akan dibebankan kepada negara,” ungkapnya.

Menanggapi putusan hakim, Ketua JOIN Sulsel, Rifai Manangkasi telah memprediksi jauh hari dan yakin akan bebas dari tuntutan.

"Setelah putusan perdata yang memenangkan gugatan PWI saya yakin akan menjadi salah satu pertimbangan vonis bebas," ujar Rifai.

Sebagai nazar, Rifai akan melaksanakan puasa dan memplontos kepala. "Sejak jauh hari saya nazarkan untuk puasa jika divonis bebas," tambahnya. (LNG01)

Ungkap Peredaran Narkoba di Kampus, Anies Apresiasi Kinerja Aparat Polres Jakbar

Beberapa waktu lalu, Polres Metro Jakarta Barat berbasil mengungkap jaringan pemasok ganja dengan alur peredaran di lingkungan kampus kampus di Jakarta. Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi langkah dari penegak hukum yang berjibaku memberantas peredaran narkoba di lingkungan pendidikan. 

Gubernur DKI Anies Baswedan mengimbau agar dalam pemberantasan narkoba tidak hanya pada satu sisi. Sebab, katanya, akan lebih efektif bila memotong mata rantai peredarannya ditambah upaya rehabilitasi pada pengguna barang haram itu. Bila tak ada upaya rehabilitasi, maka permintaan akan suplai narkoba akan tetap ada.

 “Perlu jadi catatan, kalau hanya konsentrasi memotong suplainya tapi demand-nya tidak dipotong kita akan kucing-kucingaan terus seperti sekarang ini karena demand ada terus demand harus dikurangi,” ujar Anies saat ditemui di Kawasan Menteng Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).

 Di sisi lain, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud RI) ini turut pula mengajak masyarakat DKI Jakarta, untuk melakukan rehabilitasi bila ada anggota keluarga ataupun kerabat yang memiliki ketergantungan pada narkoba.

Pasalnya, rehabilitasi diyakini bisa menangkal peredaran narkoba lantaran penggunanya akan terus berkurang. “Saya mengaj ak ke semua keluarga orang tua mari pelajari tanda-tanda bila seseorang memiliki ketergantungan pada narkoba, bisa anak muda, orang tua, karena narkoba tak kenal umur pelajari tanda itu. Lalu, bila di antara keluarga lingkungan kampung ada yang punya tanda itu ajak bicara dan ajak rehabilitasi,” imbaunya. 

Bahkan, agar terealisasinya dalam memutus rantai narkoba, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung penuh bila ada masyarakat yang beriniat sembuh dari ketergantungan narkoba dengan memfasilitasi warga yang ingin rehabilitasi. “Kami di Pemprov siap mendukung, karena kami punya fasilitasnya untuk rehab. Jadi, nomor satu mengurangi demand terhadap narkoba itu tugas masyarakat dan pemerintah,” ucap Anies. (LNG01)

Roah Literasi, Sasar Minat Baca Warga Pelosok

Acara ‘roah’ bukan lagi tradisi kenduri bagi kebanyakan warga kampung. Namun roah ini, telah dikolaborasi menjadi sebuah momen penting. Penting dalam rangka menggairahkan minat baca warga pelosok kampung (1/8)

Giri Menang -Kegiatan yang berlabel ‘Roah Literasi’ mendapat perhatian khusus dari Ketua TP PKK Provinsi NTB dan Kantor Bahasa. Kegiatan Roah Literasi, berlangsung di Dusun Jelateng, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar-Lombok Barat. Banyak kegiatan yang dirangkum. Diantaranya, bioskop keliling, lomba bercerita, lomba menulis surat kepada Ibu Gubernur, pentas anak dan karya seni, MoU gerakan literasi dan lounching mobil cerita, literasi award serta pemberian beasiswa yatim.

Kegiatan yang digagas warga Dusun Jelateng ini tidak sia-sia. Kamis (1/8/2019), tim dari kantor Bahasa NTB dan TP PKK Provinsi NTB, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh relawan.

“Saya selaku Ketua TP PKK Provinsi NTB, menyampaikan terima kasih dan apresiasi mendalam kepada seluruh relawan, Kepala desa dan seluruh wara Desa Gegerung yang telah memiliki gagasan yang sangat mulia ini,” kata Ketua TP PKK Provinsi NTB, Niken Septarini Widiawati dalam sambutannya.

Pesan istri Guernur NTB ini, dengan adanya kegiatan roah literai ini, seluruh warga dan keluarga desa Gegerung tidak ada lagi yang buta huruf. Bahkan pada kesempatan itu, Niken merujuk perintah membaca yang termaktub dari al-quran.

“Dalam al-quran, kita juga diperintah untuk membaca. Jadi mari kira rajin dan sering membaca, karena dengan membaca kita menjadi pintar,” saran Niken bersemangat.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Gegerung, Harun pun menyampaikan apresiasi kepada TP PKK NTB, tim dari Kantor Bahasa, Kepala Perustakaan dan Arsip Lombok Barat, serta seluruh warga dan orang tua dari peserta roah literasi. Selain menyampaikan aktivitas relawan, Harun juga menyampaikan aktivitas ekonomi warganya. Mereka kebanyakan sebagai perajin kayu Gaharu yang sudah merambah marketingnya sampai ke China, Hongkong dan Thailand.

