Sabtu, 12 Oktober 2019

Tiga Desa Di Kecamatan Gunungsari Gelar Perjusami

Giri Menang - Untuk membangkitkan semangat sekaligus membentuk karakter dan kedisiplinan para siswa, tiga desa yakni Desa Penimbung, Mekar Sari, dan Bukit Tinggi menggelar kegiatan Perkemahan Jum'at-Sabtu-Minggu (Perjusami). Ada sekitar 500 siswa/siswi mulai dari tingkat RA, SD, SMP, SMA dan MA yang mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan yang digelar di Desa Penimbung itu rencananya berlangsung mulai tanggal 11-13 Oktober 2019. Kegiatan dibuka Camat Gunung Sari M. Mudasir, Jum'at (11/10).
Mudasir yang juga Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) mengapresiasi pihak-pihak yang telah mencetus kembali kegiatan perkemahan itu. Terlebih koordinasi para pencetus atau yang peduli terhadap pendidikan yakni Pemerintah Desa dan para Kepala Sekolah. Melihat bangkitnya motivasi khususnya melalui pendidikan pramuka, Mudasir rencananya akan mengandakan kegiatan ini menjadi acara tahunan.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang sudah 10 tahun terbenam, sekarang muncul lagi. Melalui kegiatan perjusami ini diharapkan dapat membangkitkan kembali nilai-nilai kepramukaan dalam dunia pendidikan," katanya semangat.
"Nilai-nilai pramuka yang mengajarkan banyak hal positif diharapkan kembali untuk diterapkan di dunia pendidikan seperti kedisiplinan, bekerja sama, empati serta tanggung jawab," tambahnya.
Di tempat terpisah Waka Binawasa Kwartir Cabang Lombok Barat, Muhdar mengatakan, acara perkemahan Perjusami juga akan dirangkai dengan acara pengukuhan dan pelantikan Mabigus dan pengurus gugus depan untuk Kecamatan Gunungsari.

Jumat, 11 Oktober 2019

Aneka Jus Buah

Aneka Jus Buah

Kerang Saus Tiram

Kerang Saus Tiram

Nasi Goreng Iga Kambing

Nasi Goreng Iga Kambing

Nasi Goreng Iga Sapi

Nasi Goreng Iga Sapi Dengan Cita Rasa Yang Berbeda

Siapkan Generasi Lombok Barat Yang Sehat, Bupati Canangkan Aksi Bergizi

Giri Menang – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pagi tadi (11/10) mencanangkan program Aksi Bergizi di Kabupaten Lombok Barat. Pencanangan dirangkai dengan senam bersama dan aksi minum Tablet Tambah Darah (TTD) oleh ratusan pelajar yang hadir.
Bentuk dari program Aksi Bergizi ini sendiri adalah intervensi kepada para remaja dengan memberikan suplemen gizi maupun perubahan perilaku sehat dan gizi. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku para remaja tentang kesehatan reproduksinya.
Intervensi dari program ini memiliki tujuan yang cukup besar, yaitu memperbaiki status gizi makro, gizi mikro serta perilaku yang lebih sehat. Program Aksi bergizi ini akan memiliki dampak yang sangat besar bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, karena aksi bergizi ini tidak hanya berdampak pada pencegahan stunting, namun juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi yang pada akhirnya dapat meningkatkan umur harapan hidup, sehingga juga akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Lombok Barat.
“Sekitar tahun 2016 lewat Dinas Kesehatan sudah melakukan sensus tentang kondisi gizi anak di Lombok Barat, terutama yang perempuan. Kita di Lombok Barat tingkat persentasenya tinggi sekali, sekitar 60-70 persen terutama pada perempuan. Pertama, anemia dan kedua kekurangan gizi,” terang Bupati H. Fauzan Khalid.
Aksi ini sebenarnya sudah mulai dijalankan jajaran Dinas Kesehatan Lombok Barat sejak awal tahun 2019. Melalui Surat Edaran Bupati Lombok Barat Nomor 444/91/DIKES/I/2019, seluruh sekolah tingkat SLTP dan SLTA di Lombok Barat diminta untuk melaksanakan aksi tersebut. Praktiknya, setiap hari Rabu selama 45 menit semua sekolah diminta untuk melakukan sarapan bersama, meminum TTD, dan menyelenggarkaan kegiatan literasi dengan “modul aksi bergizi”.
Untuk lebih memaksimalkan program ini, Pemkab Lombok Barat kemudian menuangkan aksi ini dalam Peraturan Bupati (Perbup) No. 49 Tentang Aksi Bergizi di satuan pendidikan. Perbup ini memberikan celah kepada setiap satuan pendidikan untuk bisa menganggarkan bantuan kepada para siswa/siswi, kemudian anggaran sosialisasi kepada siswa/siswi termasuk orang tua/wali untuk memperhatikan gizi dan nutrisi.
“Masa depan bangsa kita itu ada pada pundak mereka. Saya kira tidak ada artinya kita berbicara tentang Four Point O (4.0) tanpa menyiapkan generasi muda kita dari sekarang supaya mereka sehat dari sisi jasmani dan tentunya juga rohani,” terang bupati.
Kabupaten Lombok Barat sendiri memiliki progres yang sangat baik dalam penurunan angka kasus stunting. Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, Kabupaten Lombok Barat mampu menurunkan kasus stunting secara signifikan. Dari angka 49.8% di tahun 2007 menjadi 25.4% di tahun ini. Melalui intervensi sejak pre kehamilan dengan program Aksi Bergizi ini diharapkan target Lombok Barat bebas stunting tahun 2024 dapat tercapai.
“Penurunan stunting di Lombok Barat ini hasil dari perjuangan bersama sekaligus bentuk kepedulian dari UNICEF, bahwa Lombok Barat dijadikan pilot project sebagai salah satu daerah yang berhasil menurunkan stunting dengan progresnya sangat bagus,” ungkap Fauzan.
Sementara itu Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI, Kartini Rusnandi menyambut baik program Aksi Bergizi yang dicanangkan Lombok Barat. Kartini menilai masyarakat Indonesia masih kurang dalam melakukan aktivifas fisik, dan makan buah dan sayur. Ia berharap dengan dicanangkannya program ini prilaku masyarakat dapat menjadi lebih sehat.
"Saya ucapkan terima kasih sudah digemakan bagaimana beraktivifas fisik dengan senam bersama tadi. Satu hal lagi kami meminta bahwa Lombok Barat bisa mencanangkan juga bagaimana anak-anak di sekolah harus setiap hari bisa berolahraga. Semoga kegiatan ini juga dapat memacu masyarakat Lombok Barat untuk menjadikan anak-anak yang sehat, bugar, produktif dan berprestasi," harapnya.

Kamis, 10 Oktober 2019

Menjadi Destinasi Wisata Dunia, KLU Persiapkan SDM

Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Utara menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Diving yang di selenggarakan di Warung Mimpi Manis Gili Meno Kecamatan Pemenang mulai tanggal 10 s.d 13 Oktober 2019. 

Lombok Utara - Acara ini dibuka langsung oleh kepala dinas pariwisata dan kebudayaan KLU Pidi Eka Kusuma dan didampingi oleh Kabid.PPSDM Abdul Goib Annas. Jumlah peserta sebanyak 40 orang yang merupakan para diving yang ada di Gili Meno, Gili Air. Narasumber berasal dari staf pariwisata RI, unsur TNI AL, Polair, Basarnas, serta instansi terkait.

