Jumat, 11 November 2016

Disdukcapil Kota Mataram raih Penghargaan DUTA INKLUSI 2016

Mataram,lGeoNews. Kementeria Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memberikan penghargaan Duta Inklusi 2016. Dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia hanya 18 saja yang menerima penghargaan tersebut, salah satunya adalah Provinsi NTB.

Kepala Dinas  Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram HM Ridwan memaparkan untuk Provinsi NTB penghargaan Duta Inklusi diraih oleh Pemerintah Kota Mataram dalam ha ini adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Kemenko PMK di Jakarta kepada dirinya  pada Selasa (08/11/16) bertempat di gedung Kemenko PMK RI.

"Dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, hanya 18 provinsi saja yang mendapatkan penghargaan tersebut, salah satunya adalah  NTB, yang kebetulan diraih oleh Pemerintah Kota Mataram dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram," paparnya.

Disdukcapil Mataram selama ini telah membuka akses pelayanan seluas luasnya bagi seluruh elemen masyarakat Kota Mataram dengan tidak membeda-bedakan agama etnis, keadaan ekonomi, keadaan kesehatan dan lain sebagainya, dengan pelayanan station aktif dan jemput bola.

Sehingga hal inilah yang mendorong Lakpesdam PBNU (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdatul Ulama) Kota Mataram sebagai mitra Kemenko PMK untuk mengusulkan Disdukcapil Mataram meraih penghargaan Duta Inklusi 2016 karena dianggap sesuai dengan misi yang dibawa Duta Inklusi yakni memberikan pelayanan setara dan semartabat.

Selain itu, HM Ridwan selaku Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram juga menerangkan selain penghargaan sebagai Duta Inklusi2016, instansi yang dipimpinya itu juga mendapatkan piagam ucapan Terima Kasih atas  Implementasi Program Peduli 2014-2016 dari Lakpesdam PBNU atas partisipasi dan kontribusinya selama ini.

" Selain  itu kami juga mendapat piagam  ucapan Terimakasih atas implementasi program peduli 2014-2016 dari Lakpesdam PBNU ," terang Ridwan.

Kamis, 10 November 2016

PN Mataram Tunda Persidangan Tanpa Konfirmasi,"Keluarga Korban Kecewa"


Mataram,lGeoNews. Sidang putusan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa Muhamad Riat terhadap korban L Fardihan Miraje di tunda kembali oleh pihak Pengadilan Negeri Mataram.

Penundaan ini menurut pihak Pengadilan Negeri disampaikan kepada keluarga korban dikarenakan majelis hakim yang hendak melakukan persidangan tersebut anggotanya tidak lengkap  disebabkan sebagian hakim yang ada di PN Mataram sedang mengikuti kegiatan diluar pengadilan.

Pihak Pengadilan Mataram memberikan keputusan kepada keluaga korban  bahwa sidang ditunda dan sidang putusan kasus pembunuhan ini  akan digelar pada kamis 17 November 2016 mendatang .

Menanggapi hal ini, pihak keluarga korban merasa marah dan kecewa terhadap pihak pengadilan yang dianggap membatalkan persidangan sepihak tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak keluarga korban.

"Bagaimana kami tidak kecewa dengan penundaan sidang ini.kemarin kami pihak keluarga korban diberitahukan akan sidang putusan secara mendadak dan sekarang tiba tiba sidang ditunda secara mendadak juga," jelas salah satu keluarga korban yang enggan disebut namanya itu.

Mereka  merasa dirugikan waktu dan tenaga karena sudah jauh-jauh dari kabupaten Lombok Tengah meninggalkan pekerjaan datang ke PN Mataram demi menghadiri sidang dengan harapan sidang akan digelar tetapi justru dibatalkan dan ditunda begitu saja.

"Bisa dibayangkan kami datang dari Lombok Tengah ke Pengadilan Negeri Mataram ini meninggalkan pekerjaan kami demi menghadiri persidangan, tapi sampai disini malah ditunda begitu saja, ada apa sebenarnya," ungkapnya lagi.

Keluarga korban berharap semoga pada persidangan yang akan datang tidak akan terjadi lagi penundaan oleh pihak PN Mataram dengan alasan apapun.

