Sabtu, 31 Agustus 2019

Sambut Tahun Baru Hijriah, Korem 162/WB Gelar Yasinan dan Doa Bersama

Menyambut tahun baru Hijriah 1 Muharram 1441, Korem 162/WB menggelar acara Yasinan dan doa bersama dipimpin Paur Rohis Bintalrem 162/WB Lettu Inf Taofik di Masjid Assuhada Asrama Gebang Mataram, Sabtu malam (31/8).

Mataram - Acara Yasinan dan doa bersama yang dilaksanakan sebelum dan setelah sholat Magrib berjamaah dihadiri Kepala Staf Korem 162/WB Letnan Kolonel Inf Endarwan Yansori, para Kasi dan pimpinan satuan dan seluruh anggota Korem, Kodim 1606/Lobar, Yonif 742/SWY dan Satdisjan se Garnizun Mataram.

Usai menggelar acara, Kasrem 162/WB mengucapkan terimakasih atas pelaksanaan yasinan dan doa bersama. "Alhamdulillah walaupun sederhana, namun penuh khidmat dan khusyuk," ujar Kasrem. 

Menurutnya, pelaksanaan Yasinan dan doa bersama tersebut dilakukan dalam upaya memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan selama satu tahun dan memohon segala amal ibadah yang sudah dilakukan diterima sebagai bekal diakhirat kelak. 

"Kami berharap ditahun baru ini, kita bulatkan tekad dan niat untuk hijrah menjadi insan dan hamba yang lebih baik dari tahun sebelumnya," tutup mantan Dandim Kupang tersebut.

Terpisah, Kepala Penerangan Korem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., mengatakan kegiatan ini dilakukan diseluruh satuan jajaaran Korem sebagai wujud rasa syukur atas nikmat dan hidayah yang diberikan sekaligus dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

"Dengan semangat tahun baru 1441 Hijriah ini, kita dapat meningkatkan etos kerja disatuan dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara," pungkasnya. 

LNG01

Gubernur NTB Motivasi Mahasiswa Berani Hadapi Tantangan Hidup

Gubernur NTB Dr. H. Zulkiflimansyah, memotivasi puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, agar punya keberanian dalam menghadapi tantangan hidup. 

Jakarta - Motivasi tersebut disampaikan gubernur dalam kegiatan Leadership Talk, yang difasilitasi Badan Penghubung Daerah (BPD), di Wisma NTB di Jakarta, Sabtu (31/08/2019). 

Dalam acara tersebut, ada beberapa hal penting yang disampaikan diantaranya, mendorong puluhan mahasiswa agar mampu melukis cerita hidup masing masing, sesuai dengan latar belakang mereka. 

Gubernur mengatakan, setiap orang dihadapkan dengan dua pilihan, yakni menulis cerita hidup sendiri, atau menulis kisah cerita kehidupan orang lain. Maka orang yang ingin hidup sukses itu, tercermin dalam cerita hidup yang akan ia jalani. Cerita hidup itu, lanjut doktor Zul harus dilukiskan hingga akan menemukan ending cerita. 

"harus punya keberanian menulis cerita kehidupan sendiri. Kalau dalam ilmu managemen, kalau kita tidak punya kemampuan nulis cerita sendiri maka cerita kehidupan kita akan ditulis orang lain", ungkap Gubernur. 

Kedua, lanjutnya setiap orang harus menyusun Mental Picture (Gambaran hidup) berjenjang. Setiap orang harus memahami skenario kedepan, lalu membuat langkah tertentu, sehingga mengetahui andaikan apa yang diinginkan tidak tercapai. 

"Kalau kita sekedar jalan, ternyata tidak sesuai dengan yang diprediksikan, nggak enak juga. Harus punya target lima tahun kedepan, saya itu seperti apa. Ini masuk dalam potret skenario tadi", terangnya. 

Ketiga setiap orang harus mempunyai keahlian tersendiri. Ini didapatkan dengan menggali potensi diri yang berbeda dengan keahlian yang dimiliki orang lain. 

"Pertajam potensi diri, kapasitas diri perlu diperkuat dengan kompetensi yang pas," katanya. 

Terakhir, gubernur berpesan agar menikmati hidup dengan apa adanya. Setiap orang harus menyadari apa yang direncanakan tidak mesti tercapai. Meski berbagai usaha yang dilakukan, namun apa yang didapatkan itu merupakan kehendak Sang Ilahi. 

"Sadarilah setiap daun yang jatuh, sudah ada yang ngatur, sehingga apapun yang terjadi, itulah kehendak yang diinginkan Yang Maha Kuasa. Jangan ada penyesalan", terangnya. 

Salah satu peserta Leadership Talk, Eriska Permatasari, mengaku kegiatan yang dihadiri gubernur NTB itu, sangat memotivasi para mahasiswa untuk lebih giat dalam menghadapi tantangan hidup, di tengah persaingan yang semakin ketat. 

"Acaranya sangat bagus sekali, kita harus berani menulis masa depan kita seperti apa dan kita juga harus berani mengambil kesimpulan, tentang apa saja yang pernah kita lakukan di masa lalu," ungkap mahasiswi Universitas Indonesia itu. 

Sementara itu, Pembina Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) di Jakarta, Bahtiar Rahman mengatakan, kegiatan yang rutin dilaksanakan satu kali dalam dua bulan ini, bertujuan memberikan motivasi dan pengetahuan kepada para mahasiswa, untuk menjadi seseorang yang tidak gampang berpuas diri atas apa yang diraih.

"Pemeran hidup ini adalah diri sendiri orang lain itu hanya sebatas hiburan. untuk itu tulislah rencana hidup kalian sesuai dengan yang kalian inginkan", katanya. 

Bahtiar juga sangat mengapresiasi ide dan gagasan cemerlang yang dicetuskan gubernur NTB. Dan jika para mahasiswa ingin lebih mengenal sosok sang gubernur NTB lebih jauh, mahasiswa diminta untuk mengikuti media sosial gubernur NTB, agar dapat mengetahui setiap kegiatan yang dilakukan.

LNG04

Pelecing, Beberok dan Kolak pisang "tampil" di Simposium APGN

Keberhasilan penyelenggaraan Simposium APGN ke 6 Tahun 2019 ini bukan hanya diukur dari kemampuan tuan rumah memanage berbagai event yang menjadi rangkaian kegiatan symposium ini, tetapi lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana yang tepat untuk makin memperkenalkan budaya, potensi wisata, dan khasanah lainnya.

Seperti di even symposium kali ini, tuan rumah tidak ingin ketinggalan memperkenalkan masakn tradisionalnya antara lain pelecing kangkung, beberok dan kolak pisang. Bagi tamu yang berasal dari dalam negeri, tentu tidak akan asing dengan jenis makanan tersebut, tetapi bagi tamu luar negeri, terutama agi yang pertama kali ke Indonesia, menjadi perhatian tersendiri.
Salah seorang tamu yang bertanya ke petugas di restoran terkat dengan makan tersebut terlihat piawai menjelaskan tentang jenis, bahan-bahannya bahkan tentang rasanya,

Sempat muncul tawa kecil dari grup Indonesia pada saat ada yang menyebut pelecing dengan sebutan “pelecaing kengkung”….hehehehe…namun segra ditambahkan oleh peserta lainnya bahwa itu semacam tradisional salad, namun dengan rasa pedas Lombok sebagai rasanya.
Terlihat peserta menikmati sajian makan siang yang disiapkan oleh Hotel yang merupakan perpaduan antara makanan internasional dan tradisional. Ditambah dengan suara air di kolam renang, deburan ombak dan pemandangan yang indah di depaan restoran membuat suasana makan siang pun menjadi lebih bermakna.

Tradisi Rayakan Kelahiran Anak Kembar Beda Jenis Kelamin Di Lombok Tengah

Tradisi masyarakat  desa sukarara kecamatan jonggat kab.lombok tengah dalam merayakan kelahiran anak kembar yang berbeda jenis kelamin terbilang aneh dan sangat langka. Dari hasil pantuan media, pada hari sabtu,31 agustus 2019. 

Lombok Tengah - Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah tengah berlangsung upacara BELABUH. Seperti yang disampaikan tokoh masyarakat setempat amaq Lojek bahwa upacara BELABUH ini merupakan tradisi masyarakat desa sukarara didalam merayakan kelahiran anak yang kembar namun berbeda jenis kelamin yaitu  ada yang berkelamin laki dan ada yang berkelamin perempuan. 

Anak kembar dari pasangan suami istri atas nama Andi Kuswara dan Nurlaili asal dusun bunmudrak desa sukarara yang baru berusia 2 bulan. Menurut  Amaq Lojek selaku penggagas acara  ini mengungkapkan bahwa kejadian anak yang lahir kembar dan berbeda jenis kelamin ini sangat langka dan jarang terjadi. 

Lebih jauh Amaq Lojek bercerita bahwa anak lahir kembar berjenis kelamin sama itu sering terjadi tetapi yang berbeda jenis kelamin berbeda jarang terjadi dan sangat langka. Dan menurut adat setempat, kelahiranya itu perlu diadakan upacara yang dinamakan BELABUH. 

Anak kembar bersudara ini, menurut adat  dan kepercayaan masyarakat setempat mereka boleh menikah dengan syarat  mulai kecil sudah dipisahkan sampai mereka dewasa.

Kegiatan prosesi BELABUH ini diawali dengan dibuatkan rumah – rumahan yang terbuat dari pelepah daun pisang bagi kedua anak tersebut. Kemudian kedua anak tersebut disembunyikan dan ditidurkan didalam rumahan tersebut. Beberapa saat kemudian ditabuhkan gamelan music adat dan diikuti tari – tarian serta beberapa masyarakat dan wanita cantik dengan mengenakan pakaian khas sasak berupa pakaian Lambung turut dalam prosesi acara tersebut.