Annas selaku ketua panitia dalam laporannya mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan pelatihan ini dalam rangka memberikan ketrampilan, skill, pengetahuan bagi para diver, sehingga para pemandu wisata diver yang ada di tiga gili  bisa menjadi diver yang profesional sesuai dengan menjadi harapan dan keinginan pemerintah, bisa melayani tamu dengan baik.

Lebih jauh annas mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini juga, para diver akan diberikan sertifikat sehingga mereka tidak lagi menjadi diver yang ilegal. Diharapkan pariwisata di Lombok Utara akan menjadi lebih baik dan lebih bagus dengan adanya diver yang telah dilatih. 

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan dalam sambutannya mengungkapkan bahwa dalam rangka Lombok Utara menjadi Destinasi Dunia perlu disiapkan SDM.
" Dalam rangka Lombok Utara menjadi destinasi wisata dunia, perlu menyiapkan para pelaku wisata khususnya para pemandu wisata diving yang profesional, berlisensi dan bersertifikat di kabupaten Lombok Utara " Ungkap 

Para peserta akan diberikan materi, pengetahuan serta praktek yang langsung dipandu oleh narasumber sekaligus instruktur. Selain itu juga para peserta diberikan pengetahuan tentang pengamanan laut, penyelamatan serta bidang kesehatan. Praktek lebih banyak diberitakan kepada para peserta tentang diving sedangkan materi lebih sedikit.

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, para diver bisa membentuk sebuah komunitas, persatuan untuk para diver sebagai wadah mereka. Karena pemerintah daerah Lombok Utara menginginkan semua profesi harus memiliki organisasi persatuan, komunitas profesi. (LNG06) 

Ketua LSM FPKD : Cabut Kepmenaker No 228 Tahun 2019, Karena Merugikan Rakyat

Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Pemantau Kebijakan Daerah (LSM FPKD) menolak perluasan jenis pekerjaan yang boleh diisi oleh Tenaga Kerja Asing (TKA), karena dapat merugikan rakyat dan menutup ruang anak bangsa untuk bekerja di negaranya sendiri

FPKD menolak pemberlakuan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) No 228 Tahun 2019 tentang jabatan tertentu yang dapat diduduki oleh pekerja asing.

Zulkifli Bujir selaku Ketua LSM FPKD menilai kebijakan tersebut berpotensi mengancam keberadaan tenaga kerja lokal, sehingga ruang dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan semakin sempit ditengah angka pengangguran yang semakin bertambah di Indonesia.

Menurut Kief sapaan akrabnya, dengan membebaskan pekerja asing bisa bekerja di berbagai jenis perusahaan, akan membuat pencari kerja lokal asal Indonesia kesulitan mendapat pekerjaan.

“Kebijakan ini bertentangan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, khususnya terkait dengan BAB mengenai TKA,” ungkap Kief dalam siaran persnya di Taliwang, Selasa (10/09).

Kembali menurut Zulkifli Bujir, ada tiga pelanggaran yang bisa saja terjadi bilamana peraturan tersebut diberlakukan.

Pertama, TKA yang bekerja di Indonesia wajib didampingi oleh pekerja lokal. Selain itu, TKA juga harus faham dengan budaya yang korelasinya dengan Bahasa yaitu bisa berbahasa Indonesia. Dengan adanya perluasan seperti ini, bisa saja terjadi TKA bekerja tanpa pendamping dari tenaga kerja lokal.

Kedua, TKA berketrampilan (Skill Worker) wajib didampingi tenaga kerja lokal, sehingga terjadi transfer of job (perpindahan pekerjaan) dan transfer of knowledge (perpindahan pengetahuan).Tujuannya, ketika masa kontrak kerja TKA sudah habis, maka posisinya bisa digantikan oleh tenaga kerja lokal. Jika pekerjaan yang bisa diduduki TKA diperluas, maka perpindahan keahlian dan perpindahan pekerjaan tidak akan terjadi.

Ketiga, TKA yang bekerja di Indonesia tidak boleh unskilled worker (pekerja tidak terampil). Hal ini untuk memberikan proteksi terhadap pencari kerja lokal.

Dengan adanya kebijakan perluasan tersebut, menurut Kief maka membuka peluang TKA unskilled worker mengisi posisi pekerjaan di Indonesia, sehingga kesempatan kerja semakin sulit didapatkan. Oleh karena itu, kami secara kelembagaan meminta agar Kepmenaker No 228 Tahun 2019 dicabut. (LNG05)

Komisi II DPRD KSB Kunjungi Kementerian Perindustrian RI

Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Perindustrian RI di Jakarta, Jum'at pagi, (11/10).

Jakarta - Rombongan Komisi II di terima oleh Bambang Irianto (Kepala Bagian pada Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah) Kementerian Perindustrian RI dan membahas beberapa hal.

Dalam kunjungan tersebut, Komisi II dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD KSB  Merliza, S. Sos. dan ketua Komisi II Aheruddin Sidik,SE.,ME menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas penyelesaian renovasi atau perbaikan mesin pabrik pupuk organik di Kecamatan Poto Tano KSB, yang kondisinya saat ini sudah tuntas dan siap dioperasikan.

Selain itu, Komisi II juga meminta perhatian dari Kementerian terkait, untuk program pembangunan dan pengembangan sektor industri di KSB, termasuk juga pihaknya mengusulkan bantuan mesin pengolahan rotan untuk wilayah Brang Ene.

Lanjut Aher, politisi muda Kecamatan Seteluk itu mengungkapkan bahwa pihaknya juga mengusulkan mesin pengolahan pakan ternak untuk wilayah Kecamatan Seteluk untuk mendukung keberadaan pabrik pupuk organik yang sudah ada tersebut.

"Setelah mendengar usulan dari DPRD KSB, pihak Kementerian menyambut positif usulan yang sudah kami sampaikan," tuturnya.

Maka dari itu, Ia meminta Dinas terkait dalam hal ini Disperindagkop KSB untuk serius dan terus membangun komunikasi dan koordinasi ke Kementerian untuk mengawal usulan tersebut. (LNG05)

Penutupan MTQ, PKL Panen Untung

Giri Menang – Momen malam penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-28 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2019 di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Rabu (09/10) di Lapangan Kantor Bupati Lobar menjadi berkah bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan barang dagangan mereka di arena utama MTQ ini. Perhelatan dua tahunan ini membuat pendapatan PKL meningkat drastis sejak 2 Oktober lalu.
PKL yang datang dari berbagai penjuru baik warga Lobar maupun dari daerah lain ketiban untung di dalam event keagamaan yang dirangkaikan dengan stand bazar tersebut. Seperti yang dituturkan Faruq (23), salah satu dari puluhan PKL yang memanfaatkan momen penutupan MTQ dengan berjualan Sosis Bakar.
"Alhamdulillah, selama MTQ berlangsung penghasilan saya meningkat drastis, ini yang dikatakan MTQ membawa berkah," ujarnya.
Sebelum adanya MTQ ini, kata mahasiswa IKIP ini, sejak pagi dia biasanya berjualan di Desa Jembatan Kembar Lobar dan mendapat penghasilan Rp 200-300 ribu setiap harinya.
"Tapi dengan adanya MTQ ini, saya dapat berjualan 500-800 (ribu rupiah) dengan mulai berjualan setelah magrib sampai acara MTQ selesai," ungkapnya bersyukur.
Hal senada dikatakan Sungken (35), warga Majeti Kecamatan Narmada yang ikut juga merasakan manfaat adanya MTQ. Anak satu anak ini berjualan Es pelangi.
"Alhamdulillah MTQ membawa berkah dan rizki, awalnya keseharian saya jualan es pelangi ini dengan harga satuan Rp 10.000 dengan penghasilan Rp 100-300 ribu, namun dengan adanya MTQ ini penghasilan saya meningkat menjadi 800-900 ribu per malam," syukurnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kab. Lobar Agus Gunawan selaku koordinator stand pameran dan bazar serta PKL menuturkan, event MTQ ke-28 bukan hanya menampilkan bakat Qori'/Qoriah saja melainkan juga dirangkaikan dengan menampilkan produk-produk lokal semua kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB di stand bazar.
"Sejak dimulainya MTQ tingkat Provinsi NTB tanggal 2 Oktober lalu stand pameran dan bazar berjumlah 16 stand. Terdiri dari 10 stand untuk kabupaten/kota se-provinsi NTB dan 6 stand dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kab. Lombok Barat seperti Disperindag, Koperasi UMKM, Tenaga Kerja, Dinas Sosial, Dinas Perpustakaan dan Dinas Kelautan, "ungkap Agus.
Stand-stand yang ada, kata Mantan Kasat Pol PP Lobar ini, menampilkan produk -produk unggulannya dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB.
"Khusus untuk PKL, mereka berjualan di sebelah barat arena utama MTQ dan yang berjualan sekitar 50 PKL dan tidak dipungut biaya," pungkasnya.