"Kami berharap semoga persidangan berikutnya tidak ada penundaan lagi entah dengan alasan apapun," harapnya.(ftr).

Rabu, 09 November 2016

Korban Meninggal Laka Speeboad TKI Ilegal Bertambah


Mataram,lGeoNews. Korban kecelakaan kapal speedboad pada Rabu (02/11/16) mengangkut 93 TKI Johor Malaysia menuju Nongsa Batam tenggelam diperaiaran Tanjung Bembam Batu Besar Perairan Batam Kepulauan Riau sampai saat ini mengalami peningkatan sebanyak 19 korban meninggal yang telah diidentifikasi.

Dari ke-19 korban meninggal tersebut,11 diantaranya berasal dari luar NTB,dan 8 korban lainnya berasal dari NTB. Diantara 8 korban meninggal tersebut 1 berasal dari kabupaten Lombok Barat atas nama L Yakup usia 29 tahun Desa Eat Mayong Dusun Mayong kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat.

Empat korban berasal dari Kabupaten Lombok Tengah yakni atas nama Aldi (32thn) dari Desa Selebung Kecamatan Batukliang, Anton (20thn) dari Dusun Dasan Baru Tampak Sintung Kecamatan Batukliang , Ahmad Suparlan (41thn) dari Petak Desa Batujai Kecamatan Praya Barat , M. Zaini (29thn) dari Desa Kembang Kerang 2 Desa Aiq Darek Kecamatan Batukliang.

Sedangkan 3 korban meninggal lainnya berasal dari Kabupaten Lombok Timur masing-masing atas nama Samiin,32 tahun dari Dusun Menak Utara Desa Kalijaga Selatan Kecamatan Aikmel, Baharudin (60 thn) dari Desa Moyok Kecamatan Sakra dan terakhir atas nama Samsudin (43thn) dari Dasan Lekong Kecamatan Sukamulya.

Saat ditemui dikantornya Kepala BP3TKI NTB, H.Muharram Ashadi membenarkan adanya tambahan korban meninggal yang semula berjumlah 9 korban kini bertambah 8 korban maka jumlah korban keseluruhannya sampai pasa saat ini menjadi 17 korban meninggal.

"Kami mendapat indormasi dari resktrim Kepolisian Batam Kepulauan Riau bahwa telah ditemukan kembali korban meninggal sebanyak 19 orang,11 diantaranya dari luar Provinsi NTB dan 8 diantaranya dari Propinsi NTB, dimana 3 korban dari kabupaten Lombok Timur, 4 korban berasal dari Kabupaten Lombok Tengah dan 1 korban berasal dari Kabupaten Lombok Barat," terangnya. 

Untuk proses pemulangan jenazah lanjutnya diusahakan agar segera dilakukan mengingat kecelakaan tersebut terjadi sudah seminggu agar keluarga segera dapat mengurus pemakaman jenazah korban.

"Kami sedang berusah mempersiapkan keberangkatan korban ini sehingga keluarga dapat segera mengurus pemakamannya mengingat kecelakaan ini terjadi sudah satu mingguan," jelasnya lagi.

Dirinya juga menambahkan bahwa pemerintah akan berupaya memberikan santunan kepada pihak keluarga korban meninggal tidak hanya yang ada di NTB saja bahkan keluarga meninggal lainnya yang berasal dari luar provinsi NTB.
"Pemerintah sedang mengupayakan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal meskipun secara prosedural mereka termasuk ilegal, namun ini sifatnya kemanusiaan karena bagaimanapun juga kita harus menggunakan hati nurani," tambah Muharram. (ftr).

Senin, 07 November 2016

Pesona Indah Gili Sulat Lombok Timur

Gili Sulat Lombok Timur

Bagi Anda yang menyukai petualangan di Pulau Lombok, sayang sekali jika Anda melewatkan sebuah pulau yang dilewati Garis Wallace ini. Pulau ini bernama Gili Sulat. Di Gili Sulat terdapat hutan Mangrove (bakau), tempat hidup berbagai jenis burung. Anda akan menemui sebuah tempat wisata yang takkan terlupakan, dan menarik untuk diceritakan.

