Sabtu, 13 Juli 2019

Sapi Australia Akan Datang, Desa Senanggalih Siapkan Pakannya

Desa Wisata Senanggalih Kecamatan Sambelia menyiapkan pakan ternak sapi berbahan daras tanaman, hal ini disampaikan oleh salah satu penggiat Desa Wisata, Kardi, S.Pt. Kardi mengungkapkan bahwa lamtoro ini adalah makanan yang paling tepat untuk sapi.

Lombok Timur - "Lamtoro ini memiliki protein tinggi untuk sapi melebihi rumput biasa, menurut penelitian yang sudah lakukan oleh Teaching Farm Lingsar salah satu lembaga penelitian yang bergerak di bidang peternakan, dalam 3 kilo gram lamtoro terjadi penambahan berat badan sapi 0,6 kilo gram per hari," ungkap Kardi.

Ia menambahkan bahwa Desa Wisata Senanggalih mampu menyiapkan 3 ton pakan ternak lamtoro dalam sehari, jadi rencana pengembangan sapi dari Australia yang akan dikirim ke NTB itu bukan hal yang mustahil dan Desa Senanggalih ini siap untuk menyiapkan pakan sapi.

"Kami mendengar bahwa NTB akan mendatangkan 1000 sapi dari Australi, kami siap menyediakan pakan ternak untuk sapi-sapi tersebut, saat ini kami dipercaya oleh Teaching Farm untuk menyetok pakan ternak sebanyak 15 ton dalam 6 bulan," terangnya.

Ia mengungkapkan bahwa sebelum digunakan sebagai pakan ternak, lamtoro ini dianggap hama oleh petani jagung, sekarang hama tersebut menjadi lumbung usaha oleh masyarakat.

"Sejak adanya pengembangan lamtoro ini, masyarakat sekitar mendapatkan pekerjaan terutama ibu-ibu yang menganggur bisa dipekerjakan dalam sehari dibayar 100 ribu, dan kerjanya hanya di rumah saja," ceritanya.

Kardi berharap banyak pengusaha utamanya pemerintah yang akan melirik Lamtoro ini sebagai pakan ternak unggulan agar lebih banyak lagi masyarakat sekitar yang merasakan dampak dari adanya lamtoro ini.

"Harapannya lebih banyak lagi orang-orang yang menggunakan lamtoro ini, jadi lebih banyak masyarakat yang akan kita pekerjakan, ada tawaran untuk menggunakan mesin agar menghemat biaya produksi, tapi kami lebih memilih menggunakan masyarakat agar sosial enginering berjalan, istilahnya win win solution," paparnya.

M. Yusfi Abdani Khoir yang biasa dipanggil Bang Dani, salah satu Analis Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah di Bappeda Provinsi NTB yang sekaligus Pembimbing Desa Wisata Senanggalih ini mengatakan bahwa ini adalah peluang untuk menggerakkan Industrialisasi yang sekarang ini digalakan oleh Provinsi NTB, pengembangan produksi pakan ternak ini dapat menjadi salah satu program Industrialisasi kedepannya.

Penulis : Alfy

Petinju Legendari Ellias Pical Berharap Petinju Lokas Bisa Mengikuti Jejaknya

Petinju legendaris dari Indonesia Allias Pical sudah berada di Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat dalam rangka menghadiri perhelatan Kejuaraan nasional tinju amatir Danrem 162/WB dan Bupati KSB Cup 2019 yang akan dilaksanakan selam lima hari kedepan. 

Sumbawa Barat - Allias Pical dalam wawancaranya, Sabtu (13/7) dengan awak media merasa disela-sela kesibukannya melihat dan memantau kesiapan rencana pembukaan merasa senang sekali bisa hadir dalam Kejurnas tersebut. Menurutnya, kejuaraan nasional ini sebagai bekal untuk menguji sekaligus mempersiapkan fisik dan mental dalam menghadapi PON mendatang di Papua. 

Selain itu, Ellias Pical juga berharap dari kejuaraan tersebut bisa melahirkan calon-calon atlet tinju yang profesional minimal sekelas dirinya khususnya dari Sumbawa Barat selaku daerah penyelenggara.

Sang Legenda tinju asal Maluku Utara tersebut juga memberikan motivasi kepada para petinju untuk tampil maksimal meraih kemenangan diatas ring, jangan mudah menyerah, kesuksesan bisa diraih dengan kemauan, keseriusan, ketekunan, dan dispilin dalam berlatih serta memiliki jiwa petarung demi kehormatan dan nama baik daerah, bangsa dan negara pada event-event apapun baik ditingkat  daerah, nasional bahkan Internasional. 

Sementara Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., selaku Ketua Pertina NTB melalui Kepala Penerangan Korem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., yang sedang berada di sekretariat Panitia KTC Taliwang KSB menjelaskan kesiapan Kejurnas tinju amatir ke 2 ini sudah mencapai 90 persen.

"Alhamdulillah kesiapan sudah mencapai 90 persen, tinggal pengaturan dan penataan panggung tamu VIP yang sedang diselesaikan, insya Allah sebelum dibuka pada Sabtu malam sudah mencapai 100 persen," terangnya. 

Pria kelahiran Taliwang KSB tersebut berharap doa dan dukungan semua pihak untuk kelancaran dan kesuksesan acara karena akan membawa nama baik panitia dan daerah selaku penyelenggara.

Data peserta yang sudah diterima panitia hingga saat ini hampir semua peserta sudah berada di Taliwang dan siap untuk bertanding, termasuk enam orang Wasit nasional yang sudah tiba Jum,at kemarin. (Ibrahim)

Jumat, 12 Juli 2019

Kepala Sekolah Ceritakan Ummi Rohmi di Kala Masih SD

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah atau yang arab disapa Umi Rohmi memiliki cerita sendiri saat duduk di bangku Sekolah Dasar. Adalah mantan Kepala sekolahnya yang menceritakan sosok wanita pertama yang menjabat Wakil Gubernur NTB itu. 

Mataram - Drs. Mahnep, mantan kepala sekolah SDN 03 Mataram (Sekarang SDN 06 Mataram), menceritakan kisah sosok Umi Rohmi saat menuntut ilmu di sekolah tersebut. Menurutnya, Wagub yang terpilih berpasangan dengan Gubernur, Dr. H. Zulkieflimansyah itu merupakan sosok yang sederhana namun pintar. 

"Dulu, Umi Rohmi ini anaknya cerdas dan rajin," ceritanya usai Acara Jumpa Bang Zul-Umi Rohmi di Halaman Kantor Gubernur NTB, Jum'at (12/07/2019). 

Selama membersamainya waktu SD yang berlokasi Jl. Caturwarga No.1, Mataram Timur, Kec. Mataram, Kota Mataram itu, ia mengenang, Umi Rohmi termasuk siswa berprestasi dan memiliki akhlak yang baik. Sehingga, baik teman ataupun guru-guru, merasa senang memiliki siswa seperti Umi Rohmi. 

"Kalau dikasih PR, nggak pernah nggak dikerjakan, semua dikerjakan. Dan alhamdulillah, sekarang beliau sudah menjadi wWakil Gubernur NTB," kata pria kelahiran Lombok Timur, 25 Desember 1943 itu. 

Dengan jabatan sebagai orang nomor dua di NTB saat ini, Mahnep berharap Umi Rohmi tetap menjadi sosok yang sederhana, lembut hatinya serta menyapa siapa saja. Termasuk tetap rendah hati dan mengayomi seluruh masyarakat NTB. 

"Kami doakan,  beliau bersama Gubernur diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Sehingga bisa melayani masyarakat," doanya.

Penulis : Alfy

Masyarakat Antusias Hadiri Jangzulmi

Setelah jeda sekitar dua bulan yang lalu Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi (Jangzulmi), kembali hadir ditengah masyarakat NTB, Jumat (12/07). 

Mataram - Acara Jangzulmi dirangkaikan dengan Hari Koperasi Nasional, acara tersebut dihadiri oleh  Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI, kepala OPD se Nusa Tenggara Barat dan Tokoh NTB. Masyarakat pun menyembutnya antusias. 

"Alhamdulillah kita masih diberikan Allah untuk bertemu dalam forum ini, semoga intesitas komunikasi kita ini bisa menjadi sumbatan permasalahan kita". Ungkap Gubernur yang disala Bang Zul itu. Bang Zul berharap dengan acara Jangzulmi menjadi sarana komunikasi masyarakat dengan pemerintah  dan tersampaikan semua permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

Bang Zul mengingatkan bahwa koperasi menjadi penyelesaian persoalan saat Indonesia  mengalami gonjang ganjing masalah demokrasi, masalah ketimpangan ekonomi dan sebagainya sehingga memunculkan koperasi sebagai ide luar biasa, dari tokoh nasional dan motivator Indonesia bung hatta. Bang zul mengungkapkan juga, dihari ini kadis koperasi mempunyai tantangan tersendiri bagaimana menghidangkan konsep yang luar biasa ini bisa bekerja menyelesaikan permasalahan ketimpangan sosial ekonomi dan menyejahterakan masyarakat.