Fauzan Khalid : Kerja Di Pemerintahan Tidak Cukup Dengan Niat Baik

Giri Menang – Untuk menjaga kebijakan pemerintah desa tetap dalam alur yang sesuai dengan hukum, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Desa se-Lobar. Acara yg diikuti seluruh kepala desa se-Lobar ini digelar di Aula Kantor Bupati Lobar, Kamis (10/10).
Selain sebagai arahan bagi kepala desa, rakor ini juga diharapkan dapat menjadi ajang evaluasi, klarifikasi dan mencari solusi dari permasalah-permasalahan yang dihadapi di pemerintahan desa. Aparat desa juga diharapkan mampu mengawal pemanfaatan dana desa baik ADD maupun DD menjadi lebih transparan dan akuntabel.
Bupati H. Fauzan Khalid yang hadir membuka acara menerangkan jika rakor ini memfokuskan ke hal-hal yang mungkin bisa mengarahkan kebijakan Kepala Desa ke persoalan hukum. Bupati menghimbau agar pemerintah desa harus tetap berhati-hati dalam membuat kebijakan agar tetap sesuai dengan aturan. Selain itu, kebijakan yang dibuat harus dapat dipertanggung jawabkan.
“Kerja di pemerintahan, kerja di birokrasi, itu tidak cukup dengan niat baik. Bagaimana pun mulianya niat kita dan baiknya niat kita, tetapi kemudian tidak sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan, itu tetap kena (masalah hukum, red). Karena ini bukan persoalan niat baik, tapi bagaimana supaya uang negara bisa dipertanggung jawabkan secara akuntabel,” jelas Fauzan.
Rakor kemudian dilanjutkan dengan pemaparan diantaranya menyangkut pengelolaan laporan, perkara pidana dan perdata, korupsi serta alur penanganan permasalahan Dana Desa. Hadir sebagai narasumber yakni perwakilan Kejaksaan Negeri Mataram, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi NTB, Balai Mediasi NTB, dan Polres Lombok Barat.

Dibangunkan Jalan, Warga Desa Mekarsari Gelar Tasyakuran

Giri Menang – Sebagai bentuk syukur atas dibangunnya akses jalan di desanya, warga Desa Mekarsari yang berada di Kecamatan Gunungsari menggelar tasyakuran. Acara ini juga dihadiri Bupati H. Fazuan Khalid didampingi Kepala Dinas PUPR I Made Artadhana, dan Camat Gunungsari M. Mudasir, Kamis (10/10).
“Kegiatan ini sebagai bentuk syukur kami bersama warga atas pembangunan. Khusus kepada Bupati Lombok Barat Bapak Fauzan Khalid, kami sangat berterima kasih, karena tanpa perhatian beliau jalan ini tidak akan dibangun,” kata Kepala Desa Mekarsari, Nasrudin.
Disampaikan Nasrudin, dari 22 kilometer ruas jalan yang ada di Desa Mekarsari, baru satu kilometer jalan yang sudah selesai dihotmix. Kendati demikian, warga Desa Mekarsari tetap bersyukur. Adanya jalan ini membuat akses transportasi ekonomi warga setempat berjalan lebih baik lagi.
"Kami akan jaga dan rawat jalan ini, karena jalan hotmix bisa dipakai selama 30 tahun," tegas Nasrudin.
Sementara itu, Bupati H. Fauzan Khalid dalam kesempatan itu berjanji akan berusaha melanjutkan pembangunan yang tersisa. Untuk itu bupati meminta doa dan dukungan warga agar hajat yang diikhtiarkan dapat rampung secepatnya.
“Jalan meskipun sedikt tapi kita sudah bangun. Insya Allah mohon doanya bisa mencari uang untuk membangun kebutuhan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat. Mudah-mudahan akan kita akan lanjutkan di tahun 2020," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas PUPR I Made Artadana menjelaskan, anggaran jalan di Desa Mekarsari akan diusulkan kembali untuk dikerjakan tahun 2020 mendatang.
“Jalan di Desa Mekarsari yang sedang dikerjakan sepanjang 1 km satu paket dengan ruas jalan yang ada di Lembahsari, sehingga total panjangnya 3,5 km. Dan yang belum dikerjakan untuk diusulkan tahun 2020 sepanjang 3 km," kata Made.

Rabu, 09 Oktober 2019

NW mengecam keras tindakan menyerang menkopolhukan RI jend. Wiranto.

Tindakan penyerangan oleh orang yang tidak dikenal terhadap Mentri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto menggemparkan se-antero Nusantara. Berbagai kecaman terhadap tindakan itu muncul, salah satunya dari Organisasi Islam terbesar di NTB yakni Nahdlatul Wathan (NW).

"Tidak boleh dibiarkan siapapun dia dan apapun alasannya sebebasnya melakukab tindakan kekerasan sesama warga negara apalagi kepada pejabat negara," tegas Sekretaris Pengurus Wilayah NW, H. Irzani.,M.Si.

Ia mendorong adanya tindakan peyelidikan yang cepat terhadap aksi penyerangan secara tiba terhadap pak Wiranto di Pandeglang Banten kamis kemarin, "Nahdlatul Wathan mendesak aparat kepolisian utk seegera mengambil tinfakan cepat mengusutnya," tuturnya.

Lanjutnya, di negara NKRI ini, semua warga negara apalagi pejabat negara harus dijaga dan diberikan jaminan keamanan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tindakan biadab yang tidak berprikemanusiaan seperti yg terjadi ini tdk pernah dibenarkan dalan ajaran agama manapun. Kita diajarkan saling menghargai, saling mengayomi dan saling menjaga.

"Sebagai sekum PWNW NTB saya mengajak semua elemen bangsa dimanapun berada dan apapun agama serta keyakinannya mari kita jaga persaudaraan sesama ummat manusia,  sesama ummat beragama dan sesama anak bangsa utk tetap saling menjaga, menghargai dan saling menghormati," kata H. Irzani.

Ia berharap kepada aparat penegak hukum agar tindakan yang membuat kekacauan,  menebar ujaran kebencian dan tindakan brutal harus menjadi atensi prioritas. (LNG02)

Danramil Empang Pimpin Gotong Royong Cor Masjid Nurul Ikhlas Labangka

Komandan Koramil 1607-02/Empang Kapten Inf I Wayan Suledra memimpin seluruh anggotanya untuk bergotong royong pembangunan masjid Nurul Ikhlas bersama ribuan masyarakat Desa Labangka Kecamatan Labangka Sumbawa, Kamis (10/10).