Prosesi yang langka tersebut menyedot perhatian masyarakat untuk datang menyaksikan, sehingga  jalannya prosesi pun sempat terganggu karena ramainya masyarakat yang menyaksikan. Tapi sayang, kegiatan yang langka tersebut luput dari perhatian pemerintah daerah khususnya pihak pemerintah desa sukarara. 

LNG06

Himbauan FKUB Untuk Tetap Menjaga Kerukunan

Jajaran pengurus Forum Kerukunan Umat  Beragama ( FKUB ) kabupaten Lombok Utara melaksanakan kegiatan rapat koordinasi pada hari Jum'at, 30 Agustus 2019 di aula Kantor kemenagklu. Rapat dipimpin langsung oleh ketua FKUB Dr H Lalu Muchsin Efendi,MA yang didampingi oleh sekretaris FKUB H Suparlan,S.Pdi,M.Si.  Rapat di hadiri  juga dari anggota FKUB serta dari Kesbangpol KLU.

Lombok Utara - Dalam rapat tersebut membahas tentang berbagai macam isu yang berkembang di berbagai media sosial. Dalam rapat tersebut, ketua FKUB meminta kepada seluruh anggota yang ada di kabupaten Lombok Utara untuk terus menjaga kerukunan umat  khususnya di kabupaten Lombok Utara.

" FKUB menghimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Lombok Utara untuk tetap dan selalu menjaga kerukunan umat beragama, menjaga dan merawat kerukunan umat beragama dengan menyingkapi isu - isu yang berkembang dengan arif dan bijaksana " ungkap Lalu Muchsin

Lebih jauh, Lalu Muchsin juga meminta untuk setiap permasalahan yang terjadi dan terkait dengan agama untuk diselesaikan dengan cara pendekatan musyawarah dengan para tokoh agama lintas agama. 

Disamping itu juga, atas nama FKUB sangat berharap mudah - mudahan masyarakat kabupaten Lombok Utara bisa menghadirkan kedamaian, ketentraman ditengah - tengah masyarakat yang berbasis pada budaya dan kearifan lokal. FKUB kedepannya akan belajar pada daerah Yogya tentang FKUB dan rencananya ada 6 orang perwakilan dari FKUB yang belajar di Daerah Istimewa Yogyakarta. LNG06

Pemugaran Pura Dalem Tanjung

Bupati Lombok Utara Dr H Najmul Ahyar melakukan kegiatan peletakan batu pertama pemugaran pembangunan Pura Dalam Tanjung pada hari Jum'at, 30 Agustus 2019. 

Lombok Utara - Hadir kegiatan tersebut Wakil Bupati Klungkung Bali, Anggota DPRD provinsi NTB asal KLU, Kabid Bimas Hindu Kanwil Kemenag provinsi NTB, Kakanmenag KLU, Kapolres, Dandim, Kepala Desa Tanjung, Camat Tanjung, Tokoh Agama Hindu dan Masyarakat Umat Hindu.

Ketua panitia pembangunan dan sekaligus ketua PHDI KLU I Gusti mangku Padang dalam laporannya mengungkapkan dasar pembangunan kembali pura dalam Tanjung ini selain akibat gempa 5 Agustus 2018 dan juga karena adanya pelebaran jalan. 
" Pemerintah akan melakukan pelebaran jalan sepanjang 3 meter dan mengakibatkan batas tembok pura dalam Tanjung bergeser kedalam sepanjang 3 meter, sehingga perlu dibangun kembali " ungkap Gusti mangku Padang

Selain itu juga, ketua PHDI KLU menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah atas perhatiannya yang sangat luar biasa pada kegiatan keagamaan di kabupaten Lombok Utara.

Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus berusaha dan berupaya supaya dikantor kemenagklu ada kasi urusan agama Hindu. 
Lebih jauh H Najmul Akhyar mengungkapkan bahwa momentum peletakan baju pertama kita jadikan sebagai salah satu momentum untuk kebangkitan bersama, melakukan recovery dan mempercepat proses pemulihan.

Sejalan dengan Lombok Utara mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten Sadar Kerukunan, bupati mengajak untuk terus mencari kesamaan dan tidak mempertentangkan perbedaan. 

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada PHDI KLU yang terus menerus melakukan kegiatan pembinaan terhadap umatnya. Sebagai salah satu bentuk penghargaan pemerintah daerah Lombok Utara kepada PHDI, Pemda melalui APBD ditahun 2020 akan menganggarkan satu unit mobil untuk operasional kegiatan PHDI. Hal ini dilakukan Pemda untuk mempermudah kegiatan PHDI didalam melaksanakan kegiatan keagamaan dan pembinaan umat. 
" Inilah salah satu bentuk kerja sama pemerintah kabupaten Lombok Utara dengan umat beragama " ungkap H.Najmul Ahyar. H Najmul Akhyar mengajak untuk terus dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan dan kabupaten Lombok Utara untuk terus menjadi contoh. (LNG06) 

Jemaah Haji KSB Tiba, 4 Diantanya Masih Sakit

Bertempat di Pendopo KSB, pada Kamis sore (29/08), Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, S.T menerima jamaah haji KSB. Sebelum memberi sambutan, Wabup menyampaikan salam ta’zim dari Bupati yang tidak berkesempatan hadir menerima jamaah haji karena melaksanakan tugas di Bogor, Jawa Barat. 

Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan selamat datang ke tanah air KSB kepada jamaah haji. Jamaah haji telah melaksanakan perintah Allah SWT. Membersihkan diri di hadapan Allah SWT di tanah suci. Semoga kesalahan yang telah lalu telah dibersihkan oleh Allah SWT dan mendapat haji yang mabrur. 

“Kami berterima kasih kepada jamaah haji, karena kami yakin tanpa dikasi tahu jamaah haji telah mendoakan kami, pemimpin KSB, masyarakat dan daerah untuk semakin baik, sejahtera dan lebih beriman kepada Allah SWT. Selamat datang di tanah air di tanah Pariri Lema Bariri,” kata Wabup.

Pejabat Kantor Kementerian Agama KSB dalam laporannya menyampaikan, jumlah Jemaah Calon Haji KSB yang diberangkatkan  sebanyak 126 orang. Jamaah haji KSB yang tiba pada sore hari ini sebanyak 122 orang. Empat jamaah haji lainnya mengalami sakit. Satu masih berada di Makkah, dirawat di Rumah Sakit King Abdullah atas nama H. Irwansyah Bin Abdul Fatah. Sementara tiga lainnya setibanya di Bandara Internasional Lombok dirujuk ke RSUP NTB, dua orang dari Jereweh dan satu orang dari Brang Ene.

Usai memberikan sambutan, Wabup bersalaman dengan para jamaah haji didampingi pejabat yang hadir, mulai dari Kapolres Sumbawa Barat, Dandim 1628/Sumbawa Barat, Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Agama Taliwang, Ketua TP-PKK KSB Ibu Hj. Hanipa W Musyafirin, S.Pt, Ketua GOW KSB Ibu Neny Apriati Fud Syaifuddin, Ketua DWP KSB dan sejumlah Kepala OPD. Suasana Pendopo penuh tangis dan haru dari para jamaah haji dan keluarga yang menjemput. (LNG05/Humas)

MN KAHMI : Secara Kelembagaan KAHMI Hanya Mengakui Pj Ketua Umum PB HMI

Rapat Koordinasi Nasional Ke II Kops Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dengan tema yaitu "Mewujudkan Kedaulatan Energi dan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat" Resmi digelar di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kalimantan Timur, Jum,at (30/9). 

Balikpapan - Sejumlah tamu undangan hadir di acara Rapat Koordinasi Nasional Korps Alumni Mahasiswa Islam diantaranya Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Hamdan Zoelfa, Dewan Penasihat KAHMI Akbar Tanjung, Menteri Bappenas RI Bambang Brodjonegoro, Gubernur Kaltim Isran Noor, Pejabat Ketua Umum PB HMI Arya Kharisma Hardy, serta Seluruh Pengurus Majelis Wilayah dan Majelis Daerah Kops Alumni HMI Se-Indonesia

Dalam sambutannya, Koordinator Presidium MN KAHMI, Hamdan Zoelfa menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Kalimantan Timur yang telah mendukung terselenggaranya Rakornas II KAHMI di kota balikpapan.

"Terimakasih pak gubernur kalimantan timur yang telah mendukung terselenggaranya Rakornas II KAHMI dikota balikpapan," Ucapnya

Ia juga sempat menjelaskan soal masalah yang pernah menerpa HMI Beberapa waktu lalu, hingga membuat KAHMI yang merupakan lembaga Alumni HMI bingung memposisikan diri. Namun setelah mendengar penjelasan MPK PB HMI, pihaknya menganggap keputusan yang diambil MPK PB HMI adalah dalam rangka penyelamatan organisasi.

"Jujur KAHMI sempat bingung memposisikan diri saat iti. Namun setelah mendengar penjelasan MPK PB HMI, kami menganggap keputusan yang diambil MPK PB HMI adalah dalam rangka penyelamatan organisasi dan kita harus dukung itu", Tambahnya

Sehingga ia menegaskan bahwa posisi KAHMI saat ini hanya mengakui PB HMI dalam kepemimpinan Arya Kharisma Hardy sebagai Pejabat Ketua Umum, untuk itu ia meminta kepada Presidium MW KAHMI dan MD KAHMI seluruh Indonesia untuk tidak mengindahkan hal-hal yang berkenaan dengan institusi PB HMI diluar Kepengurusan Pejabat Ketua Umum.