" jaman now ini jamannya sudah beda walaupun ada aplikasi NTB _care_ yang menampung suara masyarakat, tetapi tetap saja masyarakat kita ingin berjumpa berjabat tangan bersilaturrahmi untuk mendistribusikan banyak kebaikan untuk kita semua", tutur Bang Zul.

Dalam akhir pernyampaiannya Bang Zul menyampaikan Jangzulmi  adalah wadah penyampaian aspirasi dan keluhan masyarakat,  yang terkadang banyak permasalahan yang tidak bisa selesai di kantor tetapi bisa terselesaikan dengan acara ini. 

Perayaan Hari Koperasi Nasional juga sedang dilaksanakan bersamaan pada hari ini, dihadiri oleh Presiden di Purwokerto Banyumas, Jawa Tengah. Kadis Koperasi dan UKM Lalu Saswadi mengucapkan  terima kasih karena bisa difasilitasi kerinduan bertemu dengan Gubernur dan menginformasikan bahwa sudah ada enam koperasi bebas riba di kawasan NTB.

Turut hadir Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dari Kementerian Sosial Republik Indonesia Rahmat Kusnawadi, yang baru saja dilantik kemarin. Rahmat menyampaikan bahwa akan terus membantu NTB dalam Perlindungan Sosial Pasca Bencana serta ditambahkan oleh Direktur lama Drs. Margowiyono bahwa akan memastikan  program-program yang telah ada di NTB akan terus dilaksanakan.

Dalam jeda diskusi tersebut, Gubernur Menyerahkan jaminan hidup (Jadup) kepada perwakilan penerima, yang akan diberikan kepada sejumlah kurang lebih 250 orang.

Penulis : Alfy

NTB Kembangkan Sistem Satu Data

Pemerintah Provisi NTB saat ini tengah mengembangkan sistem satu data sebagai acuan untuk menjalankan program pembangunan. Sistem Satu Data ini akan merangkum seluruh data yang ada di wilayah NTB, mulai dari tingkat RT hingga level provinsi. 

Mataram - Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menerima jajaran Lumbung Inovasi Terkait Kerjasama Untuk Integritas  Sistem Atau Program" SATU DATA NTB", di ruang kerjanya,  Jum'at (12/07/2019). Sistem ini merupakan kerjasama dengan Sistem yang Sedang" KOMPAK"( Kementerian Indonesia Dan Australia) Kembangkan Bersama Dengan Beberapa Kementerian. 
Front Line Service Coordinator

"Data ini sangat perlu bagi kita. Percuma kita keluarkan tenaga dan biaya, tapi program yang kita jalankan tidak berbasis data," tegas Wagub didampingi Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) NTB, I Gede Putu Aryadi.

Wagub menjelaskan, dengan data yang valid, maka seluruh masalah yang ada akan tertangani dengan baik. Terutama ditangani dari hulu. Program revitalisasi Posyandu misalnya, membutuhkan data yang akurat untuk menjalankan program itu. 

Begitu juga dengan program-program lain harus dirancanakan dan diimplementasikan sesuai data. "Data itu diinput mulai dari desa. Kita berdayakan operator yang ada di sana," ungkapnya.

Karena itu, Umi Rohmi, sapaan akrab Wagub NTB itu meminta seluruh pihak untuk bersinergi, saling membantu serta mendukung seluruh program yang ada. 

"Kita hilangkan ego sektoral. Tidak ada yang merasa paling penting. Semuanya penting untuk daerah dan masyarakat  kita," tegas Wagub yang didampingi juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD DUKCAPIL) NTB.

Kepala Diskominfotik NTB menjelaskan data yang dibutuhkan saat ini berupa data sektoral dan data dasar. Data sektoral jelasnya berkaitan dengan program pembangunan yang ada di wilayah pemerintah provinsi. Sedangkan data dasar, seperti jumlah penduduk, merupakan kewenangan Badan Pusat Statistik. 

"Program NTB satu data ini sejalan dengan program Indonesia Satu Data," jelasnya.

Data itu katanya akan dikelola dalam satu portal NTB Satu Data. Hal ini katanya akan memudahkan pimpinan dalam merencanakan, menjalankan serta mengevaluasi seluruh program yang ada.

Penulis : Alfy

Terkait Komplik Agraria, Warga Tambak Sari Datangi Polres dan DPRD

Kedatangan ratusan warga ini, 
Menyusul adanya gesekan dari pihak korporasi (perusahaan)  dan oknum masyarakat dari Desa Seteluk Kecamatan Seteluk yang terkesan berusaha melakukan penyerobotan tanah garapan warga Setempat, yang terdapat di lokasi tanah HPL (Hak Penggunaan Lain) yang merupakan milik transimigrasi sesuai dengan SK nomor 50/BPN/HPL/2000. 

Sumbawa Barat - "Saya tadi melayat ke alas, tiba-tiba saya di telpon dari masyarakat kalau ada oknum masyarakat asal Seteluk yang datang ke lokasi garapan warga dan melakukan perusakan pagar, akibatnya warga berkumpul di kantor Desa dan mendesak pemerintah Desa untuk mengambil sikap atas ulah oknum tersebut yang suda beberapa kali ini melakukan tindakan yang sama," Jelas Suhardi selaku Kepala Desa Tambak Sari kepada awak media di gedung DPRD. 

Menurut Suhardi persoalan ini nyaris terjadi  setiap tahun setiap musim tanam namun tidak ada tindakan serius dari Pemerintah setempat dalam hal ini Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah daerah untuk menyelsaikan persoalan ini.

"Kami pemerintah Desa Tambak Sari tidak menginginkan adanya perang fisik atas hal tersebut makanya kami hari ini mendatangi Polres Sumbawa Barat terkait adanya gangguan Kantibmas diwilayah kami," terang Suhardi.

Disamping itu, Suhardi juga menyebutkan selain adanya gangguan dari oknum masyarakat juga ada gangguan dari oknum korporasi (perusahaan)  yang mengklaim lokasi tanah garapan warga tersebut terdapat tanah perusahaan seluas 15 Ha, atas nama PT. Sumber Jaya Abadi. namun tidak dapat menunjukan bukti kepemilikanya kepada penggarap dan pemerintah desa.

"Ironisnya perusahaan tersebut beralamat di Desa Tambak Sari,  sementara sepengetahuan kami perusahaan tersebut tidak terdapat di Desa kami, Dan perwakilan atas nama perusahaan bernama Wisnu Pramulla Wardani, sementara kami tidak memiliki warga atas nama tersebut," jelas Suhardi kesal. (Ibrahim)

Hidupkan Koperasi, Lombok Barat Diganjar Penghargaan

Dianggap serius dan berhasil melakukan pembinaan terhadap koperasi, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menjadi satu-satunya Bupati/ Walikota di Nusa Tenggara Barat dan salah satu dalam 17 Bupati/ Walikota se-Indonesia yang mendapat penghargaan Bakti Utama Koperasi Tahun 2019. 

Banyumas - Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) Puspa Yoga di Hotel Java Heritage Purwokerto Banyumas, Kamis malam (11/7). Kegiatan malam penganugerahan itu pun menjadi launching Pembangunan Tugu Koperasi Tasikmalaya dan dijadikan rangkaian perayaan puncak Hari Koperasi Nasional ke 72 yang rencananya berlangsung hari ini, Jum'at (12/7) di Gedung Olah Raga Satria Purwokerto dan akan dihadiri Presiden Joko Widodo. 

"Penghargaan ini diberikan karena komitmen daerah yang memberikan nomenklatur tunggal untuk koperasi dan UKM. Selain itu adalah alokasi anggaran untuk koperasi yang memadai dan pembinaan yang intensif kepada koperasi, " terang Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Ruli Indrawan.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid usai penganugerahan tersebut mengaku bangga dengan capaian jajarannya di Dinas Koperasi UKM setahun terakhir ini. 

"Penghargaan ini menjadi pemacu bagi Dinas Koperasi dan UKM di Lombok Barat untuk terus mengaktifkan perkoperasian. Apalagi saat ini kita sedang menggalakkan sinergi dan integrasi antar SKPD agar saling melengkapi dalam upaya mengentaskan kemiskinan," papar Fauzan. 

Fauzan menambahkan, paling tidak sebanyak 2,7 persen dari total APBD Lombok Barat tahun 2019 diperuntukkan untuk menggeliatkan koperasi dan usaha kecil dan mikro di Lombok Barat. Fauzan menegaskan harapannya agar koperasi dan UKM di Lombok Barat banyak bergerak di sektor jasa dan produksi.