Gotong royong pengecoran rangka tiang Masjid Nurul Ikhlas berlangsung mulai pagi hingga menjelang adzan zhuhur waktu setempat.

Komandan Kodim 1607/Sumbawa Letnan Kolonel Inf Samsul Huda, SE. M.Sc., memberikan apresiasi kepada satuan jajarannya yang kompak membantu warga binaannya dalam pengecoran masjid.

Menurutnya, kegiatan semacam itu harus terus dipupuk dan ditingkatkan, apalagi pembangunan sarana untuk kepentingan umum. "Masjid sebagai sarana peningkatan keimanan dan ketaqwaan bagi umat Islam, sehingga ini penting untuk kita dorong dan bantu dalam proses pembangunannya," ujar Dandim.

Selain itu, kata Dandim Alumni Akmil 2000 tersebut, semangat gotong royong masyarakat sudah mulai terlihat dengan banyaknya warga yang hadir dalam pembangunan masjid tersebut. "Ini menandakan sudah adanya kepedulian masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama," ungkapnya.

Dandim berharap para Babinsa maupun Danramil jajarannya untuk terus membangkitkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat khususnya warga binaannya dengan harapan apapun masalah yang dihadapi masyarakat dapat diselesaikan secara bersama-sama. (LNG01) 

Pimpinan DPRD NTB Dilantik, Gubernur Berharap Sinergisme Terus Terjaga untuk NTB Gemilang

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah beserta Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menghadiri Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah/Janji Pimpinan DPRD Provinsi NTB Masa Jabatan 2019-2024 di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD, Kamis (10/10/19) 

Mataram - Dalam sambutannya, Gubernur NTB mengucapkan selamat kepada empat Pimpinan DPRD NTB atas dilantiknya secara definitif. Ia berharap dengan hadirnya pimpinan definitif, DPRD NTB bisa terus bersinergi dalam melaksanakan program-program pemerintah dalam rangka meningkatkan pembangunan di wilayah NTB. 

"Mudah-mudahan sinergi kerjasama yang sudah baik terbangun selama ini, dengan hadirnya pimpinan definitif dan banyaknya darah-darah segar sebagai anggota DPRD Provinsi, akan lebih baik untuk mewujudkan NTB Gemilang", harap Gubernur.

Pengucapan sumpah Pimpinan DPRD Provinsi NTB masa jabatan 2019-2024 dipandu oleh Ketua Pengadilan Tinggi NTB yang diwakili oleh Hakim Tinggi Miniardi, SH, MH. Empat pimpinan NTB DPRD NTB difinitif yaitu Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH., MH. sebagai Ketua DPRD Prov. NTB, serta H. Mori Hanafi, SE., M.Comm, Drs. H. Muzihir dan H. Abdul Hadi, SE., MM sebagai Wakil Ketua DPRD NTB.

Selanjutnya, Ketua DPRD Provinsi NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan partai dan semua pihak yang sudah memberikan kepercayaan untuk menjadi pimpinan DPRD Provinsi NTB masa jabatan 2019-2024. 

"Kami memandang tugas pimpinan lembaga legislatif sebagai tugas mulia karena kami menyadari memimpin tugas Ketua DPRD NTB sangat sulit untuk mendapat kepercayaan masyarakat dalam menjalankan amanah rakyat semata" ungkapnya.

Facebook Hadir di Kota Mataram dalam Kampanye Facebook Laju Digital

Kampanye Facebook Laju Digital Hadir di Kota Mataram Sebagai Kota Penutup untuk Wilayah Indonesia Timur

Mataram - Mataram menjadi kota tujuan terakhir dalam rangkaian kampanye nasional Facebook Laju Digital untuk wilayah Indonesia Timur. Sejak September 2018 melalui kampanye Facebook Laju Digital, telah memberikan keterampilan digital dan pelatihan bagi pelaku usaha kecil dan menengah, komunitas, instansi pemerintah dan pelajar di 9 kota di Wilayah Indonesia Timur, termasuk Mataram, dan 7 Kota di wilayah Indonesia Barat. Kali ini Kampanye Facebook Laju Digital di adakan di Hotel Grand Palace, pada Kamis (10/10).

Facebook sudah menjadi platform trend sosial media di dunia sejak 15 tahun terakhir ini, dengan pengguna lebih dari 2 milyar di seluruh dunia. 

Ruben Hattari selaku Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia mengatakan, 

"Kami sangat bangga dapat menghadirkan kampanye Facebook Laju Digital di Mataram, yang menjadi kota terakhir di Wilayah Indonesia Timur. Kami di Facebook berkomitmen untuk membantu pemerintah, pelaku usaha kecil dan menengah, komunitas, serta generasi muda di seluruh Indonesia." 


"Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan pengguna facebook indonesia bisa menggunakan facebook secara optimal . Jadi mereka ini kalau menggunakan facebook bukan hanya sekedar kita terhubung sama teman atau kerabat kerja kita atau keluarga. Tapi juga bisa bagaimana meningkatan sosial experience." Tambah Ruben. 

Kampanye Facebook Laju Digital akan memperluas dan meningkatkan Keterampilan digital bagi pencari kerja, pelaku usaha kecil dan menengah, instansi pemerintah, komunitas, dan pelajar tingkat SMA/SMK.

"Pelatihan yang kami berikan membahas banyak hal dari praktik terbaik dalam pemasaran digital, keselamatan online, hingga membangun komunitas di era digital, dan masih banyak lagi. Kami dapat membantu anda yang ingin sukses di era digital tanpa memandang kemampuan digital anda. Apakah anda seorang pengguna baru maupun yang sudah mahir menggunakam facebook, Instagram, ataupun WhatsApp" jelas Ruben. 

Kampanye Facebook Laju Digital merupakan hasil kerjasama Facebook dengan kantor Staf Presiden RI, Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Relawan TIK, Siberkreasi, Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada. Facebook juga bekerjasama dengan YCAB Foundation untuk menghadirkan pelatihan bagi pelajar tingkat SMA/SMK di empat kota di wilayah Indonesia Timur sepanjang tahun 2019. (LNG04) 

Facebook Laju Digital, Memanfaatkan Medsos untuk Pengembangan Usaha dan Interaksi Sosial

Facebook Indonesia melaksanakan literasi digital melalui event Facebook Laju Digital. Event ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital kepada pemerintahan di NTB, pelaku UMKM, hingga beberapa komunitas yang menggunakan Facebook sebagai salah satu media untuk menyebarkan informasi.

Mataram - Event ini dikampanyekan oleh Facebook di 17 Provinsi di Indonesia. Provinsi NTB memiliki kesempatan menjadi provinsi ke 16 yang dikunjungi oleh Tim Facebook Indonesia. Kampanye Laju Digital diisi dengan seminar dan pelatihan terkait media sosial yang dilaksanakan di Hotel Golden Palace, Mataram, Kamis (10/10/2019).

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos., MM dalam kesempatan itu menjelaskan Facebook merupakan salah satu media sosial yang memiliki dampak luar biasa bagi pemerintah. Ia mengatakan tidak banyak pemimpin di Indonesia atau kepala daerah yang aktif menggunakan media sosial agar lebih dekat dengan masyarakat, padahal media sosial bisa menjadi media untuk mendengar langsung aspirasi masyarakatnya.

Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah menjadi salah satu kepala daerah yang menggunakan media sosial sebagai sarana berinteraksi dengan masyarakat NTB. "Kami telah membuktikan dari media sosial Gubernur NTB, sampai saat ini kita mendapatkan banyak masukan dan kritik yang di dalamnya memberikan arah dan saran. Kita mendengar dan melihat aspirasi masyarakat dari dekat," ungkap Karo Humas yang kerap disapa Bang Najam tersebut.