"Secara tegas KAHMI saat ini hanya mengakui kepemimpinan Arya Kharisma Hardy sebagai Pejabat Ketua Umum, untuk itu kami meminta kepada Presidium MW KAHMI dan MD KAHMI seluruh Indonesia untuk tidak mengindahkan hal-hal yang berkenaan dengan institusi PB HMI diluar Kepengurusan Pejabat Ketua Umum", tutupnya. (LNG05)

KUKUHKAN KEPALA SEKOLAH, BUPATI LOMBOK BARAT TEKANKAN REKAM JEJAK

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid memandang sosok Kepala Sekolah adalah figur penting di dunia pendidikan. Untuk itu, pengangkatan Kepala Sekolah lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sangat memperhatikan rekam jejak dan kinerja dari seorang guru.

Giri Menang - "Kepala Sekolah adalah jabatan yang menuntut tanggung  jawab. Selain karena tugas untuk mendidik murid untuk menjadi cerdas, Kepala Sekolah juga memiliki  tugas untuk mengkoordinasikan  stakeholder di masing-masing sekolah," kata Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat mengukuhkan  215 orang Kepala Sekolah, baik yang baru diangkat maupun yang dimutasi di Aula Kantor Bupati, Jum'at (30/8/2019).

Menurut Bupati, pengangkatan Kepala Sekolah sangat memperhatikan rekam jejak, baik secara akademis maupun etis sosial. 

"Untuk penilaiannya,telah dibentuk tim yang melibatkan Pengawas, UPTD, bahkan melibatkan  intel dari BaKesbangpol. Tugasnya melihat track record yang akan diangkat," papar Fauzan. 

Dengan begitu, tambah Fauzan, pihaknya tidak akan menempatkan seseorang Kepala Sekolah atau guru yang pernah terlibat pelanggaran etika dan hukum.

"Jika itu terjadi, maka tidak ada ampun, karena Kepala Sekolah atau guru adalah pendidik dan sumber keteladanan,” imbuhnya.

Dalam pengangkatan Kepala Sekolah, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat sudah mulai menempuhnya melalui ujian substansi yang akademis. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat M. Hendrayadi memastikan uji substansi tersebut adalah mekanisme yang wajib ditempuh untuk seorang guru dapat diangkat sebagai Kepala Sekolah. 

"Seleksi Cakep (Calon Kepala Sekolah, red) itu diselenggarakan oleh LP2KS (Lembaga  Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah, red) di bawah kementerian," terang Hendrayadi saat dihubungi terpisah. 

Untuk tahun ini, tambah Hendrayadi seleksi Cakep diikuti oleh 130 orang, namun dalam pengukuhan kali ini, tidak seluruhnya bisa ditetapkan sebagai Kepala Sekolah. 

"Rata-rata hanya mutasi saja," ungkap Hendra sambil memastikan angka berdasarkan data yang dimilikinya untuk peserta uji substansi yang ditetapkan sebagai Kepala Sekolah.

Dalam pengukuhan tersebut, terdapat 215 orang yang dikukuhkan dengan rincian 1 orang untuk menjadi Kepala SPNF atau SKB Gunung Sari, 4 orang Kepala Taman Kanak-Kanak, 25 orang Kepala SMP dan 185 orang Kepala SD. Selain itu, ada 4 orang Kepala SMP yang kembali dijadikan guru dan 13 orang yang sebelumnya menjadi Kepala SD kembali ditugaskan sebagai guru.

TIMPORA KSB Amankan 2 Visa Warga Negara Asing Di Jelenga

 Tim Pengawasan Orang Asing adalah tim yang terdiri dari instansi atau lembaga pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsi terkait dengan keberadaan dan kegiatan Orang Asing.

Sumbawa Barat - Timpora pada pagi tadi, Jum,at (30/8) sekitar jam 08. 00 Wita telah mendatangi salah satu Villa yang ada di Pantai Jelenga Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat terkait dengan indikasi penyelanggunaan Visa oleh warga negara Australia.

Di temui diruang kerjanya oleh awak media Kepala Kesbangpoldagri melalui Kasi Pengkajian Masalah Strategis dan Penanganan konflik, Henny Sasmita, ST membenarkan bahwa tadi pagi pihaknya dan beberapa instansi terkait telah mendatangi WNA yang ada di pantai Jelenga, mereka sedang melakukan aktifitas bekerja seperti supervisor.

"Saat ditinjau di lapangan WNA tersebut sedang melakukan aktifitas seperti supervisor di sebuah Villa yang gak ada papan namanya," jelas Henny.

Ia mengatakan saat diperiksa dokumennya oleh pihak imigrasi ternyata visa yang digunakan visa kunjungan atau visitor, Sehingga untuk sementara paspornya diamankan langsung oleh imigrasi. Nanti akan diinterogasi lebih dalam oleh imigrasi.

"Saat ini Visa mereka dibawa untuk pendalaman oleh imigrasi," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa nama warga negara asing tersebut Jennings Nichole ANN, warga negara Australia Sydney, (53) tahun dengan anaknya Jennings Shelby Alexandra warga negara Australia Southport, (26) tahun.

Saat ditanya oleh petugas mereka mengaku tidak bekerja disini, kami hanya datang berwisata, setelah ditanyakan lagi dia menjelaskan saat ini pihaknya sedang mengurus kitas. Kitas adalah kartu izin tinggal terbatas yang diberikan kepada Warga Negara Asing yang akan tinggal di Indonesia untuk beberapa bulan. Jangka waktu tersebut dari 6 bulan, 1 tahun, hingga 2 tahun dan dapat diperpanjang.

Henny menambahkan bahwa ada beberapa instansi terkait yang ikut turun seperti dari Kesbangpoldagri, DPMPTSP, TNI, Polri dan Pengawas tenaga kerja Sumbawa.

"Saat ini sedang diverifikasi oleh DPMPTSP terkait perusahaannya. Tim menunggu hasil pendalaman dari imigrasi," katanya.

Setelah ditanya oleh TIMPORA, pengakuan mereka bahwa berkas Kitasnya sedang diurus oleh lowyernya. Dia tidak mengakui bahwa dia sedang bekerja.

Di hubungi via seluler Andy Cahyono Bayuadi Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar menerangkan bahwa pihaknya baru mengamankan  paspor yang diambil oleh petugas imigrasi dari WNA tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa ada 2 orang WNA asal Australia yang diperiksa, sebelumnya 2 bulan lalu sudah diperingati dan sekarang pihaknya langsung memeriksa, apakah sudah benar atau belum perijinannya.

"Hari senin depan 2 WNA ini akan diperiksa oleh Imigrasi lebih mendalam," cetusnya.

Ia menemukan bahwa WNA ini memakai  Visa On Arrival, yang dimana visa VOA  bukan untuk usaha atau bekerja. Visa ini biasa mereka gunakan untuk wisata.

Lebih lanjutnya Andi sapaan akrabnya bahwa ada jenis visa untuk usaha atau bekerja. Dia menduga bahwa dua WNA ini melakukan penyalahgunaan visa.

Apabila nanti dua WNA ini belum dilengkapi persyaratannya, terpaksa kami akan tindak, Karena pernah kami peringati sebelumnya.

Untuk diketahui Visa dengan Index Visa B211 atau C 312 adalah visa untuk usaha dan bekerja. Kalau VOA itu didapat saat tiba di bandara Indonesia.

Sambung Andi, Kalau visa B211 dan C312 didapat di kedutaan RI di negaranya. Kalau nanti terbukti mereka tidak perpanjang visa atau tidak merubah visanya. Maka mereka akan terkena sanksi Deportasi ke negaranya. (LNG05)

Program Pemprov NTB Tetap Berkesinambungan

Berbagai program yang saat ini dijalankan Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah merupakan kelanjutan dari hal-hal baik yang ditorehkan para pemimpin NTB sebelumnya. Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, di Mataram, Jumat (30/08/2019).

Mataram - Najamuddin meyakini, sejarah pembangunan NTB adalah sejarah yang tak mungkin dipisahkan antara satu kepemimpinan dengan kepemimpinan sebelumnya. Setiap pemimpin, menurutnya pasti akan melanjutkan hal baik dari pemimpin sebelumnya. Lalu, menambahkan ide-ide baru yang sesuai dengan tantangan dan semangat zamannya.

Karenanya, jika ada karakteristik pelaksanaan program yang terlihat berbeda antara satu pemimpin dengan pemimpin lainnya, bukan berarti itu dianggap sebagai keterputusan pembangunan.

Najamuddin mencontohkan, salah satu program unggulan Pemprov NTB di era Dr. TGH. M. Zainul Majdi (TGB), yaitu Pijar (Sapi, Jagung dan Rumput Laut). Program ini telah berhasil mendongkrak produktivitas tiga komoditas asli NTB tersebut. Setelah produktivitas meningkat, upaya berikutnya adalah memberikan nilai tambah terhadap komoditas-komoditas unggulan tersebut. Inilah yang disebut dengan industrialisasi.

Misalnya saja, industri pakan ternak akan mengolah jagung menjadi komoditas bernilai tambah. Yaitu, pakan ternak. Dengan adanya pasokan pakan ternak berkualitas, peternak di NTB akan punya sapi yang lebih gemuk dan sehat. Demikian juga di sektor perikanan.

“Apa ini nggak melanjutkan Pijar? Melanjutkan Pijar kan namanya tidak harus Pijar Lanjutan,” tegas Najamuddin.

Contoh lain adalah kelanjutan pembangunan sektor pariwisata. Upaya melanjutkan pembangunan pariwisata tidak melulu harus dilakukan dengan menambah anggaran pariwisata. Pendekatan untuk meyakinkan maskapai penerbangan membuka jalur penerbangan langsung dari dan menuju NTB juga bisa bermanfaat nyata bagi NTB.