Hal yang sama, juga disampaikan oleh Penggagas ‘Bale Baca Kerjan Dongeng’, Husnul Khotimah menyatakan, pada awalnya, bale Baca Kerajaan Dongeng ini hanya sebuah komunitas yang focus pada dunia pendidikan anak-anak. Mengingat saat ini, dunia pendidikan khususnya minat baca sangat kurang. Kata Husnul, sebabnya adalah tehnologi komunikasi seperti HP yang salah digunakan.

“Di tempak kita sekarang ini, dulu kumuh dan dijadikan tempat pembuangan sampah warga. Sekarang kita sulap menjadi tempat belajar yang disukai anak-anak. Selain belajar edukatif, anak anak juga di sini belajar tahfidz,” kata Husnul.
LNG04

Kejar Target, Kasubbag TU Kumpulkan Kasi

Plh Kantor Kementerian Agama Lombok Utara H.Suparlan,S.Pdi,M.Si sekaligus Kasubbag TU Kemenagklu mengumpulkan seluruh Kasi, bendahara serta para pengelola keuangan di ruang kantor Kemenag Lombok Utara pada hari Kamis, 01 Agustus 2019. 

Lombok Utara - Dikumpulkannya mereka dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi penyerapan anggaran 2019 serta persiapan perencanaan untuk tahun anggaran 2020. 
Dalam arahannya, H.Suparlan  mengungkapkan bahwa untuk memantapkan penyusunan anggaran di tahun 2020 dan menghindari adanya pagu minus dan menghindari revisi anggaran di tahun 2020 sangat perlu dilakukan persiapan kebutuhan. 

Untuk tahun 2020, penyusunan anggaran oleh perencana namun sangat perlu juga dilakukan pendampingan oleh masing masing satker guna mendapatkan perencanaan yang baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Selain itu juga kegiatan penyusunan dan penelaahan anggaran yang didampingi oleh para Satker agar meminimalisir terjadinya revisi anggaran di tahun 2020 dan menempatkan pos kegiatan yang tepat. Penyusunan dan penelaahan anggaran yang dilakukan secara berdampingan sangat efektif dan akan sangat membantu satker didalam mendapatkan rancangan anggaran yang tepat dan benar.

Namun, sebelum pelaksanaan penelaahan anggaran, H.Suparlan melakukan reviu atas realisasi anggaran 2019 serta capaian serapan sampai dengan akhir Juli 2019. Bagi satker yang masih ada kegiatan yang belum dilaksanakan, H.Suparlan meminta kepada satker untuk segera menjadwalkan kegiatan tersebut. Dari reviu yang dilakukan capaian satker sudah diatas 60% dan telah mencapai target namun sangat perlu juga melakukan kegiatan yang masih tersisa. 

H.Suparlan sangat mengharapkan kepada satker  untuk meneliti dan menelaah kembali anggaran yang masih ada. Realisasi anggaran sangat penting guna apa yang rencana di tahun 2019 bisa tercapai. Diharapkan diakhir tahun anggaran 2019 nanti, capaian serapan anggaran bisa mencapai 100%. Terkait telah memasuki semester pertama, penyusunan laporan semester pertama untuk segera dilakukan dan bila perlu para pengelola keuangan dan bendahara membuat jadwal lembur kalau perlu dilemburkan. 

Para pimpinan satker diharuskan saling berdampingan ketika akan membuat dan menyusun anggaran 2020 dan dijadwalkan akan dilakukan secara bergiliran. Dengan cara ini, satker akan mendapatkan hasil yang maksimal. (LNG06) 

BEKRAF Kenalkan Aplikasi BISMA ( BEKRAF Information System In Mobile Application) Kepada Warga Kota Mataram

Bisma Goes to Get Member (BIGGER) Badan Ekonomi Kreatif sampai di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, setelah sebelumnya menjelajahi 5 daerah di nusantara. 

Mataram - Di Kota wilayah timur indonesia ini, BIGGER mensosialisasikan platform BISMA (BEKRAF Information System in Mobile Application) kepada ratusan kreator atau pelaku ekraf muda dari berbagai kalangan. Sistem aplikasi pendataan pelaku ekraf ini nantinya akan memudahkan berjalannya program Bekraf dalam hal peningkatan nilai eksport daerah.

“BISMA dibangun dengan tujuan mendukung kepentingan pemerintah memperoleh data mikro ekonomi kreatif untuk menunjang perkembangan ekraf nasional. Sehingga kedepannya data ini dapat kami jadikan acuan untuk menyusun berbagai program maupun kebijakan yang tepat bagi para pelaku ekraf di masing-masing daerah,” ujar Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Wawan Rusiawan usai membuka kegiatan BIGGER Mataram pada Kamis (1/8).

Keuntungan dengan adanya BISMA lanjut Wawan, terwujudnya Be Updated. Dimana pelaku ekraf bisa mendapatkan informasi dan agenda terkini seputar kegiatan ekonomi kreatif yang difasilitasi oleh Bekraf. Kemudian Be Marketed, karena BISMA menyediakan etalase untuk memperkenalkan produk-produk ekonomi kreatif.

Juga Be Supported, dimana pelaku kreatif yang terdaftar menjadi prioritas utama memperoleh dukungan dan bantuan investasi bagi pelaku ekonomi kreatif. Dan yang lebih membanggakan yakni Be Integrated, di mana usaha pelaku ekraf terintegrasi dalam database Bekraf, sekaligus terhubung dengan jejaring investor usaha kreatif di Indonesia.

