Sabtu, 25 Februari 2017

Poto Batu, ya di Kabupaten Sumbawa Barat


Traveler Lombokgeographic. Keindahan destinasi yang ada di Kabupaten Sumbawa memang perlu sesekali kita ekplorasi. Nah salah satunya adalah Wisata Poto Batu yang terletak di desa labuan lalar Kabupaten Sumbawa Barat. 

Seperti biasa sabtu minggu menjadi hari libur untuk bekerja dan menikmati quality time bersama keluarga atau orang yang disayangi. Nah kali ini traveler lombok geographic menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat ini "Wisata Poto Batu". Terlihat tulisan Poto Batu langsung terpampang dipinggir jalan, ketika anda akan memasuki tempat ini, mata akan dimanjakan dengan ombak yang berada disisi kiri dan kanan batu besar . 

Pantai ini sangat mudah dikenali karena terdapat sebuah batu besar yang memiliki bentuk yang cukup unik dan menarik. Sekilas menyerupai piramida kecil dengan lubang di tengahnya. Di sore dan pagi hari biasanya ada para berkunjung ke pantai ini. Ada yang bermain ombak, dan ada juga yang bersantai menikmati keindahan dan pesona Poto Batu.

Pantai yang merupakan pinggiran dari laut selat Alas ini masih asri dan masih belum terlihat kerusakan karena ulah tangan jahil manusia. Pantai ini masih bersih, walaupun masih saja ada sampah bekas jajanan pengunjung-pengunjung yang kurang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan alam. Hempasan ombak di batu bolong dan rangkaian karang-karang yang banyak terdapat di pantai ini adalah sebuah pemandangan yang sangat indah saat berada di Poto Batu.


Seorang pengunjung  bernama Ibu Wiwin yang sedang bermain bersama anakny di pinggir pantai menuturkan, wisata Poto Batu tersebut cukup bagus." wisata ini bagus ya, mungkin bisa ditata lebih bagus lagi, ada barugaknya dan lain lain",ujarnya.


Selain bermain air,berfoto di batu dan karang yang ada disekitar pantai, ditempat ini juga yag dibuat sebuah latar foto dengan bentuk hati yang dibuat dari kayu. Hmm..tentu ini menjadi temapt pavorit untuk berfose muda mudi. 

Untuk berkunjung ketempat ini, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau bus menuju ke lokasi. Dari taliwang hanya  butuh waktu 20 menit saja. (LMS).

Kamis, 23 Februari 2017

Atasi Sampah, Mobil Masuk Gili Trawangan

Mataram,lGeoNews.  Pro dan kontra terjadi setelah pemerintah membiarkan kendaraan masuk ke Gili Trawangan.
Pembiaran ini bukan tanpa sebab melainkan karena tumpukan material dan sampah hasil pembongkaran harus segera dirapikan.

Sebanyak 18 ton sampah yang dihasilkan dari pembongkaran ini memang diketahui diangkut oleh 2 mobil Pickup sehingga menimbulkan polemik di masyarakat karena gili trawangan terkenal sebagai daerah pariwisata yang bebas polusi.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pariwisata NTB,H Lalu Muhammad Faozal menerangkan bahwa tidak mungkin sampah sebanyak itu akan diangkut oleh 5 cidomo karena tentunya akan memakan waktu yang sangat lama.

"Ini sifatnya sangat mendesak dan hanya sementara,jika pengangkutan sudah selesai tentu kami akan segera mengeluarkan kendaraan tersebut,"kata Faozal.

Sementara itu dirinya menyakinkan aktifitas tersebut tidak akan mengganggu wisatawan dikarenakan pekerjaannya dilakukan pada saat tidak jam sibuk.

"pengangkutan ini dilakukan dini hari yakni pada pukul 03.00-07.00 witta sehingga bisa dipastikan tidak akan mengganggu ketenangan wisatawan,"tambahnya.