Selama setahun terakhir, Pemprov NTB telah berhasil meyakinkan sejumlah maskapai penerbangan untuk membuka penerbangan langsung ke NTB. Misalnya, Maskapai AirAsia yang baru saja membuka penerbangan langsung dari Perth ke Lombok pulang pergi. AirAsia juga telah membuka penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Lombok pulang pergi.

Sejauh ini, terbukanya jalur penerbangan baru ini sukses menghasilkan peningkatan kunjungan wisata ke NTB. Capaian ini juga didorong dengan perbaikan infrastruktur dan fasilitas di daerah sendiri. “Membangun dermaga, memperbaiki jalan dan berbagai infrastruktur lainnya juga dalam rangka untuk memajukan pariwisata,” ujarnya.

Upaya meningkatkan kebersihan daerah melalui program Zero Waste pun tak terpisahkan dari pembangunan sektor pariwisata NTB. “Zero waste itu ujung-ujungnya akan berkontribusi terhadap pariwisata juga,” tegasnya.

Singkatnya, ujar Najamuddin, prioritas kebijakan sektor pariwisata tidak bisa disederhanakan hanya dengan melihat besar kecilnya anggaran di sektor atau lembaga yang menangani sektor tersebut. Yang jelas, Pemprov NTB masih percaya bahwa sektor pariwisata adalah salah satu sektor andalan yang bisa menyerap tenaga kerja dan menekan angka kemiskinan.

“Dan semua yang kami jalankan saat ini adalah semata-mata kelanjutan dari ikhtiar semua pemimpin NTB sebelumnya,” pungkas Najamuddin. (LNG04) 

Job Matching 2019 Digelar, SMK 1 Taliwang Targetkan Alumni Terserap Dunia Usaha

Melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) ternyata bukan jaminan siswa jebolan sekolah tersebut langsung terserap dunia usaha (industri) alias tak jadi pengangguran.

Sumbawa Barat - Faktanya, masih di ketemukan alumni sekolah kejuruan yang menganggur, bahkan skill yang di miliki selama mengikuti pendidikan di sekolah kejuruan di manfaatkan untuk membangun usaha secara mandiri atau menciptakan lapangan kerja.

Prihatin akan hal itu, merupakan salah satu sekolah kejuruan di KSB, dengan demikian SMK Negeri 1 Taliwang telah mengagendakan pelaksana program Job Matching bagi peserta alumni sekolah kejuruan yang melibatkan 10 sekolah kejuruan dan 25 perusahaan, kompetensi tamatan keahlian yang berasal dari SMKN 1 Taliwang dan SMK Aliansi ada (Termasuk SMK dari Kabupaten Sumbawa), Ungkap Surya Jaya, ST, M. Pd - Wakil Kepala Sekolah Humas/Hubin SMK Negeri 1 Taliwang, KSB.

Ini menjadi harapan sekaligus target agar para jebolan dari siswa SMK kedepan menjadi alumni dari sekolah menengah kejuruan (SMK), secara maksimal terserap oleh dunia usaha.

Mengingat, pendidikan kejuruan merupakan jenjang pendidikan yang selalu dinamis dalam melakukan perubahan kurikulum pendidikan sesuai dengan pertumbuhan pasar kerja dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Hal ini berarti pendidikan kejuruan akan selalu mengalami pergeseran paradigma, dimana aktivitas ekonomi yang ditentukan adanya perubahan teknologi yang cepat pada masa mendatang, akan mempengaruhi orientasi pendidikan kejuruan yang di arahkan menjadi pendidikan bekerja (work education) atau pendidikan teknologi (technology education) dalam mengisi kebutuhan masyarakat dan pasar kerja.

Indonesia hingga kini masih berhadapan dengan masalah kurangnya tenaga kerja yang berketerampilan tinggi dan profesional. kurangnya kemampuan SDM di Indonesia itu disebabkan oleh ketidak sesuaian antara keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh saat menempuh pendidikan, dengan kebutuhan dunia kerja. 

Sehubungan dengan masalah tersebut di atas, SMK yang bertugas mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk memasuki pasar kerja atau mandiri pada kenyataannya saat ini belum sepenuhnya dipahami oleh dunia usaha/industri, baik yang menyangkut bidang atau program keahlian maupun proses pendidikan yang telah dilaluinya dalam membentuk kemampuan/kompetensi tamatan SMK. 

Di sisi lain tantangan yang dihadapi pada jenjang pasar kerja tingkat menengah ini adalah persaingan ketat antara tamatan SMK, SMA dan SDM luar negeri yang masuk ke Indonesia. Kondisi ini tentu memicu banyaknya pengganguran SMK. 
      
Secara umum, sambung Surya Jaya, menambahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2019 sebanyak 6,82 juta orang. 

Berdasarkan data BPS, tingkat penggangguran berdasarkan pendidikan masih dipegang oleh lulusan SMK yang sebesar 8,63%, lulusan diploma I/II/III sebesar 6,89%, lulusan SMA sebesar 6,78%, lulusan Universitas sebesar 6,24%.

Untuk mengatasi hal ini pemerintah mendukung dan menggalakan sekolah sekolah kejuruan sebagai awal penghasil tenaga kerja yang siap kerja. 

Akan tetapi faktanya sekolah di SMK juga belum mampu mengurangi tingkat pengangguran dimana kebanyakan lulusan SMK masih saja bingung dalam penentuan karir dan mencari pekerjaan. 

Di tambah lulusan SMK kurang mengenal perusahaan atau industri yang menyediakan lowongan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang di milikinya.

Upaya meningkatkan pemahaman dunia usaha/industri terhadap kemampuan/kompetensi yang dimiliki oleh tamatan SMK yang sesuai jenis pekerjaan/posisi jabatan yang tersedia di dunia usaha/industri, serta untuk pencapaian target persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun kelulusan, SMKN 1 Taliwang dan SMK Aliansi akan menyelenggarakan kegiatan Job Matching atau penyelenggaraan pemasaran tamatan SMK sebagai wahana mediator yang menjembatani antara Pencari Kerja tamatan SMK dengan Penyedia lapangan kerja tingkat menengah. 

Oleh karenanya agenda tersebut di namakan dengan Pemasaran Tamatan SMK (Job Matching) tahun 2019 berbasis online dengan melibatkan aplikasi TOP KARIR.

Tujuan sebagai antara lain, Mempertemukan tamatan SMK dengan dunia usaha/industri yang memerlukan tenaga kerja tingkat menengah, memberi peluang saling berinteraksi antara tamatan SMK untuk menawarkan kompetensi yang dimiliki kepada dunia usaha/industri yang memerlukan tenaga kerja.

Meningkatkan hubungan kerjasama SMK dengan dunia usaha/industri, Meningkatkan wawasan tamatan SMK tentang peluang kerja di dunia usaha/industri, meningkatkan keterserapan lulusan SMK di dunia kerja, Menjadi media untuk unjuk prestasi SMK pada saat ini, memotivasi siswa dan calon siswa melalui penyampaian succes story dari alumni SMK. 

Agenda yang bakal dilaksanakan pada Rabu, 25 September 2019 bertempat SMKN 1 Taliwang Jl. Banjar Km. 03 Kel. Bugis Taliwang Sumbawa Barat, NTB.

Pola pelaksanaan  kegiatan  Job Matching adalah sebelum pelaksanaan kegiatan, pastikan pencari kerja sudah mendownload aplikasi TOP KARIR melalui ponsel, Melalui aplikasi TOP KARIR pencari kerja mengisi biodata (CV) digital, Tamatan SMK pencari kerja datang langsung ke lokasi perekrutan yaitu SMKN 1 Taliwang, Dunia Usaha/Dunia Industri datang ke lokasi perekrutan sesuai jadwal, Pencari kerja yang sudah mendonlowd aplikasi TOP KARIR dan sudah mengisi cv digital melakukan registrasi kepada panitia Pencari kerja yang belum membuat cv digital,  disarankan mendownload aplikasi top karir melalui smk.topkarir.com untuk mengisi cv digital, Melakukan registrasi kepada panitia, Pencari kerja menngunjungi stand DUDI yang sudah siap di lokasi perekrutan, Perekrutan dilakukan, terdiri dari Seleksi tertulis (TPA, Psikotes)  dan wawancara.

Sasaran Kegiatan ini, lanjut Surya Jaya, ST, M. Pd, dilaksanakan dengan sasaran sebagai berikut seluruh alumni yang berasal dari alumni SMKN 1 Taliwang dan alumni SMK Aliansi yaitu SMKN 1 Maluk, SMKN 1 Brang Ene, SMKN 1 Brang Rea, SMKN 1 Seteluk, SMKN 1 Alas, SMKN 1 Buer, SMKN 1 Sumbawa, SMKN 2 Sumbawa, dan SMKN 3 Sumbawa. 

Target peserta Job Matching  sekitar 1000 pelamar, dengan melibatkan sekitar 30 perusahaan yang berada di wilayah Nusa Tenggara Barat, terutama di wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Surya Jaya menyebutkan, sejauh ini ada sekitar 30 persen alumni SMKN 1 Taliwang yang bekerja, 25 persen berstatus kuliah dan sisanya sekitar 45 persen belum bekerja.

"Kita ingin lah, para alumni SMK ini secara maksimal bisa terserap dunia usaha, tersirat harapan besar para orang tua murid yang menyekolahkan putra-putrinya SMK setelah tamat langsung bekerja alias tak nganggur," imbuhnya.

Meskipun itu bukanlah tanggung jawab, tetapi melalui program Job Matching ini lah menejemen sekolah berupaya membantu atau memfasilitasi, menjembatani alumni dengan dunia usaha.