Pada kesempatan ini pula, Bang Najam menjelaskan terkait enam misi dari NTB Gemilang, salah satunya yaitu NTB Aman dan Berkah. NTB Aman dan Berkah sangat dibutuhkan bagi masyarakat NTB khususnya dalam bermedia sosial. 

"Jika kita ingin aman, maka amankan mulai dari jari-jari kita, pikiran kita, dan niat kita. Sehingga kita menjadi orang yang menyebarkan hal-hal yang positif bagi lingkungan dan semesta," tutup Bang Najam.

Di kesempatan yang sama, Kepala Kebijakan Publik Facebook di Indonesia, Ruben Hattari menjelaskan Facebook memberikan pelatihan kepada pemerintah, komunitas, LSM dan organisasi tentang bagaimana menggunakan sosial media untuk menyampaikan pesan-pesan positif.

"Sejak tahun 2016, Facebook telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 30.000 siswa, orang tua dan guru untuk melatih kemampuan berpikir secara kritis dalam menggunakan media sosial" katanya.

Ruben juga mengatakan, suksesnya kegiatan ini merupakan buah dari dukungan berbagai pihak dan berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan daya saing masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat NTB untuk sukses meraih era digital. (LNG04) 

Tingkatkan Tata Kelola Kearsipan Di Lingkungan Kanwil Kemenag NTB

Workshop tata kelola kearsipan ilingkungan kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan di hotel Puri Indah Mataram Jln. Sriwijaya No.132 Cakranegara mulai tanggal 11 s.d 13 Oktober 2019. 

Mataram - Hadir dalam kegiatan tersebut Kabag TU H.Sirojudin yang didampingi Kasubbag Hukum dMuhammadan FKUB Drs H.Nasrullah serta ketua panitia H.Lalu Amin,SH. Jumlah peserta 90 orang yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se NTB dan merupakan pelaksana administrasi.

H.Lalu Muhammad Amin selaku ketua panitia dalam laporannya mengungkapkan bahwa tujuan workshop ini untuk memberikan pemahaman serta pengetahuan tentang bagaimana tata cara pengelolaan kearsipan yang baik di satker. 

H.Lalu Muhammad Amin mengungkapkan bahwa arsip mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah kantor dan perlu pengelolaan arsip yang baik dan benar. Dan hal mutlak yang harus dilakukan di sebuah kantor ketika dalam membutuhkan arsip dengan cepat dan waktu yang singkat dapat ditemukan dengan cepat.

Kabag TU H.Sirojudin dalam sambutannya ketika membuka kegiatan mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting.

" Arsip merupakan sumber informasi sebuah organisasi atau perorangan, arsip ini sangat penting untuk mengingat kembali dan merupakan sumber pengingat kembali " ungkap H.Sirojudin

Lebih jauh H.Sirojudin bahwa tatangan kedepan terkait kearsipan ini sangat diperlukan oleh satker dan persoalan arsip akan berpengaruh kepada efektivitas Satker. Dan dalam pemeriksaan selalu yang dicari adalah arsip. Hilangnya sebuah arsip akan bisa menghilangkan sebuah sejarah dan sistem kearsipan saat ini harus dirubah kedalam sistem kearsipan digital untuk mengurangi tempat dan lebih hemat.

Dengan sistem arsip digital ini akan mampu mengubah dan membuat suasana kerja yang nyaman. Dan perlu juga dilakukan scan atas arsip untuk diarsipkan kedalam arsip digital dan bisa dibutuhkan pada saatnya nanti.

Harapan Kabag TU kedepannya pengelolaan arsip dapat dilakukan menjadi lebih baik dan profesional.

Lebih jauh, H.Sirojudin juga menyampaikan bahwa bagaimana pun melalui arsip ini kedepannya dapat menghindari terjadinya pekerjaan yang berulang - ulang dan data yang tersimpan dengan baik dan bisa dibuka kembali pada saat dibutuhkan dan bisa digunakan dalam pengambilan kebijakan.Perkuat arsip dan data di satker masing-masing dan para pelaku dan pelaksana administrasi yang lebih berkompeten.

Acara di pembukaan ditutup dengan doa yang dipimpin Kasubbag Hukum dan FKUB Drs H Nasrullah.

Menteri Pariwisata: NTB Jagonya Wisata Halal

Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu daerah andalan Indonesia untuk pengembangan wisata halal dunia. Bahkan, daerah yang memiliki Gunung Rinjani dan Tambora ini dikenal jago dalam hal pengembangan muslim friendly tourism.

Mataram - Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya di hadapan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat The International Halal Tourism Conference, di Hotel Golden Palace,  Kota Mataram, Kamis (10/10/2019) malam. 

Menpar menuturkan, sebelum ditetapkan sebagai destinasi wisata halal, pembangunan wisata di NTB berjalan lamban. Termasuk, jumlah wisatawannya juga masih sekitar satu juta orang. Namun, setelah memenangkan penghargaan sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia dan Destinasi Honeymoon terbaik dunia, pariwisata NTB mengalami peningkatan yang signifikan. 

Bahkan pada tahun 2016 lalu, Indonesia meraih 12 dari 16 penghargaan di bidang pariwisata pada ajang World Halal Travel Awards di Unites Arab Emirates. Dan Lombok-NTB mendapatkan paling banyak penghargaan.

"Lombok menerima paling banyak penghargaan. Lombok menerima tiga penghargaan, yaitu World Best Halal Beach Resort, World Best Halal Honeymoon Destination dan World Best Halal Travel Website," katanya di hadapan ratusan peserta konferensi yang dibuka Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Wakil Presiden terpilih Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin. 

Selain itu lanjutnya, tahun 2019 ini, NTB dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terbaik di Indonesia, versi Indonesia Muslim Travel Index. 

Ini katanya menunjukkan NTB memang jago dalam hal wisata halal. Selain itu katanya, NTB mengalami lompatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB.

"Sebelumnya hanya tumbuh dua persen. Begitu dapat the world best halal award, Ia melompat tajam, 32 persen. Domestic touristnya juga melompat tajam, 47 persen.”

Ia juga menjelaskan jumlah wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, dari tahun ke tahun, terus mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2020, jumlah wisatawan yang ke NTB ditargetkan 4,5 juta orang.

Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengungkapkan komitmennya untuk terus mengembangkan wisata halal di NTB. Apalagi NTB memiliki eksotisme dan aura yang berbeda dibanding daerah lain di Indonesia, bahkan dunia. 

"Banyak wisatawan yang kami temui, dari Australia, dari Korea mengatakan ketika datang ke Lombok, mereka merasakan aura yang berbeda. Banyak hal yang lebih indah. Lebih utama, eksotisme Lombok ini memang luar biasa," jelasnya disambut tepuk tangan para peserta konferensi.

Bang Zul, sapaan akrab Gubernur itu, juga menjelaskan Islam sangat compatible dengan wisata. Apalagi wisata halal yang saat ini menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat dunia. 

Orang nomor satu di NTB itu juga mengungkapkan seluruh perangkat infrastruktur untuk terus memajukan wisata halal di NTB ini. Salah satunya adalah Bank NTB Syari'ah. 