Ditemui bersamaan,  Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Barat H. Fadjar Taufik menjabarkan tentang upaya pihaknya dalam menggeliatkan perkoperasian di Lombok Barat. 

"Fokus pembinaan kita tahun ini adalah membina aspek kelembagaannya terlebih dahulu. Kita mendorong semua koperasi agar aktif dan bisa menyelenggarakan RAT (Rapat Anggota Tahunan, red) secara kontinyu setiap tahun," terang Taufik. 

Koperasi di Lombok Barat, menurut Taufik, saat ini harus dikembangkan keaktifannya lagi. Dari 502 jumlah koperasi, baru 150 koperasi yang dalam kondisi aktif dan sehat. Namun dari jumlah tersebut, baru 126 atau 84 persen koperasi yang telah melaksanakan RAT Tahun 2019 untuk tahun buku 2018.

"Kita sedang menggiatkan program Kopi Darat. Itu adalah akronim dari Koperasi Sadar RAT karena RAT dan keterlibatan anggota adalah semangat dasar dalam koperasi," papar Taufik yang sejak memangku jabatan menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UKM telah membuka "Klinik Koperasi" sebagai program pembinaannya. 

Namun pihaknya memiliki kendala untuk lebih progresif lagi. 

"Kita hanya memiliki 4 orang tenaga penyuluh koperasi, sehingga kita banyak mengaktifkan seluruh potensi staff administrasi," keluh Taufik. 

Untuk itu pihaknya meminta agar para pengurus lebih aktif dalam melakukan konsultasi. 

"Silahkan langsung datang ke kantor. Kita akan mengasistensi para pengurus," pungkas Taufik.

Hadir pada malam penganugerahan itu beberapa tokoh nasional. Selain Menkop UKM Puspayoga dan jajarannya, hadir pula Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)  Nurdin Khalid, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mantan Gubernur Banten Rano Karno, Ketua Forum Komunikasi KBI Iwan Setiawan, Bupati Banyumas Ahmad Husain, Walikota Bogor Aria Bima, dan beberapa tokoh lainnya.

Kemenkop Launching Renovasi Koperasi

Ada hal menarik saat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) menyelenggarakan Malam Penganugerahan Bakti Utama yang berlangsung di Hotel Java Heritage Purwokerto Banyumas, Kamis Malam (11/7).

Banyumas - Pihak Kemenkop UKM melakukan launching rehabilitasi Tugu Koperasi yang ada di Kota Tasikmalaya Jawa Barat. Nampak Menkop UKM Puspa Yoga, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Nurdin Khalid, Ketua Forum Komunikasi Koperasi Bersama Indonesia (KBI) Iwan Setiawan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sesmenkop UKM Ruli Indrawan, dan Bupati Banyumas Ahmad Husain melakukan penekanan tombol digital tanda dimulainya proses rehabilitasi tugu koperasi di Kota Tasikmalaya. 

Menurut Ketua Forum Koperasi KBI, Iwan Setiawan bahwa kondisi tugu yang menjadi tonggak sejarah dimulainya gerakan koperasi Indonesia oleh Moh. Hatta, saat ini sudah sangat memprihatinkan. 

"Kami sudah audiensi dengan pak Menteri, dan beliau menyambut baik rencana rehabilitasi tugu tersebut," tutur Iwan Setiawan.

Selain pihak kementerian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menaungi wilayah di mana tugu itu berada pun menyambut baik gagasan forum, lalu membantu mereka dalam membuat perencanaan dan desain.

Desain Tugu Koperasi tersebut kemudian diserahkan malam itu juga secara resmi oleh Gubernur yang memang sebelumnya berprofesi sebagai seorang arsitektur kepada Iwan. 

"Kita buktikan bukan hanya usaha konglomerasi, tapi para usahawan koperasi pun bisa menghidupkan perekonomian kita.  Tugu itu simbol kebangkitan koperasi," terang Ridwan Kamil. 

Dalam desainnya,  terang Gubernur yang biasa dipanggil Kang Emil itu, juga menyertakan rencana pembangunan pusat perbelanjaan dan hotel. 

"Kalau jadi, ini akan menjadi hotel terbesar dan termegah di Tasikmalaya," papar Kang Emil. 

Iwan Setiawan menuturkan bahwa tugu tersebut membutuhkan pembiayaan paling sedikit Rp. 200 milyar dengan return investment antara 13-14 persen. 

"Dengan rehabilitasi tugu ini, koperasi Indonesia akan memiliki sesuatu yang membanggakan agar citra dan martabat koperasi sejajar dengan koperasi di dunia," pungkas Iwan.

Danrem 162/WB Berikan Motivasi dan Semangat Petinju Lokal

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., didampingi Ketua Koni Sumbawa Barat, H. Zaidul Bahri, SH., dan Dandim 1628/Sumbawa Barat Letkol Czi Eddy Oswaronto, ST., menyaksikan langsung proses latihan dan pembinaan para Petinju lokal dibawah bimbingan Indah Dugi Cahyono di lokasi sasana tinju Notorius Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Jum'at (12/7/19).

Sumbawa Barat - Pada kesempatan yang baik tersebut, Danrem 162/WB memanfaatkan waktu untuk memberikan motivasi dan semangat kepada para petinju lokal NTB untuk bertanding secara sportif dengan hasil yang maksimal pada Kejuaraan Nasional Tinju Amatir Danrem 162/WB dan Bupati KSB Cup 2019 di Taliwang yang dibuka pada 13 Juli besok.

Dalam arahannya, Danrem menyampaikan agar para atlet tinju NTB tetap semangat menghadapi lawannya saat bertanding dengan mengedepankan sportifitas dan profesional.

“Tumbuhkan nilai juang dalam berkompetisi dan bertanding sehingga motivasi dan semangat akan muncul dengan sendirinya dari dalam diri pribadi,” ujar danrem dengan semangat.

Selain itu, Danrem juga meminta kepada para peserta tinju agar jangan cepat emosi dan mengatur irama permainan sehingga dengan lebih mudah menguasi permainan.

Danrem 162/WB juga berjanji akan memberikan prioritas kedepan bagi Petinju lokal yang ingin berkarier menjadi Prajurit TNI AD.

Adapun kontingen yang sudah tiba di Bandara Lombok International Airport (LIA) dari kontingen Kaltim sebanyak 4 orang, Kontingen Papua sebanyak 10 orang, 6 orang Wasit dan petinju legendaris Indonesia Ellias Pical bersama rombongan. (Ibrahim)

Kamis, 11 Juli 2019

Hadapi Pilkada 2020, KPU Datangi Wagub NTB

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd menerima audiensi dari Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB beserta jajaran bertempat di ruang kerja Wakil Gubernur, Jumat (12/7).

Mataram - Kunjungan audiensi tersebut membahas mengenai kesiapan menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung serentak pada tahun 2020 mendatang. Turut pula mendampingi Wakil Gubernur pada audiensi kali ini, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi NTB.

Wakil Gubernur mengarahkan agar seluruh persiapan pada Pilkada nantinya segera diselesaikan. Ia juga menekankan pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemilihan.

"Pemilihan umum itu cuma sehari tapi konfliknya itu yang lama, oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri," ucap Hj. Rohmi.

Hj. Rohmi berharap tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada mendatang dapat meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

"Mudah-mudahan Pilkada tahun 2020 ini bisa berjalan lancar," harapnya.

Sementara itu, Ketua KPU NTB, Suhardi Soud menyampaikan persiapan yang sedang dan akan dilakukan pihak KPU menyambut Pilkada kelak. Persiapan-persiapan tersebut antara lain terkait data pemilih, pendanaan, dan juga pencegahan potensi konflik.

"Kami berharap Bu Wagub bisa mendorong kesiapan pimpinan Kabupaten Kota dalam menyambut Pilkada mendatang," kata Suhardi.

Penulis : Alfy

Ponpes Darul Ulum Padang Magek Dikunjungi Mahasiswa UKM

Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Padang Magek, Sumatera Barat, mendapat kehormatan dikunjungi mahasiswa dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). 

Tanah Datar - Kunjungan 16 orang rombongan Mahasiswa Fakulti Sains Kesehatan UKM, ke Ponpes Darul Ulum Padang Magek pada Kamis, 11 Juli 2019 kemarin itu memberi kesan yang amat baik bagi kedua belah pihak. Mereka saling berbagi cerita hingga terjalin persaudaraan.

Demikian antara lain disampaikan Drs. H. Syahyuti Abbas, salah seorang Pimpinan Ponpes Darul Ulum, yang terletak di Padang Magek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, usai acara pertemuan dengan rombongan dari UKM tersebut. “Pertemuan kedua belah pihak sangat penting dan bermakna bagi keduanya, salin berbagi pengalaman hingga terjalin silahturahmi dan persaudaraan,” kata Syahyuti Abbas.