"Mohon dukungan semua pihak agar tujuan mulia ini mencapai hasil yang baik dan berguna kedepan pelan tapi pasti masalah pengangguran di kalangan alumni SMK tidak ada lagi," cetus Surya Jaya, seraya Optimis. (LNG05)

Kamis, 29 Agustus 2019

Meriahkan Festival Taliwang, 8 Kecamatan Akan Melala Massal

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat dalam memeriahkan hari ulang tahun Kabupaten Sumbawa Barat yang ke 16 akan mengadakan berbagai event dan acara kebudayaan.

Sumbawa Barat - Acara puncaknya nanti festival Taliwang, namun sebelum itu ada berbagai lomba dan festival sebelumnya, ada festival Muharram 1441 H yang akan di mulai dari tanggal 11-14 September 2019.

Ada juga agenda rencana yang di laksanakan yaitu lomba Resid, musik pop, lomba bagontong selawatan, lomba ratop, lomba melala minyak yang akan diikiti 8 Kecamatan dan akan dipusatkan di Komplek kemutar telu center (KTC) dan terakhir acara Tabligh Akbar.

"Semua acara itu dalam rangka memeriahkan harlah KSB agar lebih meriah dengan keikutsertaan seluruh masyarakat," jelas Dr. Zainuddin, SH., MM kepada media ini di ruang kerjanya.

Ia juga mengatakan ada juga acara yang di lakukan oleh beberapa Desa, termasuk lomba yang ada di Desa Temekan. Di Kecamatan Seteluk ada juga lomba seni dan budaya yang akan dilakukan oleh sanggar seni Lala Jenis Basamaras, dengan tujuan dalam rangka memperingati ulang tahun RI 74 termasuk juga memperingati harlah KSB.

Dia berharap agar acara festival Taliwang masuk dalam event kalender nasional dalam rangka pelaksanaan pembangunan kepariwisataan di Sumbawa Barat secara berkelanjutan. (LNG05)

Kasilog Korem 162/WB Lepas Galena Rescue Java Offroad Jelajah Lombok

Rombongan Java Offroad yang akan melakukan penjelajahan wilayah Pulau Lombok hingga tanggal 1 September mendatang pagi ini dilepas Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., yang diwakili Kasilog Korem 162/WB Letnan Kolonel Inf Supriadi, SH. MM didampingi Dirlantas Polda NTB Kombes Pol Amin Litarso, SH., di Hotel Aruna Senggigi Kecamatan Batulayar Lombok Barat, Kamis (29/8).

Mataram - Para peserta Java Offroad berasal dari seluruh Indoensia menggunakan 56 unit kendaraan Jeep dan Trail dengan misinya membantu pemulihan pariwisata NTB khususnya Lombok pasca gempa bumi, melaksanakan bakti sosial diantaranya membantu pembangunan tempat ibadah, pembagian sembako dan penanaman pohon, konservasi terumbu karang dengan melakukan penanaman terumbu karang dan melaksanakan kegiatan belajar Bersama dengan siswa sekolah dasar.

Kepala Penrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., seusai menerima dan melepas para peserta Java Offroad di Makorem menyampaikan kegiatan Java Offroad ini merupakan salah satu bagian Galena Rescue yang akan dilaksanakan selama empat hari kedepan.

"Ini sebagai salah satu bentuk kepedulian dari anak bangsa untuk membantu masyarakat Lombok bangkit dari keterpurukan pasca dilanda gempa bumi tahun lalu," ujar Kapenrem.

Sesuai agenda, kata Dahlan, mereka akan menuju Kuta Mandalika Lombok Tengah, Kecamatan Sembalun Lombok Timur dan Desa Malaka kecamatan Pemenang Lombok Utara. "Masing-masing lokasi yang sudah mereka tentukan akan melakukan kegiatan sosial," terang pria kelahiran Taliwang KSB tersebut.

"Kita berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi NTB menuju NTB bangkit dan gemilang," pungkasnya. (LNG01) 

Penjabat Sekda NTB Jadi Doktor Ilmu Pemerintahan Pertama di NTB

Penjabat Sekda NTB, Ir. H. Iswandi, M.Si, dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan ke-81 di Indonesia dan yang pertama di NTB. Dalam disertasinya, Iswandi mengusung judul “Pengaruh Karakter Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas Implementasi Kebijakan Pro Poor di NTB”.

Jatinangor - Disertasi tersebut dipaparkan Iswandi di Gedung Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (29/8/2019). Pencapaian lain yang diraih Iswandi adalah predikat Cum Laude dengan IPK 3.82.

Sejumlah pokok pikiran menarik terungkap dari disertasi doktor di program pascasarjana IPDN tersebut. 

Disertasi itu memotret penanggulangan kemiskinan yang kita jalani selama ini dengan menjadikan pendekatan ekonomi sebagai panglima. Indikator makro ekonomi menjadi rujukan utamanya. Wajah kemiskinan kita pun ikut berfluktuasi sesuai pasang surutnya indikator makro ekonomi yang berkembang. 

Dalam disertasinya, Iswandi menilai, tak ada yang salah dengan pendekatan ekonomi ini. Untuk jangka pendek, pendekatan ekonomi bisa menjawab persoalan kemiskinan dengan cepat. Tetapi kita perlu satu pendekatan yang bersifat jangka panjang dan mampu mengatasi kemiskinan secara lebih mendasar dan lebih berkelanjutan.

Pendekatan dimaksud adalah yang tidak semata-mata melihat orang miskin sebagai data statistik dan obyek sasaran aneka rupa bantuan dan program pembangunan. Satu pendekatan yang mampu memberikan kepastian orang miskin tumbuh dengan memiliki daya tahan (survivalitas) yang kuat. Bukan saja kuat menahan kemiskinannya, tetapi juga kuat untuk berjuang keluar dari garis kemiskinannya secara mandiri dan bertanggung jawab. 

Kemampuan bertahan warga miskin, menurut Iswandi harus menjadi indikator penting dalam melihat kemiskinan.  Daya tahan yang kuat akan menjadi pondasi yang kuat bagi orang miskin mengelola diri dan lingkungannya. Sehingga secara invidual maupun kolektif, orang miskin mampu merespon kemiskinannya dengan respon yang sehat dan produktif.

Daya tahan yang kuat itu sekaligus merefleksikan karakater diri orang miskin yang kuat pula. Dan itulah adalah modal sosial yang besar untuk melawan kemiskinan.

Membangun survivalitas pada diri orang miskin, tidak mungkin kita serahkan pada mereka sepenuhnya. Mereka butuh dukungan organisasi pemerintahan yang berperan sebagai pelaksana kebijakan penanggulangan kemiskinan.

Karena itu, setiap unit kerja penanggulangan kemiskinan pada tingkatan apapun di pemerintahan, wajib dan mutlak harus memiliki karakter kepemimpinan yang baik dan budaya organisasi yang kuat terlebih dahulu.

Iswandi memaparkan, tanpa karakter kepemimpinan yang baik dan budaya organisasi yang kuat, unit kerja penanggulangan kemiskinan tidak mungkin dapat menjadi pendorong tumbuh kuatnya daya tahan orang miskin. Yang terjadi di unit kerja tersebut, tidak lebih dan tidak bukan hanya pelaksana teknis bantuan dan program yang bersifat administratif belaka. Tanpa ada transformasi karakter di dalamnya. Akibatnya, tidak tercipta efektifitas penanggulangan kemiskinan yang hendak dicapai.

Efektivitas penanggulangan kemiskinan akan terjadi jika pendekatan ekonomi dan penguatan daya tahan orang miskin, menjadi satu paket penanggulangan kemiskinan yang komprehensif. Untuk itu, yang utama dan pertama adalah membangun karakter kepemimpinan yang baik dan budaya organisasi yang kuat pada tiap satuan dan unit kerja penanggulangan kemiskinan.

Setelah itu, setiap unit kerja ikut mendorong tumbuh kuatnya survivalitas  orang miskin melawan kemiskinannya. Jika ini yang berjalan, kerja-kerja penanggulangan kemiskinan diyakini akan lebih efektif. Tepat sasaran dengan hasil yang optimal. (LNG04)

Energi Terbarukan Mampu Mengembangkan Sektor Pariwisata di NTB

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, menegaskan bahwa sektor pariwisata masih menjadi sektor prioritas bagi Provinsi NTB. Saat ini, sejumlah terobosan di sektor ini mulai membuahkan hasil yang menggembirakan.

Mataram - Menurut Gubernur, kebijakan untuk memajukan pariwisata tidak melulu ditempuh dengan meningkatkan anggaran promosi pariwisata. Sebab, pariwisata adalah sebuah sistem yang saling berkaitan dan terus menerus berubah secara dinamis.

Selama hampir setahun menjabat, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB bersama jajarannya terus berupaya mendorong semakin terkoneksinya NTB dengan daerah dan negara lain.

Upaya tersebut rupanya mulai menghasilkan dampak positif. Terutama terhadap sektor swasta. “Direct flight langsung dari Perth ke Lombok misalnya sudah instant impactnya meningkatkan jumlah wisatawan datang ke Lombok hampir 200 persen,” ujar Gubernur.

Gubernur menambahkan, program zero waste yang kini dijalankan Pemprov NTB juga pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap pariwisata.

“Zero waste, ujung-ujungnya ya pariwisata juga. Begitu juga membangun dermaga, jalan raya, rumah sakit, sekolah, beasiswa dan lain-lain punya impact serius pada kemajuan pariwisata kita,” ujarnya.

Pengembangan ketahanan energi juga menjadi salah satu elemen yang berkorelasi dengan sektor pariwisata NTB. Penyediaan energi terbarukan menjadi hal yang akan mendukung berkembangnya pariwisata.