Dulu tuturnya, banyak yang meminta agar Bank NTB itu tidak menjadi Bank Syariah. Atau setidaknya ditunda dulu. Sebab bisa mengancam keberagaman yang ada di NTB. Namun, yang terjadi saat ini adalah sebaliknya. Kinerja seluruh karyawan, termasuk yang beragama Hindu, Kristen dan lainnya mengalami peningkatan. Menurut Gubernur, hal ini memperlihatkan aspek yang menakjubkan dari transformasi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah. Transformasi ini, menurutnya telah membuat kinerja seluruh pegawainya membaik.

Karena itu, Gubernur mengajak semua pihak, termasuk MUI, untuk terus memajukan wisata halal di NTB. Ia berharap ke depan akan ada direct flight dari berbagai negara untuk mengakselerasi pembangunan wisata di NTB. (LNG04)

Lombok Barat Komit Berantas Narkoba

Giri Menang – Semakin meningkatnya penyalahgunaan narkoba saat ini memerlukan atensi khusus dari seluruh lapisan masyarakat. Sebagai bentuk perhatiannya, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus mendesak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk segera mendirikan kantor BNN di Lobar. Pemkab Lobar berharap tahun 2020 kantor BNN di Lobar sudah bisa mulai dikerjakan.
"Saya sampaikan ke beliau (Kepala BNN, red) Lombok Barat yang akan bangun Kantor BNN. Tetapi mudah-mudahan tahun 2020 Lombok Barat sudah memiliki Kantor BNN. Tapi kalau tidak, kami Insya Allah yang akan membangun. Tetapi saya mohon ada semacam surat dari BNN supaya kami punya pintu masuk untuk menganggarkan untuk membangun Kantor BNN di Lombok Barat," kata Bupati Lobar H. Fauzan Khalid saat meresmikan Kampung Anti Narkoba di Dusun Bongor, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Rabu (9/10).
Dari data survei BNN NTB tahun 2017, bahwa prevalensi keterpaparan narkoba di wilayah NTB sebesar 1,8 persen dari jumlah penduduk provinsi NTB. Jumlah realnya mendekati 63.918 orang penyalahguna yang terpapar.
Tidak hanya unsur pemerintah saja, komitmen untuk memberantas narkoba juga diwujudkan kelompok pemuda Desa Taman Ayu dengan membentuk Gerakan Peduli Anti Narkoba (GPAN) Taman Ayu. Keseriusan gerakan ini dimulai dengan mencanangkan Desa Taman Ayu sebagai Kampung Anti Narkoba.
GPAN merupakan inisiatif yang digagas para pemuda yang beberapa diantaranya adalah mantan pecandu. Gerakan ini bermula dari rasa keprihatinan mereka melihat permasalahan narkoba di lingkungannya. Hal itu disampaikan Mursidin ketua GPAN.
“Dari terbentuknya GPAN ini mungkin menjadi aspirasi keperihatinan tiang dengan permasalah narkoba yang ada di Taman Ayu niki (ini, red), khusunya desa bongor terutama di kalangan para pemuda. Karena kami juga mantan narkoba juga, saya tau bagaimana sakitnya seorang pemuda. Dan bagaimana cara melepas narkoba itu sangatlah sulit akan tetapi dengan gerakan ini kita ke dusun-dusun untuk sosialisasi bagaimana bahayanya narkoba. Alhamdulillah semua tanggapan masyarakat terkait dengan program ini sangat positif, dan Insya Allah atas gerakan GPAN ini, habis peresmian ini tiang (saya, red) dan teman-teman akan merehab sembilan orang pecandu,” jelas Mursidin.
Komitmen pemuda Taman Ayu mendapat apresiasi tinggi dari Bupati H. Fauzan Khalid. Diharapkan gerakan ini secara massif dapat diikuti seluruh desa di Lobar sehingga Lombok Barat bersih dari narkoba.
“Alhamdulillah kita semua hadir diacara ini dalam acara jihad melawan narkoba. Saya bangga kepada adik-adik yang sudah berinisiatif menyelenggarakan acara ini. Saya baru sekali bertemu dengan Mursidin ketua gerakan ini tetapi sudah mampu menjadikan acara semeriah ini tentunya adalah karena didukung oleh seluruh masyarakat yang ada di dusun bongor ini,” ungkap bupati.
Senada dengan bupati, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Provinsi NTB Nur Rachmat memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada organisasi pemuda Desa Taman Ayu itu. Diharapkan kegiatan ini tidak sebatas pada acara seremonial dan pelantikan saja, tapi harus ada kelanjutannya.
"Yang jelas setelah kita ada komitmen harus ada kontiyu dan konsisten kita lakukan untuk berantas narkoba," pesannya.

Kesan Official MTQ Provinsi NTB Ke-28

Giri Menang – Kesuksesan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi NTB 2019 meninggalkan kesan yang positif bagi Official kafilah MTQ. Firmansyah, misalnya, official Kafilah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyebut Lobar cukup sukses sebagai tuan rumah. Bukan hanya panggungnya yang megah tapi juga yang lainnya.
"Penataan kafilah-kafilah dan dewan hakim di arena utama juga tertata rapi, " ungkap Firmansyah yang juga Kepala Bagian Kesra KSB saat diwawancarai di Kantor Bupati Lobar sebelum acara penutupan dimulai, Rabu (9/10).
Masyarakat Lobar lanjutnya, terlihat sangat antusias menyemarakkan MTQ, terlihat saat pawai ta’aruf yang digelar sebelum pembukaan MTQ. Meski dalam kondisi panasnya terik matahari masyarakat tetap antusias mengikuti event akbar tersebut. Secara pelayanan, kata dia, panitia MTQ dinilai sudah cukup memuaskan. Demikian juga dari sisi fasilitas kafilah. Namun, ada sedikit kesan yang kurang baik dirasakan.
"Masih terdapat beberapa kekurangan, seperti jadwal pertandingan yang kadang masih banyak yang tidak tepat waktu," ujarnya.
Akibatnya, lanjut Firmansyah, ada molor waktu untuk pelaksanaan lomba, misalnya mulai pukul 10.00 WIT akhirnya menjadi jam 11.35 WITA.
"Hal ini juga harus jadi perhatian, kita juga tersita waktu dengan menunggu,” ungkapnya.
Keluhan lainnya mengenai penginapan, di mana kafilah KSB mendapat penginapan di Kota Mataram. Hal ini, menurutnya, membuat lokasi MTQ dengan penginapan cukup jauh, sesuatu yang perlu menjadi perhatian LPTQ untuk kedepannya bisa lebih jeli menetapkan tempat penginapan. Namun demikian, dia mengaku sangat menikmati MTQ di Lobar ini.
"Tadi pagi kami diajak keliling ke Taman Narmada, Suranadi usai melaksanakan seluruh kegiatan MTQ, tidak hanya itu kami juga disuguhkan Sate Bulayak yang merupakan ciri khas makanan Lombok Barat," ujarnya senang.
Senada dengan Firmansyah, Ahyani official kafilah Kabupaten Bima merasa terharu dengan masyarakat Lobar yang sangat ramah dan pelayanan panitia sangat nyaman.
"Tadi pagi, kafilah Kabupaten Bima kebetulan menginap di Kelurahan Dasan Geres kita berkumpul sama warga, tokoh agama, tokoh masyarakat sebagai rasa terimakasih telah memberikan kami rasa nyaman," ujar Ahyani.