Hadir pada acara kunjungan itu, Syahyuti Abbas didampingi Guru Kepala Pondok Tuanku Jakfar Imam Mudo dan Ketua Yayasan Darul Hafazah Mandiri yang menawungi pondok Bakhtiar Datuk Murun serta beberapa pengurus lainnya. Hampir seluruh santri yang sedang mondok di Ponpes Darul Ulum hadir juga dalam pertemua dengan mahasiswa dari negeri jiran ini.

Menurut Syahyuti, kunjungan Mahasiswa UKM itu merupakan pertama kali ke Darul Ulum. Mereka selain bersilaturrahmi, juga memberi tip ilmu kesehatan kepada santri dan masyarakat sekitar. Pihaknya merasa bangga dan senang menerima kunjungan ini.

Sementara itu, mahasiswa UKM juga merasa bahagia disambut di Darul Ulum. “Kedatangan kami berkunjung dalam setengah hari ini adalah dalam rangka melancarkan studi. Kami harus punya rekan untuk berbagi ilmu. Kami merasa senang atas sambutan keluarga besar Darul Ulum,” kata Soraya, salah seorang dari rombongan mahasiswa UKM itu.

Dia juga mengatakan jika nanti ada kesempatan, akan berkunjung kembali ke Ponpes Darul Ulum. “Pada lain kesempatan, kami ingin berkunjung lagi ke sini,” imbuh Soraya.

Dalam acara kedatangan mahasiswa UKM ke Ponpes kemarin, selain pengurus dan santri Pondok Pesantren, mereka juga disambut oleh masyarakat sekitar. (RFD/Red)

Langkah Antisipasi Kasus Anthraks Menjelang Idul Adha

Menjelang Hari Raya Idul Adha, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menghimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan timbulnya kasus Anthraks pada hewan yang akan dijadikan sebagai hewan kurban. I Ketut Diarmita, Dirjen PKH, Kementan menyampaikan pesan tersebut melalui rilisnya, Kamis, 11 Juli 2019.

Jakarta - Menurutnya, Anthraks, penyakit hewan yang disebabkan bakteri ini bisa menyerang hewan seperti sapi, kerbau, dan kambing/domba. Namun, Anthraks bisa juga ditularkan ke manusia (zoonosis) melalui kontak dengan hewan tertular atau benda/lingkungan yang sudah dicemari agen penyakit.

“Walaupun berbahaya, penyakit anthrax di daerah tertular bisa dicegah dengan vaksinasi yang disediakan pemerintah,” sebut Ketut.

Untuk daerah bebas Anthraks, lanjut dokter ahli di bidang peternakan ini, penyakit Anthraks bisa dicegah dengan pengawasan lalu lintas hewan yang ketat. “Saat ini, beberapa provinsi di Indonesia memang tercatat pernah melaporkan kasus Anthrax. Namun dengan program pengendalian yang ada, kasus tersebut sifatnya sporadis dan dapat segera terkendali, sehingga kerugian peternak dapat diminimalisir dan ancaman kesehatan masyarakat bisa kita tekan,” tambah Ketut.

Terkait lalulintas dan perdagangan hewan rentan Anthraks yang berasal dari daerah tertular seperti halnya Gunung Kidul dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia, Ketut menegaskan bahwa sesuai dengan standar Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dalam penanganan wabah Anthrax, jika di wilayah tersebut dalam waktu 20 hari tidak ada kasus (kematian) maka Anthraks di wilayah tersebut dapat dinyatakan terkendali. Dengan demikian lalulintas dan perdagangan hewan rentan dapat dilakukan sepanjang hewan tidak berasal dari wilayah yang sedang wabah. “Hewan juga harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan hasil uji laboratorium,” tambah Ketut lagi.

Pejabat teras di Kementerian Pertanian ini juga meminta agar masyarakat melaporkan hewan yang menunjukan gejala sakit atau ternak yang mati mendadak kepada petugas kesehatan hewan. Juga, dia menegaskan agar melarang pemotongan hewan yang sakit atau yang menunjukan gejala klinis Anthraks.

Sebagai langkah kewaspadaan terhadap Anthrax menjelang Idul Adha ini, Ketut telah meminta Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi dan kabupaten/kota untuk segera melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di tempat penampungan/pemasaran. Selain itu, unit terkait melakukan pengaturan dan pengawasan tempat penampungan/pemasaran hewan, pengawasan pelaksanaan dan jadwal vaksinasi anthraks, sosialisasi dan bimbingan teknis kepada petugas dan panitia pelaksana kurban, serta pemeriksaan teknis pada hewan sebelum dan setelah pemotongan saat pelaksanaan kurban.

*Memastikan Hewan Qurban Bebas Anthrax*

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH, Kementan, Syamsul Ma’arif menjelaskan bahwa berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2018, penyembelihan hewan kurban di Indonesia mencapai 1.224,284 ekor, terdiri dari 342.261 ekor sapi, 11.780 ekor kerbau, 650.990 ekor kambing, dan 219.253 ekor domba. Kebutuhan ternak untuk ibadah kurban tahun 2019 ini diprediksi akan meningkat sekitar 10% dari kebutuhan tahun 2018.

“Sebagai bentuk perlindungan kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit seperti Anthrax, seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan segera terjunkan Tim Pemantauan Hewan Kurban di seluruh Indonesia yang terdiri dari petugas pusat, provinsi, kab/kota, juga dari unsur mahasiswa kedokteran hewan, dan organisasi profesi,” jelas Syamsul.

Sementara itu, Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Kementan memberikan tips memilih hewan kurban yang sehat yaitu dengan cara memilih hewan di tempat penampungan/pemasaran hewan kurban yang telah ditetapkan/diawasi oleh pemerintah. Pembeli juga perlu memastikan hewan memiliki surat keterangan kesehatan hewan dari dinas/petugas kesehatan hewan. Selain itu, penting untuk mencermati pada saat dilihat/diperiksa, hewan kurban tersebut bernafas teratur, berdiri tegak dan tidak ada luka, bola mata bening dan tidak ada pembengkakan, area mulut dan bibir bersih, lidah bergerak bebas dan air liur cukup membasahi rongga mulut, area anus bersih, dan kotoran padat.

“Dengan memastikan aspek-aspek tersebut, maka hewan kurban yang dipilih aman dari kemungkinan sakit dan menularkannya kepada kita,” ujar Fajar. (PBI/Red)

Tiba di Bandara Soetta, Tersangka Penyelundupan Sabu yang Ditangkap di Riau Tertunduk Lesu

Empat tersangka bandar dan kurir sabu yang ditangkap Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat di Siak Dumai, Kepulauan Riau kini sudah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis siang ( 11/6/2019).

setelah sebelumnya polisi narkoba pimpinan Kanit 1 AKP Arif Oktora menangkap tiga orang tersangka, Polisi kembali menangkap 1 orang tersangka pengembangan dari kasus tersebut

Keempat tersangka hanya bisa menunduk dengan wajah ditutupi masker dan tangan diborgol saat digiring petugas keluar Bandara Soekarno-Hatta. 

Setelah keluar dari pintu kedatangan, keempat tersangka penyelundupan sabu itu langsung digiring menuju satu mobil tahanan polisi dan langsung dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Barat.

"Mereka beserta barang bukti tiga tas berisi puluhan paket besar sabu sudah dibawa ke Polres Jakarta Barat untuk pemeriksaan lanjut," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi SIK MH, Kamis (11/07/19).

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendizz menjelaskan, mereka mendarat dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Keempat tersangka diborgol selama perjalanan hingga tiba di Terminal Kargo Bandara Soetta.

"Saat tiba di Terminal 3 kedatangan domestik, tangan keempat tersangka kita borgol, masing-masing tersangka juga dikawal ketat polisi bersenjata dan ada juga berpakaian sipil," jelas Erick.

Sementara, menurut keterangan Kanit 1 Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Arief Oktora mengatakan, penangkapan sindikat narkoba jaringan Internasional ini berawal dari tertangkapnya tiga bandar dan kurir sabu, kemudian dilakukan pengembangan yang akhirnya berhasil menangkap satu tersangka lainnya.

"Penangkapan keempat tersangka ini merupakan jaringan Internasional setelah dilakukan pengembangan dari penangkapan sebelumnya dengan barang bukti 120 Kg sabu yang disamarkan dengan ratusan karung karang," paparnya.

Dari penangkapan keempat tersangka, petugas berhasil mengamankan barang bukti puluhan bungkus sabu mencapai puluhan kilogram.

Kini keempat tersangka sudah diamankan di Mapolres Metro Jakarta Barat guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Danrem 162/WB : Kepedulian, Kepekaan Dan Sinergitas Seluruh Komponen Bangsa Salah Satu Bentuk Penangkalan Terhadap Setiap Bentuk Ancaman.