Kaitan dengan hal itu, Gubernur NTB mengutarakan kegembiraannya melihat investasi di bidang energi terbarukan mulai masuk dan bergeliat. Bersama Menteri ESDM, pada Kamis pagi (29/08/2019) melihat Investasi Energi Terbarukan di Pringgabaya Lombok Timur bersama Bupati Lombok Timur.

“Karena progresnya yang bagus, Pak Menteri, PLN dan Investornya langsung hari ini memutuskan investasi lagi 15 Megawatt tambahan,” ujarnya.

Gubernur menambahkan, investasi dan membangun energi terbarukan adalah hal yang menarik. “Bukan hanya penting untuk kepentingan ketersediaan energi kita. Tapi juga untuk kepentingan pariwisata kita,” tegasnya.

Gubernur menambahkan, upaya memajukan sektor pariwisata tak harus melulu dilihat dari anggaran pariwisata. “Tapi juga dengan usaha-usaha dan investasi di bidang renewable energi seperti ini. Pariwisata masa depan adalah Green Tourism yang mensyaratkan infrastruktur-infrastruktur seperti solar panel ini,” tandas Gubernur. (LNG04) 

Gubernur NTB Hadiri Pelaksanaan Evaluasi SAKIP

Gubernur Provinsi NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menghadiri Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Wilayah Provinsi NTB, bertempat di Hotel Golden Palace, Kamis (29/8/2019).

Dalam sambutannya, Gubernur berharap pelaksanaan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) ini dapat berjalan semakin baik. Sehingga kerja keras semua yang terlibat mendapatkan hasil yang sesuai harapan.

Pada kesempatannya juga Gubernur menyampaikan banyak terimakasih kepada Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan II, Dra. Nadimah, MBA sebagai penanggung jawab pada kegiatan evaluasi tersebut.

Gubernur meminta agar peserta yang hadir dapat menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari Dra. Nadimah. "Semoga dengan kehadiran ibu Nadimah, yang memiliki latar belakang pendidikan Matematika ini, dapat menginspirasi Bapak dan Ibu dari berbagai Institusi ini," ungkap Gubernur pada sambutannya.

Dra. Nadimah pada kesempatannya, menyampaikan bahwa evaluasi tersebut merupakan suatu kegiatan bersama dalam menyukseskan pelaksanaan perubahan dan penerapan sistem akuntabilitas Kinerja khususnya pada wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. (LNG04)

APBD NTB 2020 Resmi Ditetapkan

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menghadiri Rapat Paripurna keempat masa persidangan kedua DPRD Provinsi NTB tahun 2019 yang digelar di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Nusa Tenggara Barat, Kamis (29/8/2019).

Sidang rapat tersebut beragendakan penyampaian laporan badan anggaran atas hasil pembahasan Raperda tentang APBD tahun anggaran 2020, laporan Pansus III yang membahas Raperda tentang perubahan atas Perda no 11 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Provinsi NTB. Kemudian, dilanjutkan dengan keputusan DPRD NTB tentang persetujuan DPRD NTB terhadap Raperda tentang APBD tahun Anggaran 2020. Lalu diakhiri dengan pendapat akhir Gubernur NTB yang kali ini diwakili oleh Wakil Gubernur.

Wakil Gubernur mengatakan pembahasan RAPBD NTB tahun anggaran 2020 ini telah melalui dinamika yang sangat menyita perhatian, konsentrasi, serta tenaga dan waktu.

"Alhamdulillah semua ikhtiar tersebut telah dapat kita rangkul dan rumuskan dalam satu pandangan dan komitmen yang sama. Yaitu bagaimana meyakinkan dan memastikan bahwa RAPBD yang telah kita bahas, rumuskan dan tetapkan Ini dapat menjadi APBD yang aspiratif, responsif, akseleratif, untuk mencapai tujuan NTB Gemilang pada tahun 2020 mendatang," ungkap Wagub. 

Di akhir sambutannya, Wagub  berterima kasih kepada seluruh pimpinan dan anggota dewan atas komitmen, perhatian dan kesungguhannya selama proses pembahasan sampai dengan persetujuan ditetapkannya rancangan peraturan daerah ini.

"Semoga semangat kebersamaan yang selama ini kita bangun, mampu menjadi energi positif untuk melaksanakan berbagai tugas dan tanggung jawab, untuk pencapaian pembangunan NTB Gemilang," tutur Wagub di hadapan anggota Dewan yang hadir. 

Badan anggaran DRPD NTB menyetujui Raperda tentang APBD 2020 untuk dituangkan dalam berita acara persetujuan bersama antara pimpinan DPRD dengan Gubernur NTB setelah mendapatkan persetujuan anggota DPRD NTB dalam sidang paripurna tersebut.

Agenda sidang penyampaian laporan tersebut kemudian ditutup oleh Ketua DPRD Prov. NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH dengan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh perangkat OPD karena dengan koordinasi yang baik nota anggaran bisa disahkan. (LNG04) 

NTB Expo Dibuka Langsung Oleh Gubernur NTB

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah membuka secara resmi kegiatan NTB Expo 2019 yang bertempat di Pelataran Utama Islamic Center Mataram, Kamis (29/8/2019).

Mataram - Gubernur didampingi istri, Hj. Niken Saptarini Widyawati selaku Ketua TP PKK Provinsi NTB. Turut pula hadir Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM, Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB, Ketua OJK NTB dan sejumlah kepala OPD lingkup pemerintah provinsi NTB.

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan agar kegiatan NTB Expo 2019 bukan hanya menjadi ajang promosi dan pemasaran produk. Akan tetapi, dapat dimanfaatkan pula sebagai tempat menyambung jejaring usaha, kenalan, dan juga menjadi tempat yang menggembirakan.

"Expo ini mudah-mudahan menjadi tempat kita bersenang-senang, bertemu sahabat lama, kerabat dan mudah-mudahan banyak manfaat lain yang bisa kita hadirkan di tempat expo ini," kata Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini.

Bang Zul berharap kegiatan NTB Expo 2019 ini kedepannya dapat meningkatkan pembinaan usaha kecil dan menengah yang ada di Nusa Tenggara Barat. "NTB Expo ini kita buka, mudah-mudahan di penghujung senja ini, Insya Allah Expo kita ini menjadi Expo yang berbeda," harapnya.

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM, Suparno SE, MM , menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi yang unggul dalam berbagai hal. Antara lain, dalam bidang kerajinan, fashion, pangan serta pariwisata.

"Untuk itu semangat berkarya dan berkreasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah perlu mendapat perhatian dan fasilitasi dari berbagai pihak," tutur Suparno.

Suparno melanjutkan bahwa peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan oleh koperasi usaha kecil dan menengah kedepannya agar lebih diperhatikan. Utamanya di era globalisasi yang kian terbuka setiap tahunnya.

"Para pelaku koperasi usaha kecil mikro dan menengah dituntut untuk terus menerus menggali serta mengembangkan budaya untuk meningkatkan keunikan karya budaya lokal yang dimiliki saat ini," ujarnya.

Kegiatan NTB Expo diharapkan mampu menjadi media inspiratif, edukasi, pengembangan wawasan dan jejaring usaha, serta memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi pengembangan kinerja koperasi usaha kecil dan menengah di Indonesia.

"Semoga pameran ini menjadi salah satu pintu gerbang menguatnya produk koperasi usaha mikro kecil dan menengah di pasar lokal maupun di pasar global, serta meningkatkan perekonomian di Nusa Tenggara Barat pada khususnya," pungkasnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Saswadi, MM, dalam laporannya menyampaikan bahwa NTB Expo 2019 merupakan rangkaian kegiatan dalam memeriahkan HUT RI ke 74 dan hari UMKM Nasional serta menyambut Simposium Asia Pacific Geoparks Network (APGN) 2019 ke-6 yang akan berlangsung di NTB.

NTB Expo 2019 akan berlangsung dari tanggal 29 Agustus sampai dengan 2 September 2019. Kegiatan yang diisi dengan berbagai pameran produk unggulan, produk UKM dan berbagai hiburan dan perlombaan ini diikuti sekitar 130 UMKM se-NTB. (LNG04)

Ikuti NTB Ekspo, KSB Pasarkan Produk Lokal

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat bekerja sama dengan Forum Komunikasi Usaha Mikro Kecil Menengah (FKUMKM) Kabupaten Sumbawa Barat mengikuti kegiatan NTB Ekspo yang digelar di pelataran utama islamic center Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Mataram - Kegiatan pameran diisi dengan produk UMKM yang ada di Sumbawa Barat," jelas Kepala Bidang Koperasi, Firmansyah, S. IP di Mataram. Pada Kamis, (29/8).

Ia mengatakan bahwa yang datang ke acara pameran NTB Ekspo dari Kabupaten Sumbawa Barat yaitu dari Dinas Koperindag, Bappeda dan DMPTSP.

Tambahnya, produk yang di pasar oleh Sumbawa Barat yaitu produk lokal seperti Abon Taliwang, Kopi Rarak, Baso Siong, Madu, Kerajinan Kayu, Barang limbah yang dijadikan miniatur dan aneka jajanan khas Sumbawa Barat.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, SE., M. SC pada jam 15.30 Wita. Acara NTB Ekspo akan di buka dari 29 Agustus sampai 2 September 2019. (LNG05)

Rabu, 28 Agustus 2019

Dua Ekor Lumba-lumba Terdampar Di Pantai Kertasari, Satu Ekornya Mati

Dua ekor hewan yang dilindungi terdampar di pantai kertasari tepatnya di perantaran batu rusung dan batu korban sekitar jam 6 pagi. Pada Kamis, (29/8).

Sumbawa Barat - Saat pertama kali melihat dan menemukan oleh warga kertasari yang bernama Syamsudin, Dia mengatakan ada dua ekor lumba-lumba sedang berupaya keluar dari pantai menuju laut lepas, dengan gerak lemah lumba-lumba ini bergerak meninggalkan areal pesisir pantai.