Keuntungan lainnya adalah Be Engaged dimana pelaku kreatif dapat terlibat langsung memberikan masukan melalui kuesioner online di BISMA, untuk menyusun kebijakan yang terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif nasional.
Wawan menambahkan, saat ini tercatat lebih dari 45.000 pelaku ekraf di Indonesia dengan 827 jumlah usaha ekraf di NTB yang sudah terdaftar di platform BISMA.

Namun angka ini terbilang masih jauh lebih kecil dibandingkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2016) yang mencacat terdapat 8,2 juta jumlah usaha ekraf yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara di Mataram baru tercatat 344 pelaku ekraf yang mendaftar melalui platform BISMA, dari 17.193 pelaku ekraf yang ada. Untuk itu Bekraf menilai perlunya mendata secara rinci pelaku ekonomi kreatif dan usaha yang digeluti melalui sebuah platform khusus sehingga pelaku ekraf nasional bisa dipetakan secara mikro.

Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai pintu gerbang dan simpul utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional. Oleh karena itu Kota yang dikenal dengan budaya dan religusnya ini dinilai memiliki banyak pelaku ekonomi kreatif, karena ditunjang oleh posisinya sebagai salah satu destinasi wisata nasional.

Selain mensosialisasikan BISMA kepada pelaku ekraf Mataram, rangkaian kegiatan BIGGER ini juga dimaksudkan untuk memberikan fasilitasi pengembangan kapasitas mengenai pengemasan produk, pemasaran produk, teknik fotografi komersil hingga pengelolaan keuangan, juga memperkenalkan program-program Bekraf lain yang mampu mengakselerasi perkembangan ekraf nasional.
Kegiatan ini dibuka oleh Deputi Pemasaran, Joshua Puji Mulia Simandjuntak dan dalam kesempatan tersebut turut hadir Direktur Harmonisasi Regulasi dan Standardisasi, Sabartua Tampubolon dan Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri, Hassan Abud serta sejumlah tokoh kreator kawakan.

Dalam kesempatan ini BIGGER menargetkan lebih dari 300 pelaku ekraf yang berasal dari Kota Mataram dan sekitarnya mendaftarkan usahanya ke BISMA. Melalui kegiatan ini Bekraf berharap dapat memperoleh data mikro yang valid mengenai data ekonomi kreatif untuk mendorong akselerasi ekonomi kreatif Indonesia melalui pemetaan program dan kebijakan yang tepat, sesuai dengan kebutuhan pelaku ekraf di masing-masing wilayah.



(LNG01)

Rabu, 31 Juli 2019

Kokohnya Penanaman Aqidah Sang Ibu (Renungan 'Iedul Adha1441 H)

Oleh : Nurul Jihad Ismail, S.Ag., M.Pd
bintunismail@gmail.com


Ibrahim AS kini tidak bisa lagi menyembunyikan rasa cinta dan sayang pada Hajar istrinya yang telah memberinya keturunan, setelah lebih dari 80  tahun berikhtiar menunggu kehadiran seorang anak ( As-Shafat 37-38) Ibrahim tak kunjung mendapat keturunan dari pernikahan pertamanya dengan Sarah. 

Ya... Ismail AS, bayi mungil yang suci kini hadir menghiasi rumah tangga Ibrahim dan Hajar. Dapat dibayangkan sungguh bahagia suasana bathin mereka menyambut kehadiran Ismail. Bagi seorang mukmin yang taat seperti  Ibrahim, ini bukanlah puncak kebahagiaan, karena justru Allah swt telah mempersiapkan ujian berikutnya bagi keluarga mereka.

Allah swt dengan segala kehendakNya, memerintahkan hambanya Ibrahim untuk mengikuti seluruh skenario ujianNya  yang sangat nyata (As-Shafat 106), yang dititip melalui rasa cemburu Sarah kepada Hajar sebagai istri pertama Ibrahim, hingga Ibrahim harus menjauhkan Hajar dari hadapan Sarah sampai mereka (Hajar dan Bayinya) ditinggalkan di gurun pasir nan tandus tanpa penghuni. 

Sungguh ironis cinta yang dimiliki Ibrahim untuk Hajar dan Ismail dibuktikan dengan perlakuan yang sangat tidak masuk akal, maka wajar ketika Hajar berteriak pilu penuh tanya memanggil-manggil suaminya Ibrahim yang tega melakukan hal ini padanya.  Hajar ingin mendapatkan jawaban yang pasti atas semua ini tapi tak kunjung ditemukan, Ibrahim tidak bergeming sedikitpun kepada jeritan Hajar bahkan menolehpun tidak. 

Ibrahim sungguh tidak tega melakukan ini pada wanita sebaik Hajar tapi yang pasti Ibrahim lebih mencintai Allah dari istrinya, sampai akhirnya Hajar sendiri yang menemukan jawabannya dengan cara melontarkan satu pertanyaan kepada Ibrahim, yakni : “wahai Ibrahim apakah ini perintah Allah untuk mu...???”, dengan singkat Ibrahim menjawab, “benar..”, begitu tenang bathin Hajar setelah mendengar jawaban itu, karena ia sangat yakin bahwa pemilik skenario tidak mungkin menyianyiakannya karena dia adalah tokoh utama yang akan mengakhiri cerita ini dengan happy ending karena kepasrahan dan penyerahan dirinya  pada Allah SWT semata.