Mataram - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan peningkatan kemampuan pemahaman pada Bhabinkamtibmas, Babinsa, Lurah dan Kades tentang penanggulangan terorisme di wilayah provinsi NTB yang diikuti perwakilan Babinsa dan aparat Intelijen Kodim jajaran Korem 162/WB, Babinkamtibmas Polres jajaran Polda NTB, para Kepala Desa dan Lurah di Hotel Golden Palace Mataram, Kamis (11/7).

Pada hari ke 2 ini, Danrem 162/WB Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., berkesempatan memberikan materi tentang Pertahanan Negara dan tugas pokok TNI khususnya terkait dengan pembinaan teritorial di desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Dijelaskannya, trisula desa atau tiga pilar desa yakni Babinsa, Babinkamtibmas dan lurah atau Kades harus mampu peka, peduli dan tanggap dalam mengindentifikasi, gejala sosial yang terjadi di masyarakat dengan melakukan pembinaan sesuai dengan tugas pokok masing masing namun tetap terkoodinasi guna memudahkan dalam penanganan

“Berdasarkan Pasal 7 ayat (2) UU TNI, TNI memiliki tugas operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP). Khusus untuk OMSP, TNI memiliki 14 macam tugas perbantuan diantaranya membantu pemberdayan wilayah pertahanan, membantu Pemda, membantu Polri dan membantu penanganan terorisme," terang Danrem.

Adapun fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara, lanjutnya, yakni sebagai penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa, penindak terhadap setiap bentuk ancaman dan pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan.

Selain itu, Danrem juga menyampaikan dalam melakukan pendekatan dan pembinaan kepada masyarakat agar melakukan komunikasi,  interaksi dengan baik seperti murah senyum, tegur sapa, rasa hormat, kenali adat istiadat dan budaya masyarakat setempat, tingkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap perubahan situasi kondisi di lingkungan.

“Beberapa contoh diatas manakala diterapkan, Insya Allah setiap informasi  dan permasalahan yang berkembang di masyarakat akan lebih mudah diperoleh ,” tutup Danrem.

Sebelumnya, para peserta juga diberikan pembekalan oleh Dir Binmas Polda NTB Kombes Pol Benny Ba'sir dan dilanjutkan dengan pemateri Kasatgas wilayah Bali, NTB dan NTT dari Densus 88 AT Mabes Polri Kombes Pol Rommy Zakariah S.I.K.

Gubernur NTB : Perlakukan Investor Seperti Warga Baru

Bagi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, seorang pebisnis atau investor yang ingin membuka usaha di NTB adalah bagian dari keluarga besar masyarakat NTB. Dengan menjadi keluarga, semua pihak akan berupaya mencapai kebahagiaan bersama.

Sumbawa Besar - Pemahaman itu disampaikan Gubernur saat mendampingi Rani Suryani, seorang pebisnis dari PT. Indofarm Sukses Makmur, Rabu, 10 Juli 2019.

“Jadi kita perlakukan para pelaku usaha ini sebagai warga kita yang baru, keluarga kita yang baru, untuk kemudian sama-sama menikmati hidup bersama. Jadi nggak harus kehadiran beliau investasi diindikasikan oleh aktivitas bisnis saja. Kalau beliau nyaman, bukan hanya pakan ternak bukan hanya penggemukan, tapi juga yang lain-lain,” tegasnya.

Menurut Gubernur, tugas semua pihak adalah membuat para pelaku usaha merasakan kenyamanan di NTB. “Dan kita bantu untuk betul-betul dengan sepenuh hati tanpa pamrih apa-apa. Apalagi mau menyusahkan. Kalau ada yang kurang-kurang kita yang tambahin. Ada infrastruktur yang kurang, kita yang bikin. Pemda itu begitu ke depan. Bukan duduk di kantor,” terangnya.

Rani saat itu berkunjung ke sejumlah tempat di NTB untuk melihat langsung potensi sektor peternakan di daerah ini. Beberapa lokasi yang didatangi antara lain Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT HMT) Serading, Kabupaten Sumbawa dan Science and Techno Park (STP) Sumbawa.

Di STP, Gubernur dan Rani juga menyimak presentasi Dr. Arief Budi Witarto, Direktur STP Sumbawa. Selain Rani, hadir pula Lam Man Yin, CEO LSO Indonesia yang bergerak di bidang tambak udang.

Terkait rencana bisnis ini, Gubernur menerangkan bahwa yang ia lakukan saat ini adalah memberikan keyakinan kepada para pelaku usaha bahwa NTB adalah daerah yang bersahabat bagi investasi. NTB, adalah sebuah keluarga besar yang siap hidup bersama komunitas bisnis.

“Karena dalam ekonomi modern merekalah yang membuka kesempatan pekerjaan, menyelesaikan persoalan pengangguran, kemiskinan dan lain-lain,” ujarnya. 

Kesediaan Gubernur untuk mendampingi kunjungan dua pelaku usaha ini berbuah manis. Rani langsung mengutarakan ketertarikan dan rencananya untuk berbisnis di NTB. Salah satunya adalah penggemukan sapi-sapi Australia di NTB. Sebagai uji coba, rencananya 1000 sapi akan diimpor dari Australia dan digemukkan di NTB. BPT HMT Serading dan STIP Banyumulek dinilai akan cocok untuk menjadi tempat mengemukkan sapi-sapi ini. “Kita lihat dulu ujicoba yang 1000 ekor itu,” ujar Rani.

Selain itu, Rani juga mengutarakan rencana mendirikan pabrik pakan ternak, khususnya ternak unggas (ayam). “NTB memang luar biasa. Saya berpikir, kayaknya peternakan ayam itu yang paling cocok. Karena bahan utamanya jagung tersedia di sini,” ujar Rani. 

Selain pakan unggas, Rani juga tak menampik kemungkinan akan berbisnis pakan sapi di NTB. “Cuma saya harus mempelajari dulu lebih detail. Pakan sapi, pernah saya uji, sepertinya kalau kita mixed (mencampur) sendiri lebih murah. Kita harus ramuan kita sendiri,” ujar Rani.

Penulis : Alfy

Alokasi Dana Diharapkan Berdampak Pada Kesejahteraan Masyarakat

Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) NTB, Ir. H. Iswandi., M.Si menggelar sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tentang  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB 2019-2023 di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Kamis (11/7).

Mataram - Dalam sosialisasi tersebut, Pj. Sekda menjelaskan kegiatan ini diinisiasi dengan mengundang instansi-instansi vertikal yang melaksanakan tugas-tugas provinsi dalam bersinergi untuk mencapai kinerja utama dalam meningkatan visi dan misi NTB. 

"Oleh karena itu, kami sangat berharap dalam pelaksanaan tugas ke depan seluruh instansi vertikal mampu bersinergi dan berkoordinasi dengan sebaik-baiknya" jelas Sekda. 

Sosialisasi yang dihadiri oleh OPD terkait ini, Sekda menyampaikan penyebab yang menjadi permasalahan adalah daerah kita masih tergolong daerah yang memiliki kapasitas fiskal rendah. Sehingga dana yang keluar atau yang dialokasikan harus dimanfaatkan dengan baik agar berdampak pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah yang salah satunya ketersediaan lapangan kerja. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Kita berharap hal tersebut memiliki implikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dicerminkan oleh menurunnya angka kemiskinan" tuturnya.

Di akhir sambutannya ia berharap agar setelah dilakukan sosialisasi ini, akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan untuk menguatkan sinergi dengan dinas-dinas terkait.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappenda) Provinsi NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, MTP menjelaskan visi dan misi pemerintah Provinsi NTB. Ia menyampaikan agar semua yang hadir dapat memaknai visi dan misi NTB Gemilang. Sehingga dapat mengintegrasikan semua sumber daya disegala sektor untuk terwujudnya NTB yang gemilang.

Penulis : Alfy

Humas NTB : Visi Misi Gub. Wagub Harus diketahui Masyarakat Luas

Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi NTB, Najamuddin, S. Sos., MM. memimpin rapat dengan sejumlah jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Provinsi NTB, Kamis (11/07/2019). 

Mataram - Rapat yang berlangsung di Ruang Anggrek Biro Umum Setda NTB itu membahas sosialisasi visi misi Gubernur NTB,  Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah. 

Karo Humas itu menjelaskan, visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur ini harus diketahui oleh masyarakat secara luas. Karena itu, sosialisasinya harus dilakukan secara masif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. 

"Sosialisasi harus terus kita genjot dan lakukan. Apalagi saat ini banyak sekalia media yang bisa kita manfaatkan," katanya.

Ia menjelaskan, sejumlah media yang bisa dimanfaatkan untuk sosialiasi visi misi serta program unggulan pemerintah provinsi NTB saat ini antara lain melalui baliho, spanduk, banner, stiker, poster, stiker One Way Vision, souvenir,  flayer,  buku tulis dan berupa audio visual.

