Mataram,lGeoNews. Kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq ke Mataram Nusa Tenggara Barat pada 29 Januari mendatang, ditolak ormas islam di NTB. Puluhan orang masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan Islam, pada Kamis 19 Januari 2017 datangi Markas Kepolisian Daerah NTB dengan beberapa tuntutan dan kecaman. Gabungan masa aksi ini terdiri dari GP Ansor Nahdlatul Ulama, Pemuda Nahdlatul Wathan Anjani dan Himmah NW Anjani.
Dalam orasinya, masa menuntut agar Polri tidak memberikan izin keramaian untuk acara pengajian akbar, yang rencananya akan dipusatkan di arena pengajian terbuka lapangan Muhajirin Kabupaten Lombok Tengah nanti. Masa menilai, safari dakwah dari Rizieq Sihab, akan menebar profokasi bagi toleransi umat beragama di Lombok.
“Kami tidak ingin diberikan dakwah oleh orang berjubah yang kerap berbicara frontal, sehingga akan membawa perpecahan bagi toleransi beragama kita di Lombok,”ungkapnya.
Terlebih lagi penyelenggaraan dakwah itu nantinya, akan diselenggarakan bertepatan dengan perayaan tahun baru china di Mataram NTB. Menurut masa aksi dalam orasinya, kedatangan Habib Rizieq akan menyulut gesekan – gesekan terhadap perayaan agama lain nantinya di daerah.
“Memohon dan meminta kepada kapolda ntb untuk tidak memberikan izin kegiatan, izin keramaian kepada Habib Rizieq di NTB,ujar Irfan Suryadinata kordum Aliansi Kebangsaan”,lantang orator.
Selin menolak kedatangan Habib Rizieq, masa aksi juga meminta Polri untuk membubarkan Front Pembela Islam, karena dianggap menebar aliran sesat bagi bangsa dan Negara. Unjukrasa berlangsung damai, masa diterima oleh perwakilan dari Polda NTB untuk menerima pernyataan sikap yang telah dituangkan dalam surat tertulis. Masapun membubarkan diri dan mengancam akan melakukan unjukrasa kembali pada jelang acara pengajian Habib Rizieq nanti. (mr/kr/foto:dc)