Sungguh tabah perempuan satu ini. Hajar seorang ibu yang kemudian akan menjalani hari-harinya di padang tandus, mendidik dan membesarkan putranya Ismail sendirian tanpa topangan dan perlindungan seorang suami. Inilah Hajar perempuan bertauhid yang telah lahir dari rahimnya seorang nabi bernama Ismail AS yang sampai saat saya menulis tulisan ini, berjuta-juta ummat manusia sedang berjuang sekuat tenaga, mengeluarkan sebanyak biaya dan memanjatkan ribuan untaian doa untuk dapat mengunjungi situs tempat di mana mereka (Hajar dan Ismail) pernah merintis kehidupan baru dan membangun sebuah peradaban besar dan seluruh orang beriman senantiasa rindu ingin mengitari arsitektur yang pernah mereka rancang, bangunan mulia nan agung yang tak pernah aus sekalipun setiap saat dielus-elus tangan manusia sejagat.

Hajar terus berjuang menjalani taqdirnya bersama bayinya Ismail hingga Ismail menjelang remaja. Waktu yang cukup panjang bagi sebuah kehidupan yang sulit nan sepi.
 Lalu apa yang terjadi pada ibu beranak ini selanjutnya...?? sepeninggal Ibrahim sang suami,..? 

Pembaca sekalian....., tulisan ini bukanlah kisah putri gurun sahara, tapi penulis diliputi rasa ingin tahu yang mendalam dan ingin menggali lebih jauh bahwa... sejak 0 tahun sampai menjelang balig kira-kira 10 atau 11 tahun usia Ismail seorang ibu yang bernama Hajar telah mendampingi tumbuh kembang putranya Ismail selama 24 jam setiap harinya.  

Materi pelajaran apa yang telah ia ajarkan pada anaknya, metode apa yang digunakan untuk mendidiknya, doktrin apa yang telah ia tanamkan pada diri Ismail hingga si remaja ini tumbuh menjadi pribadi yang agung mempesona, penuh kesabaran dan ketabahan menjalani setiap episode hidup hingga ia mau dan relah dikorbankan untuk disembelih oleh sang ayah saat ia mulai tumbuh remaja..?  
(As-Shafat 102), walaupun sesunggunya Ibrahim mengalami hal yang sama ketika meninggalkan ibunda Ismail (Hajar) dengan hati yang berat dan pilu, tapi sekali lagi, Ibrahim lebih mencintai Allah SWT dari pada putra semata wayangnya itu. 

Hajar ibunda Ismail benar-benar telah berperan sebagai seorang ibu yang dalam bahasa Arab disebut Al- Umm. Dalam Qurays Syihab : Secercah Cahaya Ilahi, Hidup Bersama Al-Quran, Al-Mizan, 2000, kata Al-Umm dan Al-Walida adalah dua kata yang memiliki arti yang sama yakni Ibu. Al-Umm bisa bermakna ibu kandung atau ibu yang bukan kandung, sedangkan Al-Walida bermakna khusus ibu kandung. 

Berkaitan dengan pengertian Al-umm di atas Qurays Syihab menjelaskan dalam Lentera Hati terbitan Al-Mizan juga tahun 2000, bahwa, dari asal kata yang sama dengan Al-umm, terbentuk kata Imam yang berarti pemimpin dan juga kata Ummat yang berarti, yang dipimpin. Kesemuanya bermuara pada makna yang dituju atau diteladani. Lebih lanjut dijelaskan oleh Qurasy Syihab bahwa, ketika menjadi Imam, seseorang  harus bisa diteladani dan ketika menjadi ummat dia harus menjadi tujuan dan sasaran cita cita mulia seorang pemimpin.  

Ibu yang memimpin harus bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya, dengan perhatian dan keteladanan yang ditampilkan di depan anak-anaknya akan melahirkan imam-imam (pemimpin-pemimpin) ummat. Sebaliknya jika ibu tidak berperan sebagai pemimpin yang memberi teladan maka tidak mungkin lahir dalam dirinya pemimpin-pemimpin ummat. 

Apa yang telah dilakukan Hajar dalam menjalani kepemimpinannya sebagai ibu hingga terwujud generasi emas semacam Ismail AS yang mungkin tidak akan pernah kita temukan lagi sepanjang sejarah manusia, pembentukan karakter yang sangat sulit dilakukan pada generasi millennia kita hari ini.  Mari kita analisa beberapa kisah tentang Hajar ibunda Ismail yang bisa menjadi pelajaran berharga dan sumber referensi bagi para ibu-ibu tangguh pemimpin keluarga.

Hajar memiliki kecerdasan intuitif yang sangat tajam manakala ia diminta oleh suaminya Ibrahim untuk berkemas menuju lembah tempat dimana ia akan ditinggalkan bersama bayinya Ismail. Hajar berfikir untuk membuat sabuk panjang yang akan dibiarkan terjuntai dari belakang saat berjalan dengan tujuan agar sabuk tersebut dapat menghapus jejak kakinya diatas padang pasir untuk tidak terlihat oleh Sarah istri pertama Ibrahim.

Hajar memiliki iman yang  kokoh, aqidahnya terhujam kuat dalam sanubari,  hal ini nampak pada dialog dengan suaminya Ibrahim ketika dia bertanya tentang keputusan Ibrahim meninggalkannya bersama Ismail di padang tandus tak berpenghuni, “wahai Ibrahim, mengapa engkau meninggalkan kami di tempat seperti ini, apakah ini perintah Allah..?” ketika mendapat jawaban “benar, ini perintah Allah”, seketika Hajar menjadi tenang dan damai,  dalam bathin ia berkata Allah tidak akan menyianyiakanku.

