Mataram,lGeoNews. Sepulang dari Kabupaten Sumbawa Barat mengunjungi masyarakat di wilayah yang terdampak banjir, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri untuk bertemu Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh di Pendopo Wali Kota Mataram pada Senin petang (16/02/17). Menteri Sosial beserta segenap jajaran Kementerian Sosial RI yang diantaranya adalah Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI Andi ZA Dulung diterima langsung oleh Wali Kota didampingi Plh. Kepala Dinas Sosial Kota Mataram H.L. Indra Bangsawan, untuk kemudian melanjutkan acara dengan membuka secara resmi Sosialisasi terkait Rencana Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Pemantapan Pelaksanaan Kegiatan E-Warong di Kota Mataram.
Melaporkan kondisi penyaluran BPNT di Kota Mataram, Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh mengatakan bahwa penerima program BPNT di Kota Mataram adalah penerima Raskin (Beras untuk Rakyat Miskin) yang kini disebut dengan Rastra (Beras Keluarga Sejahtera) dengan jumlah 35.721 KK. Sedangkan peserta program e-Warong di Kota Mataram yang juga merupakan peserta PKH (Program Keluarga Harapan) berjumlah 10.342 orang. Untuk program E-Warong, Wali Kota juga mengingatkan Menteri Sosial RI yang telah meluncurkan program tersebut di Kota Mataram pada bulan Desember 2016 yang direncanakan mulai beroperasi di awal tahun 2017 ini.
“Tentunya ini menjadi tindak lanjut dari program e-Warong yang pernah di-launching Ibu Menteri”, tuturnya.
Sementara dikatakan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, BPNT merupakan bagian dari ikhtiar Raskin yang sampai saat ini telah berjalan hampir selama 20 tahun. Dengan besaran bantuan non-tunai sejumlah Rp. 110.000,- setiap bulan, BNPT disalurkan sebagai pengganti penyaluran Raskin/Rastra yang selama ini kerap kali diberitakan bermasalah dengan enam ketidaktepatan. Yaitu; tidak tepat sasaran, tidak tepat jumlah, tidak tepat harga, tidak tepat waktu, tidak tepat kualitas dan tidak tepat administrasi. Dengan program ini, memungkinkan warga penerima manfaat dapat lebih leluasa mendapatkan dua jenis bahan makanan berupa beras dan gula sebagai prioritas, dengan kualitas yang diinginkan. Karena terdapat beberapa varian kualitas beras yang disediakan Bulog yang dapat dipilih dan disalurkan khusus bagi penerima manfaat BPNT.
Beberapa waktu lalu lanjut Menteri Khofifah, Presiden RI Joko Widodo memberikan sinyal mengenai akan adanya peluncuran beras secara masif dan serentak untuk program BPNT pada tanggal 23 Februari 2017 mendatang. Karena itu pihaknya segera menyiapkan frontliners, dalam hal ini Camat, Lurah, dan para petugas pendamping BPNT untuk siap siaga. Karena program BPNT ini merupakan program dengan format baru yang membutuhkan kerja keras dan sinergitas seluruh pihak terkait. Khofifah berharap masing-masing pendamping program agar terus memantau informasi terbaru melalui group aplikasi Whatsapp yang disediakan untuk mempermudah updateinformasi.
“Pada posisi ini saya juga minta Camat-Lurah bisa membantu menyampaikan info ini pada warga masing-masing penerima Rastra”, ujarnya.
Di Kota Mataram, masih dikatakan Khofifah, ada 111 e-Warong yang disiapkan untuk beroperasi melayani peserta program BPNT. Bagi para pendamping program yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut diharapkan untuk dapat memastikan di e-Warong mana peserta teregistrasi, juga membantu peserta mengaktivasi kartunya di bank rekanan sebelum tanggal 23 Februari 2017, saat bantuan mulai diluncurkan. Dalam hal ini di Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang merupakan bank rekanan penyalur BPNT di Kota Mataram. Sementara itu Kementerian Sosial RI berupaya menjamin ketersediaan stok beras dan gula yang disiapkan untuk penyaluran BPNT dengan memastikan seluruh stok di Gudang Bulog termasuk Bulog Divre NTB harus aman sampai dengan bulan Maret 2017.
“Mudah-mudahan penyaluran di Mataram berjalan lancar, efektif dan bermanfaat”, tutupnya. (ft/hms)