Untuk lokasi pembuangannya tambah Faozal dilakukan kedarat  dimana pemerintah Kabupaten  Lombok Utara sudah menyiapkan TPA yang menampung semua sisa material dan sampah tersebut. Kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung selama 10-15 hari.(Ft)

Rabu, 22 Februari 2017

Mensos RI Bertemu Wali Kota Mataram


Mataram,lGeoNews. Sepulang dari Kabupaten Sumbawa Barat mengunjungi masyarakat di wilayah yang terdampak banjir, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri untuk bertemu Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh di Pendopo Wali Kota Mataram pada Senin petang (16/02/17). Menteri Sosial beserta segenap jajaran Kementerian Sosial RI yang diantaranya adalah Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI Andi ZA Dulung diterima langsung oleh Wali Kota didampingi Plh. Kepala Dinas Sosial Kota Mataram H.L. Indra Bangsawan, untuk kemudian melanjutkan acara dengan membuka secara resmi Sosialisasi terkait Rencana Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Pemantapan Pelaksanaan Kegiatan E-Warong di Kota Mataram.
 
Melaporkan kondisi penyaluran BPNT di Kota Mataram, Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh mengatakan bahwa penerima program BPNT di Kota Mataram adalah penerima Raskin (Beras untuk Rakyat Miskin) yang kini disebut dengan Rastra (Beras Keluarga Sejahtera) dengan jumlah 35.721 KK. Sedangkan peserta program e-Warong di Kota Mataram yang juga merupakan peserta PKH (Program Keluarga Harapan) berjumlah 10.342 orang. Untuk program E-Warong, Wali Kota juga mengingatkan Menteri Sosial RI yang telah meluncurkan program tersebut di Kota Mataram pada bulan Desember 2016 yang direncanakan mulai beroperasi di awal tahun 2017 ini. 

“Tentunya ini menjadi tindak lanjut dari program e-Warong yang pernah di-launching Ibu Menteri”, tuturnya.

Sementara dikatakan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, BPNT merupakan bagian dari ikhtiar Raskin yang sampai saat ini telah berjalan hampir selama 20 tahun. Dengan besaran bantuan non-tunai sejumlah Rp. 110.000,- setiap bulan, BNPT disalurkan sebagai pengganti penyaluran Raskin/Rastra yang selama ini kerap kali diberitakan bermasalah dengan enam ketidaktepatan. Yaitu; tidak tepat sasaran, tidak tepat jumlah, tidak tepat harga, tidak tepat waktu, tidak tepat kualitas dan tidak tepat administrasi. Dengan program ini, memungkinkan warga penerima manfaat dapat lebih leluasa mendapatkan dua jenis bahan makanan berupa beras dan gula sebagai prioritas, dengan kualitas yang diinginkan. Karena terdapat beberapa varian kualitas beras yang disediakan Bulog yang dapat dipilih dan disalurkan khusus bagi penerima manfaat BPNT.

Beberapa waktu lalu lanjut Menteri Khofifah, Presiden RI Joko Widodo memberikan sinyal mengenai akan adanya peluncuran beras secara masif dan serentak untuk program BPNT pada tanggal 23 Februari 2017 mendatang. Karena itu pihaknya segera menyiapkan frontliners, dalam hal ini Camat, Lurah, dan para petugas pendamping BPNT untuk siap siaga. Karena program BPNT ini merupakan program dengan format baru yang membutuhkan kerja keras dan sinergitas seluruh pihak terkait. Khofifah berharap masing-masing pendamping program agar terus memantau informasi terbaru melalui group aplikasi Whatsapp yang disediakan untuk mempermudah updateinformasi.

“Pada posisi ini saya juga minta Camat-Lurah bisa membantu menyampaikan info ini pada warga masing-masing penerima Rastra”, ujarnya.

Di Kota Mataram, masih dikatakan Khofifah, ada 111 e-Warong yang disiapkan untuk beroperasi melayani peserta program BPNT. Bagi para pendamping program yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut diharapkan untuk dapat memastikan di e-Warong mana peserta teregistrasi, juga membantu peserta mengaktivasi kartunya di bank rekanan sebelum tanggal 23 Februari 2017, saat bantuan mulai diluncurkan. Dalam hal ini di Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang merupakan bank rekanan penyalur BPNT di Kota Mataram. Sementara itu Kementerian Sosial RI berupaya menjamin ketersediaan stok beras dan gula yang disiapkan untuk penyaluran BPNT dengan memastikan seluruh stok di Gudang Bulog termasuk Bulog Divre NTB harus aman sampai dengan bulan Maret 2017. 

“Mudah-mudahan penyaluran di Mataram berjalan lancar, efektif dan bermanfaat”, tutupnya. (ft/hms)