Hajar dibesarkan dilingkungan istana kerajaan Mesir yang cenderung mewah tanpa kekurangan, bahkan dalam beberapa kisah lain Hajar sendiri adalah putri seorang Raja mesir dan saudari seorang calon raja mesir, yang karena kekalahan dalam peperangan, maka Hajarpun tertawan dan menjadi budak raja Firaun yang karena kecantikannya ia hendak dijadikan selir oleh raja mesir, tapi akhirnya dihadiahkan kepada Sarah sebagai tebusan atas kesalahan raja tersebut pada Sarah istri pertama Ibrahim. 

Dengan demikian Hajar terbiasa belajar, cerdas membaca situasi, beragam suasana silih berganti penuh dinamika yang dialaminya, membuat dia menjadi wanita pembelajar yang baik, menjadikan dia berpengalaman dalam banyak hal.

Hajar wanita cerdas berdiplomasi faham akan hak-hak hukum,  hal ini terlihat dalam dialognya dengan kabilah bani Jurhum yang meminta izin untuk berhenti mengambil air zam-zam, mereka bertanya pada Hajar, “apakah engkau mengijinkan kami berhenti di tempatmu..?, Hajar menjawab, saya ijinkan, tapi kalian tidak punya hak atas air ini.”  Maka persyaratan itupun diterima oleh kabilah tersebut. Ada ketegasan dalam pribadi Hajar dalam menghadapi siapapun yang membentengi kesendiriannya sebagai perempuan.

Hajar ibu pembangun peradaban, selama ia dan Ismail menempati kawasan itu, berdatangan kabilah-kabilah lain membuat perkampungan di tempat itu dan ia pun mengumpulkan anak-anak kabilah tersebut untuk diajarkan menghafal shuhuf Ibrahim hingga mereka tumbuh menjadi gerasi cerdas bertauhid bahkan Hajar dikenal sebagai wanita pengajar pertama yang menulis menggunakan pena di kota mekkah, menjadikan lembah yang tadinya enggan disinggahi manusia, kini menjadi tempat yang paling dituju ummat manusia di seluruh dunia. 

Karena tangan terampil Hajarlah kemudian terbendung air suci nan mensucikan (Zam-Zam).  Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada ibunda Ismail, Hajar, jika ia tidak membendung air zam-zam niscaya zam-zam menjadi mata air yang mengalir.

Hajar sosok pemimpin perempuan ispiratif, produktif dan antisipatif, selalu berfikir positif,  tidak lemah dan tidak cepat menyerah sebagaimana sosok perempuan umumnya yang digambarkan oleh banyak orang. Hal ini terlihat dari perjuangannya yang tidak kenal menyerah mencari solusi atas kondisi anaknya Ismail yang kehausan, atas usaha kerasnya itu, Allah SWT menunjukkan kekuasaannya memancarkan air dari dalam tanah tempat Ismail dibaringkan. 

Sungguh agung kisah ini...hingga tetap diabadikan oleh ummat Islam hingga akhir zaman. 
Hajar bersuamikan Ibrahim sang khalilullah yang memiliki kekuatan doa-doa yang dipanjatkan untuk anak keturunannya, sehingga mereka tetap terlindungi jiwa raganya dan terpelihara aqidahnya,  (Ibrahim:37). 

Sungguh sinergi yang sangat harmonis antara Ibrahim dan Hajar, kekuatan doa sang suami senantiasa menemani kesendiriannya dan menyertai perjuangannya (Ash-shafat 101 )
Pembaca sekalian..., Itulah sekilas pelajaran penting yang bisa dijadikan referensi bagi kaum ibu dalam mendidik putra putrinya, bahwa pembentukan karakter generasi kita menjadi harga mutlak di era ini. 

Karakter tetap menempati urutan pertama dalam pendidikan anak sekalipun kurikulum pendidikan berganti setiap saat. Bahwa kesuksesan dalam mendidik butuh kolaborasi yang harmonis antara ayah dan ibu tidak musti dalam ukuran cost yang tinggi dan kuantitas interaksi, tetapi kualitas pertemuan serta doa orang tua yang sanggup menembus batas ruang dan waktu justru menjadi kunci utamanya.
  
Selamat hari raya iedul adha 1440 H, korbankan harta, waktu, pemikiran dan kesenanganmu demi generasi emasmu dan bersalawatlah senantiasa untuk Ibrahim dan keluarganya.

Peduli Lombok Utara, UNRAM Lakukan Kegiatan Pendampingan Sosial

Tim lembaga penelitian dan pengabdian pada masyarakat UNRAM akan melaksanakan program kegiatan pendampingan sosial di wilayah pascabencana khususnya di kabupaten Lombok Utara di tahun 2019.

Lombok Utara - Hal ini disampaikan pada sebuah diskusi  yang dilaksanakan di aula kantor sekda KLU pada hari rabu, 31 Juli 2019. Hadir dalam kegiatan tersebut Dr  Moh Taqiuddin, M.si selaku ketua pelaksana kegiatan yang didampingi oleh beberapa anggota diantaranya  Mala Mardialina, S.IP, MA sekretaris, Ahmad Mubarrak,MA serta Maya Atri K, S.kom,MA dan hadir juga perwakilan dari Bapedda KLU. Adapun yang menjadi peserta diskusi dari kalangan kepala OPD, camat , Perangkat Desa serta kantor Kementerian Agama KLU.