Fauzan Ajak Kepala Daerah Se-NTB Tandatangani Petisi Ke Pemerintah Pusat

Giri Menang – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid mengajak seluruh pimpinan daerah se-NTB termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTB untuk memberikan apresiasi lebih bagi para peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) berprestasi, baik itu Qori/Qoriah, Hafiz/Hafizah, dan lainnya. Bentuknya, dengan mengangkat mereka yang berprestasi pada MTQ tingkat nasional sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan untuk juara di tingkat provinsi minimal diangkat sebagai tenaga P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Hal itu disampaikan Bupati H. Fauzan Khalid pada acara penutupan MTQ ke-28 tingkat Provinsi NTB di Lapangan Kantor Bupati Lobar, Rabu (9/10) malam.
“Selama ini atlet yang menang di tingkat nasional diangkat jadi PNS. Meski pengangkatan tersebut bukan wewenang pemerintah provinsi, saya usul kita menandatangani petisi untuk disampaikan ke pemerintah pusat supaya Qori/Qoriah, Hafiz/Hafizah kita yang juara nasional bisa diangkat jadi PNS. Yang juara tingkat provinsi kita usul untuk mengangkat mereka minimal sebagai tenaga P3K,” kata bupati di hadapan Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah, dan tamu undangan lainnya.
Dalam gelaran MTQ ke-28 tingkat provinsi kali ini, juara umum berhasil diraih kafilah Kota Bima dengan raihan nilai 67. Disusul dengan kafilah Lombok Timur di urutan kedua dengan nilai 64. Sedangkan tuan rumah Lombok Barat harus puas berada di posisi ketiga dengan raihan 63 point.
Kendati tidak mampu mempertahankan predikat juara umum, Bupati Fauzan Khalid menyampaikan penghargaan yang tinggi bagi para kafilah Lombok Barat. Bupati juga mengapresiasi dukungan masyarakat yang turut menyukseskan gelaran MTQ di Gumi Patut Patuh Patju ini.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengucapakan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur, Ibu Wakil Gubernur yang telah mempercayakan pelaksanan MTQ kepada Kabupaten Lombok Barat. Terima kasih kepada seluruh pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung membantu proses pelaksanaan MTQ. Tanpa peran serta dan dukungan semua, tidak mungkin bisa sukses sesukses suksesnya. Terima kasih juga kepada dewan hakim yang bekerja tidak kenal lelah, dan objektif,” ungkap Fauzan.
“Terakhir saya mohon maaf kalau selama proses MTQ ini ada yang kurang. Yang baik diingat, yang kurang mohon dimaafkan. Walaupun tidak juara umum, Lombok Barat siap merebut kembali di MTQ mendatang,” tambahnya.
Sementara itu, senada dengan bupati, Wagub NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada masyarakat yang setiap harinya meramaikan gelaran MTQ di tiap-tiap majelis di Lombok Barat.
Dalam sambutannya, wagub juga berharap melalui gelaran MTQ ini dapat membuahkan hal-hal yang positif seingga jiwa Qur’ani tumbuh semakin subur di masyarakat NTB.
“Harapan kami, mari kita bersama-sama membudayakan segala hal yang dituntun dalam Al-Qur’an. Selain menghasilkan juara-juara, tentu yang terpenting adalah bagaiman kita membumikan Al-Qur’an,” harapnya.
“Terima kasih kepada Lombok Barat yang sudah menyelenggarakan MTQ yang luar biasa ini. Mudahan penyelenggaraan MTQ berikutnya bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.
Wakil Gubernur NTB Hj. Rohmi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah kabupaten Lombok Barat yang telah berhasil menyelenggarakan MTQ yang luar biasa.
"Mudah-mudahan penyelenggaraan MTQ selanjutnya di salah satu kabupaten kota di NTB supaya akan lebih baik lagi,"ucapnya
Di tempat terpisah, Bupati Lombok Timur H. Sukisman memberikan tanggapan positif atas hajat yang disampaikan Bupati Fauzan Khalid tentang petisi tersebut. Dikatakannya, di Lombok Timur sendiri Qori/Qoriah terbaik satu diberikan ganjaran hadiah umrah. Namun ia mengaku sedikit bingung untuk hadiah bagi juara dua dan tiga.
"Di Kabupaten Lombok Timur sudah menjadi tradisi juara satunya umrah. Dan untuk juara dua kita masih berfikir berapa jumlah yang harus kita berikan kepada mereka. Tentu akumulasi dari jumlah itu cukup besar, karena yang masuk final saja cukup besar, sebanyak 18 orang,” terang Sukisman.
“Terkait wacana Qori/Qoriah terbaik untuk diangkat menjadi tenaga kontrak P3K sangat kita support. Sangat -sangat berterimakasih. Bagaimanapun itu merupakan sebuah penghargaan bagi yang berprestasi," pungkasnya.

Raih Juara, Kota Bima Puji Lombok Barat

Giri Menang – Puncak pelaksanaan Musbaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Provinsi NTB ke-XXVIII ditandai dengan pengumuman juara di Arena Utama Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar), Rabu (9/10) tadi malam.
Setelah berlangsung selama sepekan dilaksanakan di Lobar, juara umum akhirnya berhasil diraih Kota Bima. Mengungguli Kabupaten Lombok Timur yang berada di posisi kedua dan Lombok Barat selaku tuan rumah di posisi ketiga. Dengan hasil ini, otomatis Lombok Barat belum mampu mempertahankan gelar juara umum yang diraih pada MTQ sebelumnya.
Sekretaris Umum panitia MTQ XXVIII tingkat provinsi, H. Rusni memberi tanggapan usai penutupan (9/10) malam tadi. Rusni menolak menyebutnya sebagai kegagalan. Ia lebih memilih mengatakan jika hasil ini merupakan keberhasilan yang tertunda.
"Insya Allah bisa kita rebut kembali pelaksanaan MTQ berikutnya," ucap Kepala Bagian Kesra Setda Lobar ini tersenyum.
Yang terpenting menurutnya adalah dengan pelaksanaan MTQ, masyaraat Lobar punya semangat untuk membumikan Al-Qur’an. Berbeda dengan lomba pada umumnya, perhelatan MTQ menurut Rusni lebih menitikberatkan pada penanaman nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Rusni mengaku pelaksanaan MTQ dengan Lobar sebagai tuan rumah terbilang cukup sukses dan memuaskan para peserta. Sejauh ini tidak ada komplain yang disampaikan para peserta selama pelaksanaan MTQ berlangsung sejak 2 Oktober lalu.
"Ke depan kita di LPTQ Lobar juga akan terus meningkatkan pembinaan agar bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi," ucap mantan Camat Gunungsari tersebut.
Sementara itu Riana, salah seorang peserta cabang Khot yang berhasil meraih juara I mengaku cukup senang dengan proses pelaksanaan MTQ di Lombok Barat. Ia menilai pelaksanaanya terbilang sukses dan berjalan lancar.
"Alhamdulillah saya juga senang Lombok Timur kini berhasil meningkatkan prestasinya. Dari yang semula posisi keenam saat MTQ di Kabupaten Bima kini meningkat drastis," akunya.
Tidak hanya Riana, Kabag Kesra Setda Kota Bima H. Ahmad juga memberikan kesan baik atas kesuksesan Lombok Barat sebagai tuan rumah MTQ tingkat provinsi tahun ini.
"Kami juga belajar dari Kabupaten Lombok Barat telah sukses melaksanakan MTQ tingkat Provinsi. Dari sisi kesadaran masyarakat mereka rasa memiliki acara oleh masyarakat. Dari sejak awal pembukaan sampai penutupan antusias masyarakat menonton begitu ramai," ujarnya.
Seperti diketahui, Kota Bima berhasil meraih juara umum pada gelaran MTQ tahun ini. Dengan begitu, Kota Bima telah berhasil membukukan tujuh kali juara umum MTQ tingkat provinsi.
"Alhamdullah kita hadir di Lombok Barat ini dengan satu keyakinan, oleh sebab itu keyakinan dan keikhlasan itu menghasilkan juara umum. Ini prestasi yang sangat luar biasa dan membanggakan seluruh masyarakat Kota Bima. Prestasi ini diharapkan dapat dijadikan dorongan untuk lebih mempersiapkan dan mematangkan diri dalam mewakili NTB pada MTQ tingkat nasional," tutupnya.