"Kita bisa memasangnya di tempat-tempat umum, di mobil-mobil umum, di tempat-tempat ibadah, atau dimana saja yang bisa dilihat dan dibaca oleh masyarakat," jelasnya.

Untuk memasifkan sosialisasi itu, Bang Najam, sapaan akrab Karo Humas itu mengajak seluruh OPD untuk membuat materi publikasi.  Sehingga, materi tersebut dapat dipasang di area terminal, pelabuhan atau space baliho dan spanduk yang dimiliki masing-masing OPD. Termsuk di kapal penyeberangan, atau di Bus Damri yang tersedia.

Bang Najam juga meminta seluruh UPTD Provinsi NTB di masing-malang kabupaten/kota di NTB agar segera melakukan sosialisasi. 

"Visi misi itu harus juga terpasang di seluruh SMA/SMK se-NTB," tambahnya. 

Selain itu, Ia juga mengajak seluruh OPD untuk melakukan roadshow guna menyebarluaskan informasi terkait porgram unggul Gubernur dan Wakil Gubernur NTB saat ini.

Penulis : Alfy

Dorong Perkembangan JOIN, Rifai Ditarik Jadi Waketum

Kepengurusan JOIN Pusat dalam waktu ini akan direposisi, salah satu figur yang akan memperkuat adalah Rifai Manangkasi, dengan jabatan Wakil Ketua Umum (Waketum).

Jakarta - Sekertaris Jenderal JOIN Pusat, Julfan Sifadi membenarkan jika jajaran pengurus JOIN Pusat akan dilakukan penyegaran kepengurusan.

"Insha Allah, Minggu depan akan ditentukan komposisi kepengurusan baru," ujar Jurnalis spesialis liputan ekonomi ini.

Julfan juga tak menampik jika beberapa pengurus wilayah yang dinilai potensial akan menjadi pengurus DPP JOIN.

"Perkembangan JOIN Sulsel yang sangat memuaskan akan menjadi pertimbangan untuk menarik Rifai ke jajaran pengurus pusat," tambah Rifai.

Rifai Manangkasi dinilai sebagai icon JOIN khususnya di Sulsel dikabarkan akan menduduki jabatan Wakil Ketua Umum DPP JOIN.

Menanggapi rencana pengurus JOIN Pusat menarik Rifai jadi Waketum direspon jajaran pengurus JOIN Sulsel.

" Kami bangga sekaligus sedih harus ditinggalkan senior yang dikenal tegas dalam menjaga marwah organisasi," ujar Sabri, SKM, M.Kes, Sekretaris JOIN Sulsel. 

Jurnalis dan dosen salah satu PTS ini berharap tetap melakukan pembinaan dan memberi arahan untuk kepentingan perkembangan JOIN di daerah ini.

"Di JOIN kami nilai Rifai adalah legend dan tak tergantikan namun kepentingan lebih besar kita semua akan mengantar ke jabatan baru dengan penuh kebanggaan," tambahnya.

Polsek Tanjung Duren Mengadakan Kegiatan Rutin Pengajian dan Santunan Anak Yatim Piatu

Polsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat bersama jajaran menggelar kegiatan rutin pengajian bulanan sekaligus menyantuni  anak yatim warga  Grogol Petamburan Jakarta Barat.

Jakarta Barat - Acara yang diselenggarakan di aula Mapolsek Tanjung Duren tersebut dipimpin langsung Kapolsek Tanjung Duren Kompol Lambe Petabang Birana SIK didampingi Wakapolsek AKP H Risris dan Kanit Reskrim AKP Rensa Aktadivia. Pemberian tausiyah oleh Ustad Drs H Sulaeman, Kamis (11/07/19).

Dalam sambutannya, Kapolsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat Kompol Lambe P Birana SIK menyampaikan, santunan anak yatim dan pengajian adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh Polsek Tanjung Duren setiap bulannya, selain untuk mendo'akan agar khususnya para personil  Polsek Tanjung Duren selalu diberikan kesehatan, keberkahan, panjang umur serta situasi Kamtibmas yang aman, damai, tertib dan kondusif.

“Terima kasih sebelumnya dan kami bersyukur atas pelaksanaan pemilu 2019 kemarin berjalan lancar dan kondusif,” Ucap Kompol Lambe

Kompol Lambe menambahkan, dengan adanya kegiatan ini, mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan, keselamatan, panjang umur, kesuksesan serta dijauhkan dari mara bahaya.

“Kegiatan pengajian dan santunan anak yatim, rutin dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan memupuk tali silaturahmi antar personil, serta menumbuhkan semangat berbagi kepada sesama,”Katanya

Acara yang diawali dengan pembacaan Tahlil yang dipimpin  oleh Ustad Sulaeman. Kemudian dilanjutkan pemberian santunan oleh Kapolsek Tanjung Duren kepada anak yatim dan piatu dari warga Grogol Petamburan Jakarta Barat.

Kurangi Dampak Resiko Bencana Melalui Peningkatan Koordinasi

Penanganan bencana selama ini selalu menghadapi kendala akibat kurangnya koordinasi antara lembaga terkait.

Lombok Barat - Belajar dari pengalaman penanganan bencana gempa tahun lalu, Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram mengundang sejumlah stakeholder dalam sebuah acara coffee morning bertajuk "Kepemimpinan Kolaboratif Dalam Operasi Pencarian dan Pertolongan Pada Bencana Gempa Bumi di Nusa Tenggara Barat", Selasa (9/7). Bertempat di aula Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram, kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi kesiapsiagaan pra bencana.

“Kita ingin menyamakan persepsi untuk pengurangan resiko bencana. Salah satunya melalui tata kelola pemerintahan yang bagus terkait kebencanaan,” jelas Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan ( Basarnas ) Abdul Haris Achadi. 
Ia menjelaskan pengurangan risiko bencana di Indonesia secara umum masih sangat rendah. Padahal, upaya untuk penyelamatan atau golden time pasca bencana terjadi itu berlangsung selama lima hari. “Menurut survei orang yang terdampak bencana berpeluang masih hidup itu sampai hari kelima,” paparnya. 

Sementara operasi SAR itu sampai tujuh hari. Sehingga ia ingin ke depan ada percepatan respons dari tim terpadu. Dengan kepemimpinan yang bagus, Basarnas Mataram menawarkan kepemimpinan kolaboratif desentralisasi. “Karena SAR itu tidak bisa bekerja sendiri,” akunya.

Dalam penyelamatan atau evakuasi warga korban bencana, SAR tidak mengenal istilah sukses individu. Namun lebih pada kerja sama tim dengan semua stakeholder terkait. Apalagi warga yang terdampak berada di daerah. Sehingga sudah selayaknya peran daerah juga harus maksimal di lapangan.

Bencana tidak bisa diprediksi. Sehingga koordinasi dan kesiagaan pra bencana harus diperkuat. Termasuk pemberdayaan masyarakat kaitannya dengan mitigasi. “Sehingga respons yang bagus sebelum bencana kita harapkan bisa menekan risiko dampak bencana,” jelasnya.

Sementara Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya mengakui Basarnas Mataram memang saat ini tidak bisa bekerja sendirian. Terlebih dengan kondisi personel dan fasilitas yang terbatas. Sehingga kolaborasi dengan semua instansi terkait mutlak dibutuhkan. “Apalagi wilayah kerja kami ini kan sampai Sumbawa dan Bima,” cetusnya.

Kerja sama dengan instansi terkait sangat dibutuhkan. Misalnya saja ketika terjadi bencana gempa tahun lalu. Basarnas Mataram sempat kesulitan mengevakuasi wisatawan yang ada di Gili Trawangan. Akibat kapasitas kapal evakuasi Basarnas Mataram memiliki kapasitas terbatas mengangkut wisatawan. Beruntung bantuan dari pihak terkait seperti ASDP, TNI Polri dan lain sebagainya bisa ikut mengevakuasi warga. “Kami berencana akan mengajukan tambahan fasilitas untuk mendukung operasional Basarnas Mataram,” ucapnya. 

Disisi lain dalam paparannya Kepala BMKG Mataram Agus Riyanto yang turut hadir membahas isu yang sedang hangat terkait pemberitaan mengenai potensi gempa yang terjadi di wilayah Lombok Selatan dengan kekuatan 8,5 SR hingga 9,0 SR. Akibat informasi ini, timbul keresahan ditengah masyarakat, khususnya bagi warga Lombok yang tinggal di bagian selatan seperti desa-desa di kecamatan Sekotong.

 “Ternyata terbalik, bukan di Lombok selatan tetapi di wilayah selatan Lombok. Radiusnya ke selatan pulau Lombok terbentang ke pulau Jawa, Bali dan selatan lainnya”, jelasnya.