Diskusi yang mengambil tema Penetapan desa lokasi dan kelompok masyarakat sasaran kegiatan pendampingan sosial di wilayah pascabencana wilayah NTB bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional. 

Seperti yang disampaikan Taqiuddin bahwa maksud  dari kegiatan  pendampingan sosial ini, khususnya pulau di Lombok melalui berbagai kegiatan adalah dalam rangka memulihkan kembali modal – modal sosial masyarakat diwilayah pasca bencana dan untuk mengoptimalkan fungsi – fungsi sosial pemulihan kehidupan masyarakat terdampak gempa.

Sedangkan menurut Taqiuddin tujuan pelaksanaan kegiatan ini ada tiga hal diantaranya 1.  Meningkatkan kapasitas masyarakat melalui aktivasi modal social ( kelembagaan, trust, nilai – nilai, jaringan ) dalam rangka percepatan pemulihan sosial masyarakat  terdampak bencana; 2. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana melalui pemberdayaan masyarakat; 3. Meningkatkan dukungan pemerintah daerah serta stakeholder lainnya sebagai upaya pemulihan dan peningkatan aktivitas social masyarakat di daerah pascabencana.
Taqiuddin juga menyampaikan bahwa salah satu strategi dalam pemulihan sosial ialah melakukan pendampingan sosial berbasis komunitas.

 Program mengutamakan partisipasi anggota masyarakat sebagai aktor utama yang memainkan peran penting dalam setiap intervensi yang direncanakan. Seperti yang disampaikan Taqiuddin bahwa penentuan lokasi sasaran kegiatan diataranya  sub sektor sosial yaitu 3 kelompok pendidikan, 3 kelompok kesehatan, 3 kelompok  kebudayaan, 3 kelompok keagamaan dan kesenian. Untuk wilayah kabupaten Lombok Utara sendiri  ada 2 desa dengan masing – masing desa 2 kelompok. Untuk wilayah Lombok Utara ada dua desa yang akan dijadikan sampel diantaranya Desa Menggala sasarannya bidang pendidikan dan kesehatan dan desa Karang Bajo dengan sasaran bidang kesenian dan keagamaan. (LNG06)

Pengecoran Lantai Dua, Koramil Seteluk Serbu Masjid Nurul Ikhlas

Komandan Ramil 1628-03/Seteluk Kapten Inf I Nyoman Mandi mengerah seluruh anggota Koramilnya untuk melaksanakan karya bakti bergabung bersama masyarakat Desa Aisuning Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat dalam rangka pengecoran lantai dua Masjid Nurul Ikhlas, Rabu (31/7).

Sumbawa Barat - Pembangunan Masjid yang berukuran 15 x 10 meter merupakan dana swadaya masyarakat setempat maupun sumbangan dari Pemerintah Daerah.

Dandim 1628/Sumbawa Barat Letnan Kolonel Czi Eddy Oswaronto, ST., disela-sela kesibukannya membenarkan kegiatan tersebut berdasarkan laporan dari Danramil Seteluk.

"Alhamdulillah kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu meringankan beban masyarakat terkait dengan pembangunan tempat ibadah sebagai sarana religius untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT Tuhan Yang Kuasa," ujarnya.

Menurut Eddy sapaan akrab Dandim Sumbawa Barat, secara material, pihaknya belum bisa memberikan bantuan, namun untuk sumbangsih tenaga dan pikiran pasti akan diberikan secara maksimal kepada masyarakat binaan. "Apalagi ini tempat ibadah, insya Allah pasti kami support dengan baik," teranganya.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan tersebut sebagai salah satu wujud realistis dari Delapan Wajib TNI yang terakhir yakni "Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya. 

"Kami berharap melalui kegiatan-kegiatan positif seperti ini, kemanunggalan TNI Rakyat sebagai komponen utama dan cadangan betul-betul terwujud demi tegaknya NKRI," tutupnya. (LNG01)

Bantuan PKH di Sampit Diduga Tidak Tepat Sasaran

Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. 

Sampit - Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan PKH. Program Perlindungan Sosial yang juga dikenal di dunia internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi di negara-negara tersebut, terutama masalah kemiskinan kronis.

Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan nawacita Presiden RI, Joko Widodo.

Melalui PKH, KM didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional.

Namun sangat disayangkan, fakta di lapangan masih banyak orang yang tidak mampu dan penyandang disabilitas tidak mendapatkan bantuan sosial PKH itu. Hal ini terjadi pada Ibu WT (47) seorang janda yang termasuk cacat fisik. Ketika ditemui di kediamannya di Desa Basirih Hulu, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ia mengutarakan keluh-kesahnya kepada media ini. Menurut pengakuannya, WT di zaman pemerintahan sebelumnya pernah mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Namun sekarang tidak mendapatkan bantuan lagi.

Dari penuturannya, WT mengaku dirinya sudah mempertanyakan hal ini kepada pemerintah desa. Beberapa syarat yang diminta oleh petugas pemerintah desa setempat juga sudah diserahkan. Namun hingga saat ini tidak ada kepastian tentang kapan bantuan itu akan diberikan.