Muhammad Azhar, Sosok Yang Menjuarai Qori' Dewasa MTQ ke-28 Tingkat Provinsi NTB

Lombok Barat - Muhammad Azhar (32) berhasil mengharumkan nama Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-28 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Cabang Tilawah Putra. Pria kelahiran Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan Lobar ini meraih nilai 93, 33 dengan nomor peserta 3.06.
Azhar sapaan akrab, menceritakan mulai menekuni sebagai qori’ sejak Sekolah Dasar (SD). “Ya hobi sajak dan kebetulan guru-guru kami mungkin mendengar suara saya bagus, lantas ia mengajarkan saya bagaimana menjadi qori’ yang bagus, “ungkapnya usai menerima hadiah qori’ terbaik I dari Wakil Gubernur NTB di Arena Utama MTQ ke-28 Tingkat Provinsi NTB, Rabu (09/10/2019).
Perjalanan mengikuti ajang MTQ akunya, tidak mudah. Saat masih berusia anak-anak dia mengikuti lomba tingkat desa, tingkat kecamatan dan menuju tingkat kabupaten. “Alhamdulillah pada waktu itu saya menjuarai tingkat kabupaten cabang tilawah tingkat anak-anak," ingatnya.
Mendapatkan juara satu tingkat kabupaten merupakan tiket menuju MTQ tingkat provinsi, namun sayangnya ayah dari dua anak itu tidak mendapatkan juara. Pengalaman pertama dan tidak mendapat juara tidak membuatnya berkecil hati, ia terus belajar untuk memasihkan lantun-lantunan ayat suci al-Qur’an.
“Alhamdulillah dengan ketekunan dan kerja keras dan motivasi dari guru dan keluarga, MTQ berikutnya sekitar tahun 2000-an says bisa meraih juara pertama,” ungkapnya.
Yang sulit itu, lanjutnya untuk mempertahankan predikat juara pertama, saat ditanya bagaimana cara mempertahankan jura. Ia menuturkan, ya latihan secara rutin, selain latihan makan dan minuman tetap dijaga.
“Kalau makanan, saya selalu menjaga tidak keseringan memakan yang berminyak-minyak karena itu bisa mengakibatkan terganggu tenggorokan, kalau tenggorokan terganggu otomatis suara yang keluar tidak bagus. Selain makanan saya selalu menghindari minuman yang bersoda," ungkapnya.
Kerja keras untuk mempertahankan juara membuahkan hasil terbukti ia bisa jura terbaik I empat kali berturut –turut tingkat provinsi NTB. "Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah MTQ ke-28 Tingkat Provinsi NTB ini merupakan juara terbaik pertama yang keempat, ya juara terbaik pertama berturut – turut empat kali," ungkapnya sambil berulang-lang membaca hamdalah.
Saat ditanya motivasi untuk terus menggeluti qori’, ia menjelaskan alasannya sederhana menjadi qori’ itu tidak bisa megada-ada dan niat untuk lomba bukan untuk membangga-banggakan diri melainkan bisa menjadi kebanggaan keluarga, guru bahkan kabupaten tercinta yang notebene tempat saya lahir Kabupaten Lombok Barat. Selain menjadi kebanggan menjadi qori’, juga membawa faidah membawa pahala, “kan menjadi qori’ ini membaca lantunan-lantunan ayat suci al-qur’an, faidahnya mendapatkan pahala dan kalau mendapat juara dapat hadiah. Akhirat didapat, duniapun dapat, “cetusnya sambil ternyum.
Guru qori’ itu dalam benaknya mempunyai harapan khususnya kepada pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat untuk lebih memperhatikan para juara yang mengikuti MTQ atau STQ tidak hanya memberikan bonus berupa umroh atau tambahan uang saku melainkan memikirkan untuk kedepannya.
“Ya paling tidak kalau bisa kita bisa diangkat menjadi PNS atau tenaga kontrak,” harapnya.

Selasa, 08 Oktober 2019

Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menghadiri penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-XXVIII Tingkat Provinsi NTB, di Halaman Kantor Bupati Lombok Barat, Rabu (9/10/2019).

Wagub dalam sambutannya menilai  bahwa pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi NTB cukup baik dan luar biasa. Ini dilihat dari antusiasme masyarakat yang hampir setiap malam selalu memadati lokasi MTQ tersebut.

“Ini semua tidak terlepas dari semua dukungan masyarakat yang masih tetap setia ikut memeriahkan jalannya MTQ dan ini merupakan keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT,” ujarnya

Menurut Wagub, penyelenggaraan MTQ tidak bisa dipandang sebagai sebuah kegiatan seremonial biasa. Sebab, MTQ merupakan satu rangkaian dari syiar agama.

MTQ, merupakan upaya agar Al-Quran tetap dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Agar penutupan MTQ Provinsi NTB kali ini berlangsung semakin sukses, kami mengimbau pengunjung yang hadir agar sama-sama menjaga ketertiban dan menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya,” harap Wagub NTB.

Menurut Wagub, Al-Quran merupakan kalam ilahi yang tidak hanya sekedar dibaca. Tetapi, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memahami kandungan kitab suci Al-Quran.

“Tentu yang terpenting juga adalah kita bisa mengimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari,” imbuhnya. Oleh karena itu, selaku pemerintah daerah Provinsi NTB Wagub sangat mengapresiasi MTQ yang ke-28 ini.

Wagub berharap dengan kegiatan keagamaan, Insya Allah akan membawa seluruh warga NTB menjadi masyarakat yang cinta Al-Quran.

Sebelumnya, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si melaporkan bahwa MTQ tingkat provinsi yang ke-28 ini berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.

Lebih jauh, H. Fauzan Khalid mengungkapkan keinginannya kepada Wakil Gubernur NTB beserta seluruh Bupati dan Walikota yang hadir pada acara tersebut untuk menandatangani petisi dalam rangka mengusulkan kepada pemerintah pusat agar para juara MTQ tingkat nasional diangkat menjadi PNS. Dan, untuk Juara Provinsi minimal diangkat menjadi pegawai P3K.

"Meski pengangkatan tersebut bukan wewenang Pemerintah Provinsi, tapi saya berharap, kita sama-sama tandatangani petisi tersebut untuk kita usulkan ke pemerintah pusat," ungkap Bupati Lobar menutup sambutannya.

Di MTQ kali ini, juara umum dimenangkan oleh Kota Bima dengan nilai 67. Peringkat kedua diraih Kabupaten Lombok Timur dengan nilai 64. Peringkat ketiga Kabupaten Lombok Barat dengan nilai 63. Peringkat keempat Kabupaten Bima dan Kota Mataram dengan nilai 50. Peringkat kelima Kabupaten Lombok Tengah dengan nilai 43. Peringkat keenam Kabupaten Sumbawa dengan nilai 30. Peringkat ketujuh Kabupaten Dompu dengan nilai 24. Peringkat kedelapan Kabupaten Lombok Utara dengan nilai 23. Peringkat kesembilan Kabupaten Sumbawa Barat dengan nilai 18.

Kegiatan MTQ dihadiri pula unsur Forkopimda NTB, Bupati Lombok Timur, Asisten 1 Setda Kota Bima, Tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat beserta seluruh perwakilan kafilah se-Nusa Tenggara Barat. (LNG04)