Sehingga ia meminta masyarakat tidak terprovokasi atas pemberitaan berlebihan mengenai gempa. Agus mengaku pihaknya juga sudah meluruskan pemberitaan yang berkembang. Ia menegaskan potensi mega thrust bukan di bagian Lombok selatan, melainkan di wilayah selatan Lombok.

“Itu ada di 200 kilo meter selatan pulau Lombok. Tempat pertemuan dua lempeng besar Australia dan Euro-Asia. Bukan Lombok selatan”, tegasnya.

Hari Ini, Kontingen Kejurnas Tinju Amatir Mulai Berdatangan

Kejuaraan nasional tinju amatir Danrem 162/WB dan Bupati KSB Cup 2019 yang akan diselenggarakan selama lima hari mulai tanggal 13 Juli mendatang akan diikuti oleh perwakilan dari berbagai daerah.

Lombok Tengah - Hari ini di pintu kedatangan Bandara Lombok International Airport (LIA), tim kontingen tinju sudah mulai berdatangan hingga menjelang hari pelaksanaan Kejurnas di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Kamis (11/7).

Kahadiran tim kontingen tinju diterima perwakilan Korem 162/WB bersama anggota pengurus Pertina NTB.

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., disela-sela kesibukannya menyampaikan untuk hari ini, tim kontingen dari DKI Jakarta sudah mendahului hadir sebagai peserta Kejurnas tinju amatir Danrem Cup yang akan dilaksanakan di KSB.

“Insya Allah untuk jadwal kedatangan besok dari Papua, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan hingga menjelang pelaksanaan Kejuaraan,” kata Danrem.

Adapun tujuan kejuaraan ini, lanjutnya, selain sebagai ajang mencari bakat, juga untuk menjaring atlet tinju baik ditingkat daerah khususnya NTB maupun ditingkat nasional.

Dari hasil pelaksanaan bertanding maupun perolehan hasil akhir nanti bisa dilihat, mana para petinju yang memang memiliki bakat dan layak untuk diberikan pembinaan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut sehingga kedepan diharapkan bisa lebih fokus untuk mengikuti event-event kejuaraan tinju baik tingkat daerah maupun nasional.

Selain itu, kata orang Nomer satu dijajaran Korem 162/WB tersebut Kegiatan ini juga bisa di memanfaatkan salah satu moment  untuk memperkenal keindahan alam yang ada di NTB baik di Pulau Lombok maupun disumbawa sebagai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh rombongan para  kontingen yang datang dari bernagai Provinsi, dengan harapan agar kedepan dapat meningkatkan kunjungan wisata baik lokal maupun manca negara.

Danrem 162/WB juga berkeyakinan pelaksanaan Kejurnas tinju ini akan memiliki dampak positif bagi pelaku usaha wisata maupun perekonomian masyarakat setempat, hal ini sejalan dengan Program Pemda Prov NTB untuk mewujudkan NTB Gemilang.

Rabu, 10 Juli 2019

Kasiter Korem 162/WB Berikan Materi Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Kepala Seksi Teritorial Korem 162/WB Letnan Kolonel Arh Budiono memberikan materi pembekalan ketahanan nasional dan bela negara kepada Mahasiswa baru Universitas Mataram di Gedung Auditorium Abu Bakar Unram Mataram, Rabu (10/9).

Mataram - Materi pembekalan diberikan kepada 890 Mahasiswa baru dalam Kegiatan Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Mataram Tahun 2019 yang dihadiri para pembina dan pengasuh pada kegiatan tersebut. 

Seusai memberikan materi, Kasiter Korem menyampaikan materi pembekalan tersebut diberikan berdasarkan permintaan dari Rektorat Unram kepada Korem 162/WB khususnya terkait dengan ketahanan nasional dan bela negara dengan harapan para Mahasiswa baru ini mengetahui dan mengerti apa itu ketahanan nasional dan bela negara.

“Terkait dengan Ketahanan Nasional dan Bela Negara sudah diatur didalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang didalamnya juga sudah diatur tentang komponen utama, komponen cadangan dan komponen pendukung,” ujar Budi sapaan akrab Kasiter.

Dijelaskannya, Dalam Pasal 9 Undang-Undang tersebut disebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara dimana keikutsertaannya dapat dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan; pelatihan dasar kemiliteran secara wajib; pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dan pengabdian sesuai dengan profesi.

“Kita berharap kedepan agar adik-adik Mahasiswa ini menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki integritas, kredibilitas dan profesional menjadi seorang pemimpin yang mampu membangun negaranya dalam persaingan global,” pungkasnya.

3 Petarung Harimau Putih Yonif 8 Marinir Sabet 2 Medali Emas dan 1 Perak di Kejurda dan Muay Thai Piala Kapolres Cup Tobasa

Tiga prajurit petarung Harimau Putih TNI AL dari Batalyon Infantri (Yonif) 8 Marinir Tangkahan Lagan, Langkat,Sumut berhasil menyabet tiga medali dalam Kejurda dan Muay Thai Piala Kapolres Cup Tobasa Tahun 2019,yang digelar mulai 05 Juli 2019 hingga 07 Juli  2019 kemarin, di Lapangan Apel Polres Toba Samosir .

Medan - Ketiga prajurit Petarung Harimau putih diantaranya ,Serda Marinir Samuel Simajuntak ,Serda Marinir Rikson Butar dan butar,Pratu Marinir Aris Simanjutak yang mengharumkan nama baik Marinir ini masing-masing meraih 2 Medali Emas dan 1 Medali Perak pada Kejurda dan Muay Thai Piala Kapolres Tobasa .

Dengan penuh semangat dan antusias yang tinggi, 3 Petarung Harimau Putih ( Serda Mar Samuel,Serda Mar Rikson,Pratu Mar Aris )(Panggilan akrab di sarang Petarung Harimau Putih ) mengikuti pertandingan dan mampu bersaing dengan 80 (delapan puluh ) orang petarung lain yang beberapa diantaranya merupakan atlit Nasional. 

“Dengan kepercayaan diri, latihan yang tekun dan semangat pantang menyerah, pada akhirnya 3 Petarung Harimau Putih   berhasil meraih 2 Medali Emas di kelas -63,5 kg dan kelas -75 kg dan 1 medali perak di kelas -60 kg Kejurda  Muay thay Piala Kapolres Cup, "ungkap Danyonif 8 Marinir Letkol Mar Danang Ary Setiyawan , S.A.P.,M.Tr ( Hanla). 

Lanjutnya, kesuksesan tersebut tidak lepas dari peran serta Komandan Batalyon Marinir Infanteri 8 Marinir Letkol Marinir Danang Ary Setiyawan , S.A.P.,M.Tr (Hanla dan seluruh prajurit Yonif 8 Marinir (Harimau putih )yang selalu memberikan motivasi, support dan dukungan kepada 3 Petarung Harimau Putih.

Selain itu,bahwa keberhasilan 3 petarung Harimau Putih tidak terlepas dari kiprah seorang pelatih handal yaitu Bartimeus Purba yang sehari-hari menjabat sebagai Pelatih terpusat di Sumatera Utara  , yang dengan semangat dan tak kenal putus asa dalam melatih, membimbing serta memberikan motivasi kepada anak didiknya  sehingga mampu meraih prestasi. 

“Keluarga besar Yonif 8 Marinir mendoakan serta berharap semoga 3 Petarung Harimau Putih kedepan dapat lebih berprestasi di tingkat Nasional dan Dunia dalam mengharumkan Nama Korps Marinir, TNI AL, Bangsa dan Negara,”tandas Danyon. (Penyonif 8)

Polsek Tanjung Duren Gelar Apel Gabungan Pengamanan Pertandingan Sepakbola Persija VS Persib

Dalam rangka mengantisipasi dan mengamankan jalur keberangkatan suporter Jekmania Persija Jakarta menuju Gelora Bung Karno (GBK).

Jajaran personil Polsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat melakukan apel siaga gabungan bersama Personil Koramil 05/03 GP, Personil Satpol PP dan Personil P3S Dinas Sosial di Wilayah Hukum Polsek Tanjung Duren, Polres Metro Jakarta Barat, Rabu (10/07/19).

Kapolsek Tanjung Duren Kompol Lambe Patabang Birana SIK menyampaikan terima kasih atas kehadiran peserta apel pada pelaksanaan apel dalam rangka pertandingan sepakbola Persija vs Persib di Wilayah Hukum Polsek Tanjung Duren.

Kompol Lambe menjelaskan, pada apel siaga ini akan melakukan pengamanan jalur keberangkatan suporter Jekmania Persija Jakarta menuju GBK.

"Tugas kita melakukan penyekatan dan sterilisasi terhadap supporter yang akan menuju ke GBK. Apabila ada supporter dari Viking Persib agar dihalau dan disuruh balik kanan karena sesuai sanksi dari Komdis PSSI dilarang ada penonton dan supporter pada pertandingan away," jelas Kompol Lambe.