Berdasarkan kenyataan itu, hal ini menunjukkan bahwa pemberian bantuan kepada masyarakat melalui program PKH di wilayah Sampit diduga masih banyak tidak tepat sasaran. Hal ini patut dipertanyakan.

Di beberapa daerah, sudah dilakukan penindakan akibat penyimpangan dalam penyaluran bantuan PKH. Kenakalan para oknum pendamping PKH juga sering berujung ke pihak penegakan hukum.

Anehnya, setiap kali dikonfirmasi tentang kasus tersebut, pemerintahan desa selalu beralibi dengan menyalahkan pemerintah pusat yang katanya menentukan semuanya. Padahal, publik tahu bahwa data lapangan dikumpulkan melalui RT/RW, Desa/Kelurahan, untuk kemudian dijadikan pedoman penentuan sasaran bantuan yang akan diluncurkan pemerintah pusat. (LNG01/Red)

Keterangan foto: Ibu WT (47), seorang janda miskin di Desa Basirih Hulu, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit, Kalimantan Tengah

MENGUBAH NTB BERSAMA PIB


Dalam sebuah kehidupan kita pasti mengalami perubahan yang mungkin di alami oleh setiap individu. Masing-masing individu memiliki perubahan tersendiri, dari perubahan itu ada kalanya seseorang itu berubah baik dan adakalanya berubah menjadi buruk tergantung lingkungan dan keadaan yang ada di sekelilingnya. 

Lingkungan termasuk sebab pertama yang dapat mempengaruhi perubahan. Namun pada dasarnya perubahan diri seseorang tumbuh dari hati nurani seseorang tersebut, ada kehendak untuk ingin berubah atau tidak. 

Seseorang yang telah sadar akan posisi dirinya dia akan mampu mengklaim dirinya untuk mau berubah, namun seseorang yang belum sadar atau mungkin belum dibuka pintu hatinya itu akan sulit menerima perubahan yang mempengaruhinya. 

Banyak macam perubahan yang terjadi dalam diri seseorang, adakalanya orang buruk berubah baik, ada kalanya orang baik berubah menjadi buruk. Na'udzu billahi min dzalika. 

Ini semua tergantung lingkungan dan pergaulan yang ia tempati, dan bisa jadi orang buruk bisa berubah lebih baik melebihi orang baik, karena orang baik tak selamanya baik dan orang buruk tak selamanya buruk. 

Semua manusia mempunyai kesempatan kedua untuk berubah meskipun kesempatan yang kedua tak sesempurna kesempatan pertama. Seperti halnya kertas yang diremas-remas bisa menjadi seperti semula meskipun lusuh.

------

[reminder]
The PIB Talkshow

@HARAMAIN MART
Utara Pasar, depan kantor Camat NARMADA, Lombok Barat

SABTU, 3 Agustus 2019
Jam 15:00 Bazaar buka
Jam 20:00 The Talkshow

Topik:
EKONOMI PROTEKSI
Konsep & Aplikasinya

Dialog Interkatif dg:
H. DAHLAN direktur Mart & SUNARTO usaha Bakery

Segera daftar, gratis!
Tulis PIB-0308#Nama#Alamat
Kirim ke wa.me/6281999397588

NOTES:
_Sangat dianjurkan untuk ajak serta seluruh anggota keluarga, kerabat dan tetangga, sejawat dan kolega, sahabat dan semuanya saja yg masih hidup & sehat jiwa-raga pada setiap Entrepreneurship Talkshow & Bazaar di manapun, kapanpun dan apapun topiknya. Karena perubahan tercipta dari momentum ke momentum berikutnya, berkelanjutan secara konsisten dan PIB telah sejak 2016 menginisiasi ini. Silahkan bawa KartuNama, Brosur & Sampel Produk Usaha Anda, jika sudah ada. Dari kita oleh kita untuk semuanya.

SEBARKAN!!

Entrepreneurship Talkshow
PANGGUNG INSPIRASI BISNIS
Ciptakan Momentum Hidupmu

_____
fb.com/groups/bibforum
t.me/channelpib

RSUD Asy-Syifa Akan Bersiap-siap Naik Ke Tipe B

Sumbawa Barat - Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumbawa Barat baru-baru ini telah menerima surat dari Kementrian Kesehatan.

Surat itu sebagai bukti bahwa RSUD Asy-Syifa tidak turun kelas, seperti yang di sebutkan oleh beberapa media belakangan ini. Data yang diterima ini secara resmi di sampaikan oleh Kementerian Kesehatan.

Dirut RSUD Asy-Syifa Sumbawa Barat, dr. Carlof Sitompul, pada Rabu pagi, (31/7) telah menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk menanyakan terkait berita itu. Namun pengakuan Kepala Dikes Provinsi tidak pernah menyebutkan Sumbawa Barat yang turun tipe.

Berdasarkan pengakuan Kadinkes pihaknya tidak pernah menyebut RSUD Asy-Syifa Sumbawa Barat. Karna sebenarnya rumah sakit yang turun kelas ada dua di pulau Sumbawa yaitu RSUD Sumbawa dan RSUP Manambai, itulah RSUD yang keduanya turun kelas.

"RSUD Asy-Syifa masih tetap dengan posisi tipe C dan bahkan mau naik ke tipe B," jelas Andy Suhaeri, S. ST Kepala bidang komunikasi publik, informasi dan rekam medis kepada awak media di ruang kerjanya.