Menurut Id.LombokIndonesia, Hutan Mangrove di Gili Sulat secara administratif termasuk wilayah Kabupaten Lombok Timur. Di pulau yang memiliki panjang sekitar 5,2 kilometer ini, Anda bisa menyaksikan hutan bakau yang masih alami. Berbagai spesies burung hidup di hutan tersebut. Salah satunya adalah Burung Bertong atau Burung Maleo (Macrocephalon maleo). Dalam kurun waktu tertentu burung ini bermigrasi ke daratan lainnya. Seperti Sumbawa, Bima, Pulau Bali, dan Pulau Sulawesi. Gili Sulat memiliki spesies Mangrove terlengkap se-Asia Tenggara. Saat memasuki hutan ini, Anda harus berhati-hati. Karena di tempat ini masih hidup beberapa spesies ular, salah satnya adalah ular hijau.

Keindahan Hutan Mangrove Gili Sulat tidak banyak diketahui terutama oleh pengunjung domestik. Sehingga pengunjung domestik yang mendatangi tempat ini masih sangat sedikit. Begitu pula dengan pengunjung mancanegara. Keterbatasan fasilitas pendukung membuat para pengunjung lebih memilih mendatangi Gili Kondo yang berada di sebelah Timur Gili Sulat. Tidak ada rumah atau warung di gili ini. Anda hanya akan menemui pos jaga serta jalan masuk ke hutan mangrove sepanjang 400 Meter. Jalan tersebut terbuat dari papan, sehingga Anda akan lewat di tengah-tengah rerimbunan hutan bakau.

Setelah memasuki kawasan hutan Gili Sulat Lombok, Anda akan disambut dengan kicauan burung-burung yang hinggap di atas pepohon bakau. Jika Anda menengok ke bawah, Anda akan menemui bermacam ikan diantara akar-akar bakau. Akar bakau merupakan tempat yang disukai ikan untuk hidup dan bersembunyi. Anda bisa beristirahat sejenak di ujung jembatan, merasakan keheningan suasana sembari mengisi perut dengan bekal yang Anda bawa.Tak hanya berjalan-jalan saja yang bisa Anda lakukan. Anda juga bisa menyusuri hutan mangrove lewat perairannya, dengan menaiki kano. Dengan demikian, Anda bisa masuk ke dalam hutan melewati lorong-lorong Hutan Mangrove Gili Sulat yang lebat. Seakan-akan Anda memasuki hutan Amazon. Jangan khawatir karena Anda tidak akan tersesat di dalam hutan ini. karena lorong-lorong tersebut akan mengarah ke ujung gili. Anda akan bisa melihat dengan jelas berbagai satwa laut serta terumbu karangnya dari atas kano. Karena airnya sangat jernih dan dangkal. Selain itu, di lorong dalam hutan tersebut memiliki perairan yang tenang.

Selain itu, Anda juga bisa berenang di gili perairan ini. Anda bisa mengunjungi beberapa tempat yang tepat untuk berenang dan ber-snorkling. Tempat-tempat ini tak kalah indahnya dengan tempat-tempat wisata di Pulau Lombok lainnya, bahkan lebih indah. Biasanya para awak kapal yang mengantar pengunjung mengetahui tempat-tempat yang tepat untuk berenang dan ber-snorling tersebut. Anda bisa menanyakannya kepara para awak kapal.

Untuk mencapai Hutan Mangrove Gili Sulat, Anda harus menyeberang dari pelabuhan penyeberangan yang ada di Dusun Transad, Desa Labuhan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Di dusun ini Anda akan menemui banyak kapal motor yang siap mengantar Anda menyeberang. Perjalanan laut ke Gili Sulat Lombok akan memakan waktu sekitar 1 jam saja.

Sarana angkutan umum untuk mencapai Dusun Transad sangatlah jarang. Sehingga sebaiknya Anda menggunakan kendaraan pribadi atau kendaran sewa. Dari Kota Mataram, Anda bisa menempuh jalur Mataram-Narmada-Kopang-Masbagik-Aikmel-Labuan Lombok-Desa Labuan Pandan. Dengan jarak tempuh sekitar 85 Kilometer, atau sekitar 1,5 jam perjalanan.(Nandy Fahmi)