Ia menjelaskan kemungkinan hewan ini sudah meninggal dan terdampar di depan kampung tepatnya di belakang rumah Andi Lohong.

"Aku menunggui dan mengamati dari bibir pantai dan sedikitpun mataku tak mau lepas melihat perjuangan lumba-lumba dari jauh, saya hanya melihat dari jauh karena aku tidak bawa perahu, setelah itu saya mengamati perjalanannya sampai posisi dia berada didekat batu rusung," jelasnya.

Di hubungi melalui seluler Andi Irma salah satu aktifis perempuan menuturkan bahwa sebenarnya ada dua ikan lumba-lumba tersebut tapi yang satunya bisa di selamatkan oleh Syamsuddin salah seorang nelayan Kertasari.

Ia mengungkapkan bahwa panjang ikan lumba-lumba tersebut 2,23 M dan tubuhnya penuh luka, setelah itu hadirlah dari penyuluh perikanan dan Babinkamtibmas Desa Labuhan kertasari.

Sambung Irma, Ikan yang mati duluan digeret sama Syamsuddin dan teman ikan tetap mengikuti sambil melompat-lompat yang disaksikan oleh warga kertasari, namun tetap dihalau untuk masuk oleh Syamsuddin di takutkan nanti temannya ikut mati. 

Ikan yang mati tersebut langsung di kuburkan oleh warga kertasari," tutupnya. (LNG05)

Tim Peneliti Badan Keahlian DPR RI Kunjungi Korem 162/WB

Kepala Staf Korem 162/WB Letnan Kolonel Inf Endarwan Yansori  bersama para Perwira staf Korem 162/WB  sambut kunjungan kerja tim Peneliti Badan Keahlian DPR RI di Makorem 162/WB, Rabu (28/9).

Mataram - Kasrem 162/WB dalam sambutannya mengucapkan "selamat datang" kepada rombongan sejumlah 8 orang dibawah pimpinan Prof Dr Muhammad Mulyadi AP. MSi di Makorem 162/WB.

Keterlibatan TNI dalam penanggulangan bencana alam berpedoman pada  Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 untuk melaksanakan perbantuan dalam menanggulangi akibat bencana, penanganan pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.

Dalam implementasinya,  Satuan TNI didaerah telah menyusun organisasi satgas PRC PB untuk mengantisipasi setiap kemungkinan bencana yang timbul baik ditingkat Provinsi maupun ditingkat Kabupaten/Kota.

Selain itu Korem dan Kodim jajaran juga rutin dalam setiap tahunnya melaksanakan latihan posko secara bergiliran dg persoalan pada penanggulangan bencana alam, ujarnya.

Lebih lanjut Yansori juga mengatakan, terkait dengan jumlah personel dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana alam  tergantung pada besar kecilnya bencana serta dampak kerusakan yang ditimbulkan.

Dalam kesempatan yang sama Kasrem juga menjelaskan bahwa perlu adanya kepastian dan kecepatan dukungan anggaran bagi prajurit TNI dilapangan, khususnya pada saat tanggap darurat.

Dengan kekuatan dan kemampuan yang ada TNI lebih mudah untuk dimobilisasi karena lebih terorganisir dan lebih jelas dalam Komando dan Pengendalian sehingga dapat menjadi motor penggerak kegiatan dilapangan.

Korem 162/WB dan satuan jajaran tidak memiliki perlengkapan secara khusus untuk digunakan dalam  penanggulangan bencana alam, namun dengan perlengkapan militer yang ada, sedapat mungkin bisa digunakan dalam kegiatan.

Ketua tim Prof. Dr. Muhammad Mulyadi, AP, M.Si., juga menyampaikan bahwa maksud kedatangan ke Korem 162/WB untuk mengumpulkan informasi, data dan keterangan baik dari Korem 162/WB maupun dari BPBD Provinsi NTB dan Kabupaten/Kota yang dilakukan dengan wawancara dan tanya jawab secara langsung maupun dengan pengisian cek list.

Adapun hasilnya nanti, akan dijadikan sebagai bahan kajian penelitian lebih lanjut untuk menyusun regulasi yang tepat dalam pelibatan TNI maupun pihak pihak lain terkait dengan penanganan bencana alam, ujarnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kalak BPBD Provinsi NTB dan para Kalak BPBD Kabupaten/Kota.  (LNG01) 

TINGKATKAN SINERGITAS DENGAN POTENSI SAR MELALUI RAKOR DAN LATSARDA

Dalam rangka meningkatkan sinergitas dengan Potensi SAR dalam penanganan bencana/musibah yang terjadi di wilayah NTB, Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram menggelar rapat koordinasi (Rakor) dan latihan SAR daerah (Latsarda), Rabu (28/08).

Mataram - Bertempat di hotel Lombok Raya, Mataram, acara yang secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai unsur/potensi SAR terkait yang berada di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram.

 "Pertemuan yang digelar hari ini dalam rangka menunjang kegiatan penyelenggaraan tugas-tugas pencarian dan pertolongan, baik pada kecelakaan penerbangan, kecelakaan kapal, bencana alam, dan kondisi membahayakan manusia," kata Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama, S.IP saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Menurut dia, kunci sukses penanganan suatu kejadian kecelakaan dan bencana adalah kerja sama, soliditas dan sinergi dari setiap institusi atau organisasi yang terlibat dalam sebuah operasi pencarian dan pertolongan.

Semua potensi SAR hadir dengan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki, kemudian dihimpun oleh sebuah sistem operasi yang menjamin bahwa kemampuan dan kekuatan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjawab tantangan tugas di lapangan.

Budi menambahkan Basarnas sebagai lembaga pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat harus hadir, saling mendukung, dan bersinergi dalam memberikan pelayanan pencarian dan pertolongan sesuai amanah Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.

"Peran potensi SAR sangat penting mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Basarnas. Dengan adanya rapat koordinasi dan latihan di daerah ini lah salah satu upaya kita menyinkronkan dan memberi penjelasan tentang keterlibatan potensi SAR," ujarnya.

Saat ini, kata dia, jumlah personel yang dimiliki Basarnas sebanyak 3.500 orang yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut baru 30 persen dari ideal kebutuhan sumber daya manusia sebanyak 10.000 orang.

Budi menambahkan pemerintah pusat sedang berpikir keras supaya bisa memberikan lebih lagi kepada daerah untuk memenuhi kebutuhan personel Basarnas dan meningkatkan kelengkapan alat utamanya.

"Setiap tahun Basarnas memperoleh tambahan personel sebanyak 200 orang. Namun, jumlah tersebut seimbang dengan yang keluar setiap tahunnya. Oleh sebab itu, peran potensi SAR sangat penting mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Basarnas," katanya.

Sementara dalam sambutannya, Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, juga mengakui bahwa sinergitas menjadi hal pokok dalam menghadapi suatu bencana.

Pihaknya juga tidak bisa bekerja sendiri ketika menghadapi suatu bencana. Namun, dibutuhkan sinergi yang kuat dengan pihak lain, baik Basarnas, TNI-Polri dan potensi SAR lainnya.

"Yang paling menjadi perhatian kita semua adalah koordinasi dalam penanganan bencana. Saat rapat koordinasi kebencanaan yang dihadiri Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, ada pertanyaan apa hal yang paling sulit dirasakan saat bencana, jawabannya koordinasi. Kenapa demikian, karena kita belum memiliki sistem mitigasi kebencanaan yang baik," katanya.

Disela-sela acara pembukaan Rakor dan Latsarda, ada sebuah momen yang tidak kalah penting, yaitu penyerahan sertifikat tanah hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara dan Sumbawa yang diterima oleh Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama, S.IP. Lahan yang dihibahkan ini nantinya akan dibangun Pos Pencarian dan Pertolongan, sehingga setiap kejadian bisa direspon oleh tim penyelamat (rescue) dengan cepat. (LNG01)

Paparkan Program Pemprov Dalam Pembukaan Rakor Daerah, Wagub Pertegas Program Revitalisasi Posyandu


Wagub NTB memberikan sambutan sekaligus membuka agenda Rapat Koordinasi Daerah Staff Ahli gubernur
Kabupaten/kota se NTB, Dengan Tema Sosialisasi Permendagri No. 33 Tahun 2019. 

Mataram - Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djaliliah memberikan sambutan sekaligus membuka rakor yang diadakan di Hotel Grand Legi Mataram (28/8). 

Dalam sambutannya, wagub menjelaskan terkait MoU yang telah ditandatangani dengan Bupati/Walikota Se-NTB.

"Pemerintah provinsi ntb telah menandatanagani MOU dengan bupati walikota se-NTB untuk meyakinkan hal-hal yang harus kita perjuangkan bersama terutama didalam oenanggulangan kemiskinan" Jelas Wagub. 

Wagub memaparkan berbagai program yang diusung pemerintahan provinsi, salah satunya revitalisasi posyandu. Menurut Wagub, permasalah kesehatan dan sosial merupakan permasalahan yang terjadi di 10 kabupaten kota di NTB. 

"Kita masih ada PR tentang gizi buruk, stunting, buruh migran ilegal, narkoba, pendewasaan usia perkawinan, dan banyak hal-hal lain yang mana permasalahan-permasalahan itu bukan hanya permasalah kesehatan saja tapibjuga menyangkut permasalahan sosial" Ujar Wagub. 

Posyandu merupakan kegiatan yang dilakukan setiap bulan, disetiap dusun di seluruh Kabupaten/Kota di NTB. 