Ia juga menerangkan, BPJS sebelumnya sudah datang ke RSUD Asy-Syifa dan mengucapkan selamat, karna RSUD Asy-Syifa tidak turun kelas dan mempersiapkan diri untuk ke tipe B. BPJS mengatakan apabila rumah sakit yang di pulau Sumbawa tetap tipe D maka rumah sakit yang di tunjuk BPJS adalah rumah sakit Asy-Syifa.

"Kami di suru persiapkan semua berkas untuk persiapan naik ke tipe B, karna sistem BPJS apabila merujuk, maka mereka akan ditunjuk ke tipe C maka yang akan keluar di sistem online di pulau Sumbawa akan keluar RSUD Asy-Syifa," tuturnya.

Lebih lanjut, Andy Suhaeri sapaan akrabnya, ada salah satu dari fraksi di DPRD yang mengucapkan terima kasih kepada RSUD Asy-Syifa yang sudah mempertahankan rumah sakit RSUD Asy-Syifa ke tipe C.

Untuk penilaian dari Kementerian Kesehatan untuk standard rumah sakit tipe C, ada masuk aturan dari BPJS, setelah itu pengembangan SDM, serta rumah sakit harus ada 4 spesialis dasar yang dibuka, RSUD Asy-Syifa sudah mengadakan dua orang spesialis di masing-masing spesialis, diangkat sebagai pegawai rumah sakit tetap.

Untuk di ketahui RSUD Asy-Syifa sudah menyiapkan spesialis Obgien 3 orang, spesialis dalam 3 orang, spesialis bedah dan spesialis anak 2 orang. Selain itu tenaga spesialis harus lengkap, ada juga syaratnya tenaga perawat harus maksimal 77 orang, namun di RSUD Asy-Syifa perawatnya mencapai 80 orang. Ada juga syarat RSUD harus ada sistem data informasi yang harus tetap di update oleh rumah sakit tipe C secara online.

Tambahnya, Target ke depan RSUD Asy-Syifa akan meningkatkan ke tipe B. Dengan mengejar memenuhi dua syarat yaitu suptitialistik harus di lengkapi, termasuk spesialis radioterapi dan bedah tulang.

Dia berharap kedepan akan memenuhi syarat itu, dia menargetkan 2 tahun kedepan. Saat ini sudah ada 4 spesialis dasar ada yaitu Obgien 3 orang, Dalam 3 orang, Anak 2 orang, Bedah 2 orang, spesialis patalogi klisnis, spesialis radionoligi, spesialis mata, spesialis jiwa dan spesialis paru. (LNG.05)

PLN Taliwang Upayakan Listrik Normal Kembali

Pasca peristiwa kebakaran yang terjadi di mesin pembantu Perusahaan Listrik Negara (PLN) rayon Taliwang. 

Membuat Manager Unit Pelaksanaan Pelayanan Pembangkit Tambora, Hamzah angkat bicara, Dia mengatakan bahwa pasca kebakaran mesin pembangkit yang belum diketahui, sekitar setengah jam lalu dan kami sudah lokalisir, bersyukurnya K3 kita baik dan cepat di tangani.

Ia juga menjelaskan sekarang sedang berusaha agar normal kembali. Pihaknya akan berupaya dengan segala macam cara dengan perubahan pola operasi.

Untuk membantu itu, PLN menyuplay listrik dari dua tempat yaitu PLTD rayon Taliwang dan dari GI serangin Taliwang. Sementara ini dari GI sudah di koneksikan untuk disuplai ke pelanggan.

Di tempat yang sama, Ardi Manager unit pelaksana pembangkitan Tambora, menjelaskan bahwa pasca kebakaran ini, Pihaknya sudah mengecek semua peralatan yang terbakar, pihaknya juga sedang mengupayakan sebelum masuk malam akan di upayakan normal kembali.

Ia menuturkan bahwa masih ada sebagian tempat yang masih padam seperti Kecamatan Seteluk, Brang Rea, Brang Ene.

"Mesin masih diinvestigasi, belum ada kesimpulan, pihaknya sedang mengecek dan meninjau kembali mesinnya, sekarang masih fokus bagaimana normal kembali," bebernya.

Secara umum kerusakan akan di investigasi dulu, pengecekan dan melihat intalasi agar bisa di gunakan kembali. Mesin yang gangguan tersebut bermerek Komatsu 700 KW.

Ia mengungkapkan, untuk Kabupaten Sumbawa Barat total yang dibutuhkan 13 Mega dengan dibantu suplai dari Alas dan Taliwang.

"Kami sedang memperbaiki instalasi agar mesin lain bisa segera masuk sistem, sehingga pelanggan bisa segera terlayani," katanya.

Pihaknya mengucapkan permohonan maaf kepada pelanggan semuannya. Kejadian kebakaran ini baru pertama kali terjadi kebakaran yang hebat seperti ini di wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat. Dia juga menjelaskan kejadian kebakaran ini tidak ada unsur kesegajaan, petugas PLN yang ada di lokasi saat bertugas ada dua orang 

"Mesin yang terbakar satu unit dan yang satu terimbas. Sistem pengawasan nanti akan di evaluasi, total mesin yang ada di PLTD Taliwang 4 unit," cetusnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan sebelum sore akan diusahakan sudah menyala. Pihaknya terus melakukan pemeliharaan berkala terhadap semua mesin.

"Setelah kejadian ini akan ada penambahan pekerja. Dan akan di perbantukan dari Sumbawa," pungkasnya. (LNG.05)