Masih katanya, pihaknya juga melakukan sterilisasi terhadap suppoter yang membawa tiang atau bambu untuk bendera dan melakukan pemeriksaan serta penggeledahan terhadap supporter yang mengarah GBK. Apabila ada supporter yang menumpang di atas kap mobil agar langsung diturunkan.

"Setiap personil yang melakukan pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. Laksanakan pengamanan buddy system tidak bergerak sendiri sendiri," katanya.

Setelah pelaksanaan apel gabungan, dilanjutkan pengarahan serta pembagian ploting melalui TWG.

PK Nuril Ditolak, Komnas Perempuan: MA Gagal Hadirkan Keadilan bagi Korban Kekerasan Seksual

Hasil pemantauan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), telah menemukan bahwa Pelecehan Seksual sebagai salah satu jenis kekerasan seksual tidak hanya terjadi secara fisik, melainkan juga non fisik.

KOPI, Jakarta -  Temuan tersebut muncul dari kasus-kasus yang diadukan langsung ke Komnas Perempuan dan ke berbagai lembaga pengada-layanan di Indonesia.

Pelecehan seksual non fisik diantaranya adalah intimidasi, ancaman, dan ujaran yang bersifat seksual baik secara langsung ataupun menggunakan media sosial, yang berakibat pada kerugian/penderitaan korban (rasa terhina dan direndahkan martabat kemanusiaannya). Dampak psikis tersebut dengan serta merta dapat mempengaruhi kondisi fisik korban, bahkan dapat berlanjut kepada dampak secara ekonomi dan sosial, jika korban tidak dipulihkan.

Hanya sedikit korban yang berani melaporkan bentuk kekerasan seksual ini, karena minimnya perlindungan hukum dan masih kuatnya budaya yang menempatkan pelecehan seksual sebagai sebuah kewajaran. Situasi ini menyebabkan korban pelecehan seksual (terutama non fisik) rentan dikriminalkan atas upayanya mengungkap kejahatan.

Baiq Nuril (BN) adalah salah satu korban yang dimaksudkan di atas. BN mencoba dan berupaya keras mencari keadilan atas pelecehan seksual yang dialaminya, termasuk dalam hal ini merekam pelecehan seksual yang dilakukan terhadap dirinya, karena dia tahu untuk melaporkan tindakan kekerasan, dibutuhkan pembuktian, apalagi jika pelaku memiliki kekuasaan dan berkuasa atas dirinya. Ketika rekaman tersebut disebarluaskan oleh pihak lain yang menjanjikan membantu BN mengadukan pelecehan seksual yang dialaminya ke DPR, BN dilaporkan melanggar UU ITE. Sementara pihak lain yang menyebarluaskan rekaman tersebut, tidak dilaporkan.

Meski pengadilan tingkat pertama menyatakan BN tidak bersalah, namun Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia menetapkan BN bersalah dan menghukumnya dengan penjara 6 bulan dan denda 500 juta rupiah. Permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan BN-pun harus kandas, ditolak oleh lembaga peradilan tertinggi di Indonesia itu.

Meski menghargai keputusan MA sebagai kewenangan peradilan yang tidak boleh di intervensi, Komnas Perempuan menyesalkan tidak digunakannya Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 2017 (PERMA 3/2017) tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan denga Hukum, dalam menjatuhkan putusan kasasi dan menolak Peninjauan Kembali kasus BN ini. Padahal, PERMA 3/2017 adalah sebuah langkah maju dalam sistem hukum di Indonesia dalam mengenali hambatan akses perempuan pada keadilan. PERMA ini adalah sebuah langkah afirmasi dalam menciptakan kesetaraan (seluruh warga negara) di hadapan hukum.

Komnas Perempuan juga menyesalkan POLRI (dalam hal ini POLDA NTB) atas dihentikannya penyidikan kasus perbuatan cabul yang dilaporkan BN, karena ketidakmampuan menerjemahkan batasan perbuatan cabul dalam KUHP ke dalam penyidikan kasus BN ini. Ketika POLRI hanya memahami perbuatan cabul seharusnya perbuatan yang dilakukan dengan kontak fisik, maka korban dari kasus-kasus kekerasan seksual, terutama pelecehan seksual non fisik, tidak akan pernah terlindungi.

Pengabaian atas penggunaan PERMA 3/2017 oleh Mahkamah Agung dan ketidakmampuan POLRI dalam mengenali pelecehan seksual non fisik sebagai bagian dari perbuatan cabul, telah mengakibatkan hilangnya hak konstitusional seorang perempuan warga negara Indonesia untuk mendapatkan perlakuan yang sama di hadapan hukum. Kondisi ini juga disebabkan keterbatasan sistem hukum dalam mengenali kekerasan seksual sehingga memberikan peluang untuk mengkriminalkan perempuan korban kekerasan seksual.

Keterbatasan sistem hukum ini bukan saja dari sisi materil tetapi juga formil (Hukum Acara) sebagai standar yang harus dijalankan peradilan, sejak dari penerimaan laporan hingga persidangan. Termasuk dalam hal ini, keterbatasan sistem pembuktian dan ketersediaan sumber daya yang memadai bagi penghapusan diskriminasi hukum di Indonesia. Tampak adanya kedangkalan pemahaman konsep hukum yang seharusnya memberikan perlindungan atas kompleksitas pola-pola kekerasan seksual yang menyasar khususnya kepada perempuan.

BN adalah korban berlapis dari kekerasan seksual yang dilakukan atasannya, dan dari ketidakmampuan negara melindunginya. Kriminalisasi pada BN menjadi preseden buruk bagi hilangnya rasa aman bagi perempuan dan absennya negara dalam melindungi perempuan korban kekerasan seksual, khususnya pelecehan seksual.

*Untuk itu Komnas Perempuan meminta:*

1. DPR RI dan Pemerintah untuk segera membahas dan mensahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, dengan memastikan ke sembilan jenis kekerasan seksual termasuk Pelecehan Seksual dalam RUU tersebut tetap dapat dipertahankan;

2. Presiden RI untuk memberikan Amnesti kepada BN sebagai langkah khusus sementara atas keterbatasan sistem hukum pidana dalam melindungi warga negara korban dari tindakan kekerasan seksual (belum memberikan kesetaraan perlindungan), sebagaimana prinsip afirmasi yang dimungkinkan dalam Konstitusi dan prinsip due dilligence yang ada dalam Konvensi Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW), yang telah diratifikasi oleh Indonesia pada tahun 1984;

3. Hakim Pengawas Mahkamah Agung (MA) mengoptimalkan fungsi pengawasan atas pelaksanaan PERMA 3/2017 di lingkup pengadilan, sejak dari pengadilan tingkat pertama sampai dengan MA;

4. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA) dan Dinas PPPA setempat mengupayakan pemulihan dan pendampingan kepada BN, khususnya kepada keluarga dan anak-anaknya yang masih kecil;

5. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) untuk mengeluarkan kebijakan zero tolerance kekerasan seksual termasuk pelecehan seksual di lingkup Kemendikbud; dan merekomendasikan kepada para pendidik pada institusi formal dan non formal untuk meningkatkan edukasi pencegahan kekerasan seksual.

_Sumber: Komnas Perempuan (Azriana, Pimpinan: 0811672441; Mariana Amiruddin, Sub Komisi Pemantauan: 081210331189 3; Sri Nurherwati, Sub Komisi Reformasi Hukum dan Kebijakan: 082210434703)_

Jamnas IMI akan digelar di Lombok Agustus 2019

Acara Jambore Nasional Ikatan Motor Indonesia (Jamnas IMI 2019) akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang. 

Acara yang melibatkan ratusan pengurus dan ribuan anggota klub motor se indonesia ini akan meramaikan Lombok dari tanggal 22 hingga 25 hingga Agustus 2019. 


Berbagai macam rangkaian kegiatan akan di gelar , mulai dari pameran otomotif dan bazar, Touring Merah Putih, Kejurnas Time Rally dan fun Rally wisata,Trail adventure, Malam puncak JAMNAS , Eksplore wisata Lombok,Kejuaraan Mini GP dan Adventure offroad.

Menurut ketua Panitia JAMNAS IMI 2019 H. Faurani Sibawae,SE . Hingga saat ini persiapan terus dilakukan, mulai dari berkoordinasi dengan Panitia pusat dan Pemerintah Daerah. 

"Hingga saat ini, kami terus melakukan persiapan terkait acara ini, mulai dari surat menyurat, koordinasi baik instansi pemerintah dan swasta untuk kesuksesan acara tersebut nanti". Ungkapnya. 

Nntinya kegiatan tersebut rencnanya akan berlangsung di beberapa tempat, yakni Eks Bandara Selaparang Kota Mataram dan Kawasan Wisata Mandalika. 

Abd