"Kalau kita bisa intervensi posyandu maka tentunya program-program yang kita harapkan berhasil itu bisa berjalan dengan baik. Kita mengintervensi posyandu ini dari sisi 
Terkait anggaran program, Wagub menjelaskan bahwa tidak semua anggaran itu harus dibiyai provinsi atau kabupaten. Justru sebagian besar adalah bagaimana kita mampu menggerakkan APBDes. 

"Jadi nanti di setiap desa di seluruh NTB ini APBDes nya itu harus dialokasikan untuk insentif kader, itu sudah berjalan. Tapi bagaimana kita bisa meyakinkan insentif kader itu minimal 150.000. Untuk bisa memaksimalkan fungsi kader ini, sehingga fungsibedukasinya itu berjalan terus. 
Kemudian juga apbdas itu diperuntukkan juga untuk fasilitas posyandu" papar wagub. 

"Kemudian ada pelatihan kader yang harus di anggarkan dari APBDes, yakinkan bahwa kadernya itu terlatih. Sehingga bisa diharapkan akan memberikan edukasi ke masyarakat." Tambahnya. 

Pemerintah Provinsi berharap agar MoU yang tanda tangani dengan bupati walikota se-NTB tersebut berjalan di setiap Kabupaten/Kota. Rakor ini dihadiri oleh para staff ahli gubernur, serta Bupati/Walikota Se-NTB. (LNG04) 

Polisi Amankan 2 Orang Yang Memiliki Bahan Peledak

Satuan Reskrim Polres Sumbawa Barat pada Rabu, (28/8) telah diamankan 2 orang laki-laki yang diduga melakukan tindak pidana kepemilikan bahan peledak tanpa izin.

Sumbawa Barat - Terduga pelaku dalam kasus ini berinisial KRD, (34), pekerjaan Wiraswasta, alamat Kecamtan Seteluk KSB, dengan rekannya JYS, (23), pekerjaan Nelayan, alamat Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat.

Tempat kejadian perkaranya di Dermaga perikanan Tano dusun Pinamin Desa Tano Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat. Dengan waktu kejadian pada hari Rabu 28 Agustus 2019 sekitar pukul 05.00 Wita," terang Kapolres Sumbawa Barat AKBP. Mustofa, S. Ik., MH melalui Kasat Reskrim AKP. Muhaemin S. Ik.

Ia menjelaskan kronologis kejadiannya pada hari Rabu 28 Agustus 2019 sekitar pukul 05.00 Wita berdasarkan laporan dari masyarakat personil Opsnal Satuan Reskrim Polres Sumbawa Barat melakukan penyelidikan di Desa Poto Tano Kecamatan Seteluk terkait maraknya penangkapan Ikan dengan menggunakan BOM.

Setelah itu personil melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara dan didapati terduga pelaku akan ke laut untuk menangkap ikan dengan menggunakan Bom Ikan, langsung tim melakukan penangkapan yang dipimpin oleh IPDA Irvan Surahman.

Ia juga menerangkan barang bukti yang diamankan dari terduga pelaku yakni 1 buah botol kratindaeng yang berisikan serbuk korek api dan pupuk cantik serta 7 buah sumbu terbuat dari serbuk korek api, 2 kilogram pupuk cantik yang telah di goreng dengan minyak gas dan 1 buah korek gas.

Selanjutnya terduga pelaku dan barang bukti diamankan di Mako Polres Sumbawa Barat guna kepentingan penyidikan lebih lanjut. (LNG05)

150 Penambang PETI Di Taliwang Mendapat Sosialisasi

Penambang emas tanpa ijin yang ada di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat mendapat sosialisasi mengenai penertiban terhadap penambangan emas tanpa ijin (PETI).

Sumbawa Barat - Kegiatan itu dilakukan pada Rabu, (28/8) pukul 09.00 Wita yang bertempat di Aula Kantor Camat Taliwang dengan tamu undangan sekitar 150 orang yakni pemilik gelondong dan pemilik Tong se Kecamatan Taliwang.

Hadir dalam acara sosialisasi ini yaitu Camat Taliwang Suryaman, S. STP, Kapolsek Taliwang AKP. Muhammad Fatoni, SH, Kabid P2P Dinas Kesehatan KSB, Yusfi Halid, SKM, Kepala bidang Amdal Dinas Lingkungan Hidup, Sri Sulastri, Kanit tipiter Sat Reskrim Polres Sumbawa Barat Aipda Susilo, SH, Kepala Desa dan Lurah se Kecamatan Taliwang dan anggota Koramil Taliwang Pelda Zainudin.

Camat Taliwang Suryaman, S.STP mengatakan bahwa tugas kami hanya memberikan informasi bahwa akan ada penertiban aktifitas PETI.

Ia juga menjelaskan bahwa pada sosialisasi ini, pihaknya menghadirkan beberapa instansi terkait agar para PETI di KSB mengetahui data tentang bahaya penambangan tanpa ijin.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Yusfi Halid, SKM menjelaskan bahwa pihaknya telah diberikan perintah untuk memberikan sosialisasi terkait aktifitas PETI di KSB.

Di dalam kesehatan PETI ini disebut sebagai pertambangan skala kecil. Kami telah menemukan peningkatan penyakit tidak menular di KSB saat ini. Penyakit tidak menular ini masuk dalam prioritas oleh Kementrian Kesehatan yaitu Kanker, ginjal, darah tinggi dan lainnya.

Ia juga mengungkapkan dengan adanya peningkatan Trend tersebut diduga karena adanya pengelolaan logam berat seperti mercury dan air raksa.

Di mana dampak dari mercury akan terasa 10 tahun kedepan. Untuk mendukung hal tersebut Pemerintah KSB telah mengundang balai besar pencegahan penyakit Surabaya untuk melakukan penelitian secara acak yaitu sebanyak 20 orang dan hasilnya terdapat 16 orang yang memiliki kadar logam atau mercury yang tinggi.

Masih dilokasi yang sama Kepala bidang Amdal Dinas Lingkungan Hidup Sri Sulastri menuturkan bahwa ini peran kita semua yaitu menjaga lingkungan sekitar kita.

Upaya dari Dinas LH yaitu pengendalian pencemaran dan memperbaiki lingkungan yang telah tercemar.

"Bapak- bapak semua bisa mencari referensi tentang pencemaran lingkungan ini, dilokasi PETI pasti ada penampungan limbah yang tidak sesuai dengan aturan," ungkapnya.

Dari Kepolisian melalui Kapolres Sumbawa Barat AKBP. Mustofa S. Ik., MH melalui Kanit Tipiter Aipda Susilo, SH menjelaskan bahwa penambangan tanpa ijin akan di kenakan pasal 103 Undang-undang nomor 9 tahun 2009 terkait pencemaran lingkungan.

Ia juga mengatakan bahwa ada bahan dan zat yang mencemari lingkungan yaitu bahan B3 yang membahayakan kelangsungan hidup manusia dan mencemari lingkungan.

"Bagi pemilik lubang dapat dikenakan undang-undang Minerba, Kami inginkan dari penertiban ini ada solusi, Saat ini kami masih melakukan penertiban aktifitas PETI di Wilayah Sekongkang yang mana lokasi pertambangan masuk dalam kawasan PT AMNT dan dia mengajak mari kita jaga kelestarian lingkungan dan tinggalkan aktifitas PETI.

Melangkah ke diskusi Ruslan Mustami salah satu pengusaha gelondong bertanya praduga tak bersalah itu pasti ada alat bukti yaitu saksi ahli tentang hasil kesehatan yang di lakukan balai besar pencegahan penyakit Surabaya.

Kades persiapan Lamunga menanyakan agar dari Dinas Sosial, Dinas Koperindag bisa menjelaskan Undang - undang 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup tidak sesuai karena, aktifitas yang kami lakukan bukan di kawasan hutan lindung. Dan dia menanyakan apa penggantinya pekerjaan apabila penambangan tanpa ijin dihentikan.

Ada juga Dahlan dari Kelurahan Sampir menanyakan kami mencari pekerjaan sendiri dan tidak merepotkan Pemerintah. Sebelum aktifitas tambang ditutup maka kami minta agar aktifitas tambang di PT AMNT di cek juga pencemaran lingkungannya.

"Kami menolak aktifitas PETI di hentikan, kami minta bukti tertulis dari Dinas Kesehatan dan lingkungan hidup terkait dampak aktifitas PETI di KSB dan kami beri waktu 3 hari," jelasnya.

Jawaban dari Kanit tipiter terkait pertanyaan penambang yaitu Lingkungan tercemar karena adanya penggunaan mercury diluar pengawasan dan telah ada penilitian bahwa ada dampak dari aktifitas PETI tersebut.

Camat Taliwang menjawab bahwa apa yang menjadi tuntutan masyarakat penambang terkait pekerjaan lain yang akan diberikan sebagai pengganti aktifitas PETI.

Arifin Ayub dari Kelurahan Sampir mengatakan kami ingatkan jangan sampai ada kepentingan lain dari rencana penertiban aktifitas PETI, masyarakat bertanya yaitu ada rencana perusahaan besar masuk mengelola kawasan tambang rakyat.

"Kenapa aturan hanya berlaku untuk rakyat kecil saja," cetusnya.

Jawaban dari Dinas Kesehatan bahwa kami bekerja memilik bukti hasil penelitian bahwa telah terdapat pencemaran lingkungan dari aktifitas PETI di Kecamatan Taliwang.

Tambahnya, kami tidak pilih kasih dan kami sampaikan apa adanya bahwa data yang kami punya valid apabila masyarakat ingin melihat silahkan datang ke Dinas Kesehatan.

Di akhir diakusi, H. Lukman Kelurahan Sampir mengatakan bahwa pertemuan ini tidak ada solusinya, kami mau menanyakan apa memang mau ditutup atau di siapkan lokasi yang khusus untuk penambang rakyat. (LNG05)